Perkutut merupakan salah satu jenis burung kicau yang sudah memiliki banyak penggemar khususnya bagi masyarakat Indonesia. Bahkan, di setiap kota juga sering diadakan latihan bersama serta lomba yang diadakan secara rutin.
Umumnya, burung perkutut diternakan dengan kandang permanen. Akan tetapi, kini anda juga bisa melakukan ternak dengan memakai sangkar gantung.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini kami memiliki beberapa cara ternak perkutut di sangkar gantung yang bisa anda gunakan sebagai referensi memelihara dan beternak perkutut.
- Siapkan Sangkar
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan sangkar burung dengan bentuk kotak berukuran kurang lebih 60 cm x 60 cm x 75 cm atau juga bisa menggunakan sangkar yang tidak dipakai. Semakin besar dan luas sangkar yang anda pakai, maka akan semakin mempermudah burung perkutut untuk bergerak.
Hal penting lain yang tidak boleh dilupakan adalah melengkapi sangkar dengan wadah pakan dan minum, tulang sotong, tangkringan dan juga tempat untuk bertelur dan mengeram telurnya. Sangkar juga harus dilengkapi dengan sekat yang berguna untuk mencegah burung perkutut bertengkar saat sedang dijodohkan.
- Menyatukan Burung Perkutut
Selanjutnya, burung perkutut jantan dan betina dimasukkan ke dalam sangkar tersebut untuk proses perjodohan. Memilih perkutut yang baik tidak hanya diperhatikan dari kualitas suara saja, namun juga garis darah dimana pilihan terbaik adalah burung perkutut yang belum pernah dijodohkan dalam kandang permanen atau kandang besar. Burung yang sebelumnya sudah pernah dijodohkan di kandang permanen umumnya akan lebih lama bertelur dan menghasilkan piyik pada sangkar gantung.
Usahakan untuk memilih piyik yang masih muda sekitar 5 bulan. Saat pasangan burung tersebut sudah terlihat saling loloh lolohan, maka penyekat sangkar bisa dilepas. Jika sangkar tidak dilengkapi dengan sekat, maka perkutut betina bisa dimasukkan ke dalam sangkar lebih dulu selama seminggu dan barulah perkutut jantan bisa dimasukkan ke dalam sangkar.
Apabila dimasukkan secara bersamaan, maka pejantan yang sudah masuk masa birahi akan agresif mengejar betina sehingga membuat perjodohan berlangsung lebih lama.
- Menempelkan Sangkar Pada Dinding Ruangan
Hal ketiga yang harus dilakukan adalah menempelkan sangkar gantung tersebut pada dinding dalam ruangan. Hal ini dilakukan agar pondasi sangkar bisa kokoh dan tak bergerak terlalu berlebihan jika angin sedang kencang. Apabila sangkar gantung terlalu sering terguncang, maka telur yang sedang dierami induk akan berisiko terjatuh.
- Menjemur Perkutut
Seperti halnya jenis burung kicau lainnya, selain harus memperhatikan cara memandikan perkutut, burung perkutut juga harus di jemur setiap pagi sampai sekita jam 11. Sesudah itu, sangkar bisa dimasukkan kembali ke dalam ruangan dan kembali di tempel pada dinding.
Namun, jika perkutut sudah terlihat kimpoi, maka penjemuran bisa dihentikan. Selain itu, hindari juga terlalu sering menaikan dan menurunkan sangkar pada saat sedang di jemur karena bisa menyebabkan perkutut kimpoi namun tidak ingin bertelur. Penjemuran ini dilakukan supaya bisa merangsang burung agar cepat birahi. Penjemuran ini dilakukan pada saat akan terjadi proses perkawinan dan juga sebelum kawin.
- Perawatan Perkutut Bertelur
Sesudah proses perkawinan selesai, maka cara merawat perkutut juga sangat penting untuk dilakukan. Burung perkutut betina akan bertelur sekitar 1 sampai 2 minggu sesudah kawin. Jika sudah terlihat burung akan bertelur, maka hindari terlalu sering memindahkan sangkar dan biarkan menempel pada dinding supaya tidak mudah terguncang yang akan membuat burung perkutut menjadi stres.
- Proses Pengeraman Perkutut
Jika burung perkutut sudah mengerami telurnya selama sekitar 2 minggu dan sudah terlihat tanda telur akan menetas, maka sangkar bisa dijemur kembali pada jam setengah tujuh dengan durasi 5 hingga 10 menit sebab sinar matahari masih belum terlalu terik.
Sesudah piyik mengeluarkan bulu, maka waktu penjemuran bisa ditambah menjadi 10 hingga 15 menit. Sesudah piyik berumur 5 hingga 7 hari, maka sudah bisa dipasangkan ring pengenal. Di usia 7 sampai 8 hari, piyik perkutut disatukan kembali memakai puter atau dengan dioloh.
Kandang harus segera dibersihkan supaya indukan bisa bertelur kembali. Namun, jika tidak menggunakan burung puter atau pengasuh lainnya untuk proses loloh, maka bisa dibiarkan agar meloloh sendiri dengan induk yang dilakukan selama 1 bulan.
- Pemilihan Jantan dan Betina
Usaha ternak perkutut dengan sangkar gantung dan juga kandang permanen sama sama harus dilakukan pemilihan dengan sangat cermat dan memperhatikan cara memelihara perkutut yang baik dan benar. Berikut ini adalah beberapa tips memilih induk betina dan jantan yang paling baik dan benar.
- Mempunyai postur bungkuk dan agak panjang.
- Mempunyai ukuran kepala besar sehingga membuat perkutut lebih bertenaga
- Pada batok kepala mempunyai parit yang berukuran panjang sekaligus dalam.
- Bentuk paruh lurus dan menebal di bagian bawah.
- Lubang hidungnya sempit dan lurus dengan mata bulat dan pandangan tajam.
- Terdapat sisik di bagian kaki yang tersusun dengan rapi.
- Memiliki rongga suara besar, mempunyai supit yang renggang dan tebal serta bulu yang terlihat bersih dan cerah.
- Memilih Wadah dan Bahan Sarang
Wadah untuk sarang perkutut di sangkar gantung bis ditemukan di pasar burung. Akan tetapi jika anda ingin membuat sendiri, maka bisa memakai plastik bekas kemasan sabun atau bahan lain yang memiliki cekung cukup untuk digunakan sebagai sarang.
Wadah sarang nantinya akan ditempatkan sejajar dengan tenggeran atas dekat pintu atas, sudut sangkar dan tidak boleh diletakkan diatas wadah pakan atau minum. Wadah lalu diisi dengan bahan sarang seperti daun cemara atau rumput yang sudah dikeringkan. Bahan sarang tersebut juga dibuat menyerupai cekungan sesudah dengan wadah yang bisa dilakukan dengan cara ditekan tekan.
- Penampung Kotoran
Cara memelihara burung perkutut berikutnya memakai sangkar gantung juga harus memperhatikan tempat menampung kotoran yang sangat penting untuk menjaga kebersihan kandang dan menurunkan risiko burung terkena penyakit.
Penampung kotoran perkutut di sangkar gantung umumnya terbuat dari lembaran seng atau tripleks yang dipasang pada bagian dasar sangkar dan diatur dengan baik akan mudah dipasang dan dilepas dari sangkar. Penampung kotoran ini berguna untuk wadah kotoran perkutut dan juga sisa pakan yang berserakan. Penampung kotoran ini juga akan membuat sangkar bagian bawah tetap dalam keadaan bersih sehingga bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan lain.
- Atap Sangkar Gantung
Untuk atap sangkar gantung burung perkutut biasanya tertutup dengan kawat kasa yang kemudian ditutup kembali dengan bahan tidak tembus cahaya atau air. Pemilihan bahan atap juga harus dipastikan tidak menghantarkan atau menyerap panas yang terlampau tinggi. Sebaiknya, hindari memakai seng untuk bahan atap sebab lebih mudah menyerap panas sehingga mengganggu kenyamanan dari burung perkutut dan akhirnya telur tidak dapat menetas.
- Sirkulasi Sangkar
Menempatkan sangkar gantung perkutut juga harus memperhatikan dari sektor sirkulasi udaranya sebab perkutut sangat menyukai angin yang sejuk dan sepoi sepoi. Hindari menempatkan sangkar pada area yang memiliki hembusan angin terlalu kencang dan basah sebab perkutut bisa semakin rentan dan mudah sakit khususnya piyik perkutut. Sirkulasi udara sangkar yang kurang baik juga membuat suhu di siang hari semakin terasa panas dan suhu kandang juga ikut meningkat. Perkutut akan malas untuk bertelur, sedangkan jika sudah bertelur maka telur akan kopyor.
- Pemberian Pakan
Pakan utama dari perkutut adalah jenis biji bijian seperti campuran jewawut, milet, ketam hitam, gabah merah, beras merah, godem dan juga canary seed. Campuran pakan untuk perkutut juga harus diusahakan sesuai dengan kesukaan perkutut, masih segar dan tidak bau. Jangan pernah memberikan pakan yang sudah lama sebab akan mengganggu kesehatan burung. Sementara untuk jumlah pemberian pakan disesuaikan dengan kebutuhan burung perkutut agar kondisi kesehatan tetap terjaga dengan baik. Untuk perkutut yang diternak sebagai burung lomba maka membutuhkan pemberian pakan yang berbeda. Biasanya, ukuran dari pakan perkutut adalah 10% dari berat badan tubuh burung.
- Tambahan Isi Sangkar
Selain tempat pakan dan minum, tempat bertelur dan bertengger. Sangkar gantung untuk burung perkutut juga sebaiknya ditambah dengan bebatuan, pasir atau pecahan batu merah yang berguna agar perkutut bisa makan batuan atau pasir sebagai sumber asinan dan alat bantu sistem pencernaan burung perkutut dan sumber mineral.
Demikian ulasan dari kami tentang cara ternak perkutut di sangkar gantung yang merupakan jenis sangkar paling tepat untuk anda para pemula dan juga menghemat lahan untuk beternak perkutut yang bahkan bisa diletakkan di dalam rumah seperti ruang tamu, ruang keluarga, dapur dan lain sebagainya dan bisa digunakan juga untuk cara merawat kacer bakalan.
Selain itu, keuntungan dari beternak perkutut memakai sangkar gantung juga lebih praktis untuk dipindahkan sesuai kebutuhan seperti saat ingin menjemur atau memandikan burung. Semoga artikel lengkap yang sudah kami jabarkan diatas bisa banyak membantu anda dalam beternak burung perkutut untuk pemula dan menjadikan perkutut sebagai lahan subur yang menjanjikan untuk memperoleh keuntungan berlimpah selain menjalankan hobi memelihara burung.