Siapa yang tidak kenal dengan hewan lucu yang dikenal suka mengonsumsi wortel ini? Ya, kelinci merupakan hewan yang menggemaskan sehingga sering dipilih menjadi hewan peliharaan. Pangsa pasarnya yang cukup baik tentu menarik minat banyak peternak untuk mengembangbiakkan kelinci. Baik sebagai hewan peliharaan atau untuk dikonsumsi. Apalagi kelinci termasuk hewan yang produktif sehingga semakin memperbesar peluang keberhasilan dalam menernakkannya. Hal ini didukung oleh masa kehamilan dan nifas yang sangat singkat. Bayangkan saja dalam satu tahun hewan lucu ini mampu berproduksi hingga 5 kali dimana dalam sekali produksi bisa menghasilkan anak mulai dari 3 hingga 15 ekor.
Namun kelinci yang hidup di alam bebas dengan kelinci ternak tentu berbeda. Ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelinci yang hidup di alam bebas tentu lebih ‘merdeka’ dan terhindar dari stres akibat dikurung atau hal lainnya yang sering menimpa kelinci ternak. Meskipun mereka juga lebih beresiko diserang hewan lain atau mengalami kekurangan makanan karena kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Sebaliknya kelinci ternak meskipun makanannya terjaga dan terlindungi dari serangan hewan lain namun mereka juga tidak lepas dari berbagai masalah seperti stres atau kelalaian peternak yang kurang memahami hewan peliharaannya.
Bagi anda para peternak kelinci pengetahuan dan kemampuan mengembangbiakkan kelinci dengan baik merupakan hal yang mesti dimiliki jika tidak ingin usaha anda bangkrut. Meskipun termasuk hewan produktif tentu ada aturan-aturan khusus dalam hal perkembangbiakan kelinci agar dapat menghasilkan banyak keturunan. Seperti usia kawin yang tepat, kapan kelinci patut dikawinkan, cara mengawinkannya, pemeliharaan saat kehamilan, penanganan saat persalinan, pemeliharaan pasca melahirkan, hingga perawatan bayi kelinci.
Tidak jarang terjadi keguguran atau kelahiran bayi kelinci sebelum waktunya karena pengetahuan dan penanganan yang kurang tepat dari peternak. Calon bayi kelinci yang lahir terlalu cepat ini belum berkembang sempurna sehingga rentan mengalami kematian saat lahir. Berbagai faktor seperti tingkat stres, serangan penyakit, pemberian obat tertentu, kekurangan makanan dan nutrisi, dan lain sebagainya dapat menyebabkan kelinci mengalami keguguran. Hal ini tentu saja sangat merugikan dan menyedihkan bagi peternak.
Baca juga: ciri-ciri kelinci mau melahirkan – cara memelihara kelinci anggora
Ciri-ciri Kelinci Mengalami Keguguran
Lantas bagaimana mengenali kelinci yang mengalami keguguran? Berikut beberapa tanda atau ciri kelinci yang mengalami keguguran yang harus dipahami oleh para peternak atau pemelihara kelinci:
1. Bulu terlihat kotor dan gimbal
Berdasarkan pengalaman para peternak, ketika kelinci yang mereka pelihara mengalami keguguran bulu di tubuh mereka terlihat kotor dan gimbal. Jika tiba-tiba bulu kelinci peliharaan anda mengalami kondisi seperti ini sementara ia sedang hamil maka anda patut mewaspadai terjadinya keguguran. Berbeda dengan kelinci yang akan melahirkan normal dimana bulu-bulunya akan rontok yang bertujuan untuk menghangatkan dan melindungi si calon bayi. Ini merupakan insting ibu kelinci dalam menyambut kelahiran bayinya.
2. Gelisah
Kelinci yang keguguran akan terlihat gelisah meskipun bersama orang telah dikenalnya atau orang yang biasa merawatnya. Kelinci yang sedang hamil memang akan gelisah jika melihat orang asing atau hewan buas di sekitarnya sebagai insting untuk melindungi anaknya. Namun jika ia gelisah ketika didekati oleh orang yang sudah ia kenal maka patus dicurigai si kelinci mengalami keguguran.
3. Pendarahan
Ciri lainnya yang biasanya menyertai keguguran pada kelinci adalah terjadinya pendarahan. Adanya darah yang keluar dari tubuh kelinci padahal ia tidak mengalami luka atau hal-hal lainnya yang dapat menyebabkan tubuhnya berdarah.
4. Ada janin yang keluar
Ini merupakan ciri yang paling jelas yaitu ada janin atau calon bayi kelinci yang keluar dari tubuh ibu kelinci layaknya kelinci yang melahirkan. Namun kondisinya belum sempurna atau dalam keadaan mati. Kelinci yang baru lahir sangat mirip dengan bayi tikus sehingga membuat geli sebagian orang yang melihatnya.
5. Makan lebih sedikit dari biasanya
Ciri lainnya yang dialami para peternak yang kelincinya mengalami keguguran adalah kurangnya nafsu makan si induk kelinci. Ia makan lebih sedikit dari biasanya. Padahal normalnya ibu kelinci yang sedang hamil membutuhkan banyak asupan makanan dan nutrisi agar kehamilannya berjalan dengan baik.
6. Tidak mau keluar dari sarang atau kandang
Ibu kelinci yang baru keguguran biasanya juga enggan keluar dari sarangnya. Ia lebih senang menetap di sarangnya untuk beberapa waktu sebelum akhirnya normal kembali.
7. Bayi kelinci yang lahir sebelum waktunya
Biasanya para peternak sudah menghitung dengan seksama mulai dari hari perkawinan, terjadinya kehamilan, hingga kemungkinan waktu persalinan hewan peliharaannya sehingga segala sesuatunya dapat dipersiapkan dengan baik. Seperti mempersiapkan makanan dan minuman yang cukup, lingkungan kandang yang baik, dan lain sebagainya. Usia kehamilan tiap kelinci berbeda-beda. Namun secara umum hewan ini hamil selama kurang lebih 1 bulan. Jika kelinci anda hamil dalam waktu kurang dari 1 bulan, masih sekitar 2 minggu dan sudah melahirkan maka dapat dikatakan ia mengalami keguguran. Biasanya bayi yang dilahirkan belum berkembang sempurna dan akan mati setelah dilahirkan.
8. Tidak terasa ada janin di dalam perut ibu kelinci
Sebagian peternak yang sudah mahir biasanya mampu melakukan palpasi atau perabaan untuk merasakan ada tidaknya janin di dalam perut ibu kelinci. Hal ini biasanya untuk memastikan kehamilan seekor kelinci. Hal ini juga bisa dilakukan untuk memeriksa apakah janin yang dikandung ibu kelinci masih ada atau tidak. Karena tidak jarang terjadi kehamilan palsu dimana seekor kelinci menunjukkan tanda-tanda kehamilan namun ternyata ia tidak hamil.
9. Perubahan bentuk tubuh
Keguguran pada kelinci juga dapat dilihat dari bentuk tubuhnya. Kelinci yang telah hamil sekian waktu akan memperlihatkan bentuk tubuh yang sedikit membuncit di bagian perut layaknya orang atau hewan yang hamil. Namun jika kelinci peliharaan anda perutnya kembali mengempis seperti semula padahal sebelumnya sempat membuncit maka patut dicurigai telah terjadi keguguran. Ada baiknya diperiksakan ke dokter hewan untuk meyakinkan kondisi kehamilan hewan peliharaan anda.
10. Mau kawin lagi dengan pejantan
Normalnya seekor kelinci betina yang tengah hamil tidak akan mau lagi dikawinkan dengan kelinci pejantan. Ia akan melakukan penolakan. Namun jika kelinci anda yang diketahui sebelumnya hamil namun bersedia dikawinkan lagi dengan pejantan hal ini dapat menjadi tanda bahwa ia sudah tidak hamil lagi atau mengalami keguguran.
Tips Menghindari keguguran
Setiap peternak atau pemilik hewan pasti tidak ingin hewan peliharaannya sakit atau mengalami keguguran. Untuk menghindari hal tersebut ada beberapa tips yang bisa anda laksanakan sehingga hewan ternak atau peliharaan anda yang tengah hamil terhindar dari keguguran diantaranya:
1. Menjaga lingkungan induk kelinci
Kelinci yang sedang hamil memerlukan kondisi lingkungan yang baik sehingga ia merasa aman, nyaman, dan tidak ketakutan. Baik karena orang asing atau hewan buas lainnya. Induk kelinci yang merasa ketakutan dapat menjadi gelisah sehingga mengganggu kehamilannya.
2. Hindari infeksi berbagai penyakit
Kelinci yang sedang hamil sebaiknya dijaga agar tidak terinfeksi penyakit. Selain membahayakan proses pengobatan penyakit tersebut juga dapat berpengaruh pada kondisi janin yang dikandungnya.
3. Menjaga kualitas dan kuantitas makanan induk kelinci
Layaknya manusia yang sedang hamil, induk kelinci juga memerlukan asupan makanan yang cukup baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga ia tidak merasa kelaparan atau kehausan. Induk kelinci yang kekurangan makanan dan minuman tidak akan dapat memelihara dan meyusui anaknya dengan baik. Bahkan bisa menjadi kanibal sehingga memangsa anaknya sendiri.
Bagaimana? Sudah paham kan ciri-ciri kelinci yang mengalami keguguran? Meskipun hal ini bukanlah hal yang diharapkan namun para peternak harus memahami dan mengenali apakah hewan peliharaannya menunjukkan tanda-tanda keguguran sehingga dapat segera diantisipasi dan dilakukan tindakan selanjutnya. Apakah diistirahatkan dulu, dikawinkan lagi, ditingkatkan pemeliharaannya, dan lain sebagainya. Selain itu telah dijelaskan pula beberapa tips untuk menghindari keguguran pada kelinci yang sedang hamil yang dapat anda aplikasikan di rumah sehingga hewan peliharaan anda terhindar dari keguguran dan dapat berproduksi dengan baik.