Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil bumi hayati maupun non hayati seiring berkembangnya era globalisasi dan ilmu pengetahuan, menyebabkan perekonomian negara Indonesia saat ini mulai krisis. Diakibatkan beberapa faktor luar maupun dalam negeri itu sendiri. Memang pada saat ini Indonesia belum bisa mencapai kesejahteraan umum secara merata kepada semua lapisan masyarakat. Hal ini mengakibatkan banyaknya rakyat indonesia yang merasakan dampak buruk krisis saat ini.
Krisis adalah suatu keadaan yang merupakan titik balik yang dapat membuat sesuatu tambah baik atau bertambah buruk. Namun, dibalik krisis ekonomi Indonesia banyak pengusaha yang memanfaatkan situasi ini untuk melakukan berbagai usaha-usaha ekonomi. Salah satu usaha yang paling menonjol saat ini adalah pembangunan penangkaran sarang hewan burung walet ditengah kota. (Baca Juga: Jenis Penyakit Pada Burung Walet)
Air liur dari hewan burung walet diumpamakan seperti emas, barang yang berharga. Komoditas yang berharga selalu menarik perhatian mereka yang ingin mendapatkan kekayaan terutama pengusaha.namun, tak banyak yang tahu bahwa hewan burung walet memiliki sisi negatif yang juga merugikan manusia. (Baca Juga: Cara Budidaya Walet dengan Modal Kecil)
Rumah Sarang Hewan burung walet berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Suara musik menyerupai suara burung membuat bising, ditambah dengan kotoran burung yang diindikasi menyebabkan penyakit flu burung. (Baca Juga: Cara Ternak Burung Walet)
Banyak orang hanya terpanciung khasiat besar sarang hewan burung walet buat kesehatan, serta harga jual sarangnya yang tinggi. Belum begitu banyak yang mengetahui dampak buruk dari rumah sarang hewan burung walet, sehingga dibiarkan menjamur di tengah pemukiman warga. (Baca Juga: Cara Memelihara Burung Walet)
Ada beberapa dampak buruk sarang hewan burung walet, seperti dampak lingkungan dan kesehatan bagi warga sekitar. Berikut 10 Dampak Negatif Burung Walet untuk Lingkungan.
1. Bising
Rumah sarang hewan burung walet yang bisa kita lihat sangat menimbulkan kebisingan. Burung dengan jumlah banyak, dapat menimbulkan suara riuh. Itu kan juga gangguan terhadap kesehatan. kebisingan oleh suara pemanggil hewan burung walet yang bunyi hingga 24 jam, tentu sangat mengganggu tetangga. Terlebih ketika sarang hewan burung walet tersebut berada pada wilayah yang padat penduduk, tentu sangat mengganggu suaranya. (Baca Juga: Cara Penangkaran Sarang Burung Walet)
Suara hewan burung walet hampir dimanapun terdengar, semua berlomba membunyikan sound systemnya dengan keras dengan harapan mampu memanggil hewan burung walet yang banyak. Tanpa peduli dengan tetangga yang berada di kiri dan kanan. Tanpa peduli waktu ibadah. Tanpa peduli jam tidur malam. Yang penting hewan burung walet datang.
Hal ini menyebabkan beberapa orang mengeluh akan tindakan pemilik rumah hewan burung walet yang membunyikan suara hewan burung walet 24 jam. Karena beberapa pemilik rumah hewan burung walet tidak pernah mengindahkan toleransi antara tetangga. Secara logika hewan burung walet pulang sore hari dan pergi pagi hari. Hewan burung walet tidak mungkin keluar lagi pada waktu malam hari.
Tidak perlu takut jika burung memang sudah tinggal dan bersarang di tempat anda tidak akan pindah kemanapun karena suara hewan burung walet tetannga. Mengapa suara hewan burung walet harus dihidupkan 24 jam? Malah secara logika hal tersebut memancing hewan malam untuk mendekat karena suara sound system.
Ada pepatah “Tong Kosong Nyaring Bunyinya”. Rumah dengan suara paling besar berarti isinya paling sedikit. Percaya atau tidak kebanyakan rumah hewan burung walet seperti itu. Suara hewan burung walet denga volume yang besar dan 24 jam sangat menganggu tetangga karena banyak kasus terjadi akibat suara hewan burung walet yang hidup 24 jam seperti mengganggu jam tidur, mengganggu ibadah, mengganggu ketenangan, tetangga ngomel, pencurian sarang hewan burung walet, didemo warga, dilapor ke RT dll..
2. Kotorannya menimbulkan kuman
Tidak hanya itu, kotoran hewan hewan burung waletpun, kalau sudah kering dapat menimbulkan kuman. Selanjutnya kuman dapat mengganggu kesehatan warga dan lingkungan, banyaknya hewan hewan burung walet yang berkeliaran dipemukiman warga dan membuang kotoran sembarangan.
3. Menyebabkan flu burung
Berpotensi menimbulkan penyakit flu burung. “Penyakit flu burung muncul dari burung, tidak terkecuali burung wallet.”
4. Menjadi sumber penyakit
Limbah hewan burung walet, tentu bisa menjadi tempat perkembang biakan penyakit kalau tidak dikelola dengan baik.
5. Menyebabkan lumpuh
Menurut peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), mas Nurjitu, hewan burung walet bisa menyebabkan 24 jenis penyakit pada manusia, jika letak kandangnya tidak sesuai dengan aturan. Orang yang terkena virus ini akan merasa pusing, lemas, dan cepat lelah. Penyakit yang ditimbulkan sangat berbahaya jika virus tersebut menyerang syaraf maka orang tersebut bisa lumpuh.
6. Berdampak pada kebersihan air
Jika atap rumah warga sudah dipenuhi kotoran hewan burung walet, akan berdampak buruk kepada penampungan air warga yang terkena kotoran. Jika air itu yang dikonsumsi warga tidak menutup kemungkinan akan menjadi sumber penyakit.
7. Lingkungan terasa sempit
Makin hari makin sesak, sempit dan mencekam. Dengan banyaknya bangunan hewan burung walet yang berkeliaran di depan, kanan, kiri rumah warga.
8. Polusi udara
Anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan sangat membutuhkan udara segar tanpa polusi sarang hewan burung walet yang semakin menjamur.
9. Penyebab demam berdarah
Ada bak-bak penampungan pada bangunan tersebut yang tentunya menjadi sasaran empuk nyamuk Aedes Aeghepty. Sehingga sangat rentan dengan ancaman penyakit DBD.
10. Kotoran bertebaran menggangu pemandangan
Belum lagi hewan burung walet belum di ajarin tata krama hingga kotorannya enak saja berjatuhan di atas pemukiman warga.
Kita tahu ini merupakan bisnis halal, tapi bukan berarti bisa gelap mata dan tidak punya hati membangun sembarangan dan tidak pada tempatnya. Lebih lagi dengan kondisi warga sekitar dengan tenaga kesehatan atau dinas terkait sangat kurang, pemerintah seharusnya dapat mengambil kebijakan dari masalah ini. Bagi warga sekitar diharapkan dapat lebih berhati-hati dan merawat akan kebersihan air agar terhindar dari ancaman penyakit yang akan didapat.
Nah, bagi Anda yang eternak burung waalet, usahakan untuk konsultasi dengan dinas kesehatan setempat dan lakukan ternak di area yang jauh dari pemukiman penduduk agar tidak menyebabkan masalah atau penyakt untuk warga dan lingkungan. Semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikle berikutnya.