4 Faktor Penyebab Ayam Berhenti Bertelur

Ayam merupakan salah satu binatang yang banyak dijadikan sebagai binatang ternak karena hasil menunjukan yang ditawarkan bagi para peternaknya. Ayam tidak hanya dapat dimanfaatkan dagingnya, namun juga telurnya memiliki peminat yang sangat tinggi. Bagi peternak ayam petelur, adanya ayam yang tiba-tiba berhenti atau tidak mau lagi bertelur pasti merupakan suatu kabar buruk.

Namun secara umum, bagi orang yang hanya memelihara ayam sebagai biantang peliharaan biasa pun pasti juga akan merasa kebingungan dan juga khawatir apabila ayam yang dimilikinya tiba-tiba berhenti bertelur.

Penyebab dari ayam tidak mau atau tiba tiba berhenti bertelur sendiri tidak hanya disebabkan oleh satu hal, terdapat beberapa aspek yang mempengaruhinya seperti kondisi kesehatan ayam, kondisi lingkungan tempat tinggal ayam, atau karena jenis pakan yang diberikan untuk ayam.

Akan tetapi, selain tiga hal tersebut, tidak menutup kemungkinan masih ada faktor lain yang menjadi penyebab ayam tidak bertelur lagi. Berikut beberapa faktor yang memiliki peran dalam ayam yang berhenti bertelur:

  • Kualitas Pakan yang Buruk

Penyebab pertama yang paling sering terjadi pada kasus ayam yang berhenti bertelur yaitu karena kualitas pakan yang endah. Sama seperti makhluk hidup lain, ayam juga memerlukan sumber pangan dengan gizi seimban dan sesuai dengan kebutuhannya.

Selain untuk menunjang aktivitasnya, jenis pakan yang diberikan untuk ayam juga akan sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan yang selanjutnya dapat menjadi faktor penentu ayam untuk bertelur atau tidak.

Selain memberikan dengan kualitas yang baik dan sesuai kebutuhan, memberikan pakan ayam juga harus dalam porsi yang tepat, tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Kandungan nutrisi yang penting bagi ayam dan dapat menunjang untuk bertelur yaitu protein.

Protein memiliki fungsi untuk membngun jaringan dan membantu penyembuhan luka pada ayam. Dengan memenuhi kebutuhan protein ayam, telur yang dihasilkan oleh ayam akan menjadi semakin banyak. Pakan alami untuk ayam petelur sendiri sangat beragam dan mudah untuk didapatkan.

Selain itu, protein juga membantu mengatur hormon pada ayam. Ayam yang kekurangan protein akan terganggu hormonnya yang selanjutnya menyebabkan ayam tidak dapat bertelur dengan normal atau bahkan berhenti bertelur.

Selain protein, air yang diberikan pada ayam betina juga harus sangat diperhatikan. Komposisi telur ayam sendiri terdiri dari 65% air, hal ini menjadikan air sebagai komposisi penting bagi ayam untuk dapat bertelur. Ayam betina yang kekurangan air atau dehidrasi membuatnya tidak dapat menghasilkan telur.

  • Ayam Sedang Sakit

Ayam yang tengah dalam kondisi kurang baik pasti akan menurunkan beberapa fungsi tubuhnya, salah satunya fungsi reproduksi yang menyebabkannya tidak dapat bertelur.

Kondisi tubuh ayam yang kurang baik dapat mengakibatkan imunosupresif yang menyebabkan saat terjadi infeksi penyakit sekunder maka akan terdapat kerusakan permanen pada saluran reproduksi ayam. Hal ini tentunya akan menyebabkan ayam tidak dapat lagi bertelur.

Selain itu, terdapat juga jenis penyakit khusu yang menyerang organ reproduksi ayam petelur yang menyebabkan ayam berhenti untuk bereproduksi. Jenis penyakit yang menyerang jaringan reproduksi ayam untuk bertelur yaitu ND, IB, dan AI. Bagi pemilik ayam, penting untuk mengetahui cara mengobati ayam sakit dan jenis penyakitnya

  • Kondisi Tempat Tinggal Tidak Mendukung

Kondisi tempat tinggal memegang peranan yang penting dalam proses bertelur ayam, karena meskipun ayam terlihat seperti bintang yang jorok karena suka terlihat buang kotoran sembarangan, ayam sebenarnya sangat memperhatikan kondisi lingkungan tempat tinggalnya.

Selain karena masalah kebersihan, kondisi lingkungan tempat tinggal yang terlalu berisik, terlalu panas atau terlalu dingin, kandang dengan sirkulasi udara yang buruk, dan juga ukuran kandang yang terlalu sempit juga dapat menjadi faktor penghambat upaya untuk dapat bertelur.

Kondisi kandang yang kurang nyaman seperti ini dapat menyebabkan ayam merasa tertekan sehingga membuatnya tidak dapat menghasilkan telur dengan banyak atau bahkan berhenti untuk bertelur.

Pada kandang yang berukuran sempit, ayam akan merasa tertekan dan merasa lemah. Hal seperti ini dapat terjadi karena ayam betina yang masih muda bertemu dengan ayam betina yang lebih tua dan lebih berpengalaman menghasilkan telur dengan banyak. Ayam betina yang masih muda dapat merasa iri dan juga minder yang menyebabkannya tidak dapat dengan leluasa untuk bertelur.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan ukuran kandang yang sesuai dengan banyaknya ayam yang akan mendiami kanang tersebut. Hal ini penting agar ayam betina dapat memiliki tempat sendiri dan terpisah dari ayam betina lainnya. Kandang ayam sendiri memilki banyak pilihan jenis kandang untuk ayam ras petelur yang dapat dipilih peternak.

Selain ukuran tempat tinggal, ayam juga dapat terganggu dengan bau tidak sedap dari kandangnya sendiri. Tidak hanya manusia, ayam juga akan merasa terganggu ketika kotorannya sudah menumpuk di dalam kandangnya, oleh karena itu, bersihkan juga kandang dengan rutin dan semprot dengan menggunakan desinfektan untuk menghindari virus yang ada di dalam kandang dan dapat menyerang tubuh ayam. Peternak ayam dapat mencari tau cara membuat kandang ayam petelur dari kawat yang kuat dan aman.

  • Kurang Terkena Paparan Sinar Matahari

Sinar matahari ternyata memiliki peranan yang cukup penting bagi ayam untuk dapat bertelur. Ayam yang kurang terkena paparan matahari akan sangat mungkin untuk tidak dapat bertelur. Hal ini dikarenakan ayam yang memerlukan banyak paparan cahaya alami.

Secara umum, untuk dapat hidup dengan sehat ayam memerlukan setidaknya 14 hingga 16 jam waktu untuk terkena paparan cahaya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda stres pada ayam.