13 Gejala Distemper Pada Kucing – Cara Mengatasi

Untuk kalian yang baru saja memelihara anak kucing  atau kucing untuk pertama kalinya, mungkin kalian tidak paham tentang penyakit distemper. Padahal penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang bisa ditularkan oleh sesama kucing.

Distemper pada kucing sering juga dikenal sebagai feline panleukopenia, feline parvovirus. Penyakit ini termasuk penyakit cukup berbahaya bahkan bisa berujung kematian kucing peliharaan kalian.

Gejala distemper pada kucing yang sering timbul layaknya gejala penyakit biasanya. Sehingga terkadang gejala- gejala yang timbul diabaikan karena dianggap penyakit biasanya. Seringkali para pemilik baru menyadarinya saat virus telah menginfeksi usus sangat parah.

Distemper kucing termasuk salah satu penyakit yang menular. Bahkan penyakit ini bersifat sistemik, sehingga menjadikan penyakit ini sebagai salah satu penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi. Apalagi jika kucing yang terinfeksi merupakan anak kucing. Virus ini lebih suka menyerang kucing yang masih berusia muda daripada kucing dewasa. (Baca juga mengenai cara menyembuhkan anjing sesak nafas)

Karena penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh kucing. Sehingga janga heran jika gejala yang muncul sangat beragam. Berikut 13 gejala distemper pada kucing yang harus kalian ketahui agar penanganan tidak terlambat.

1. Posisi Kucing Terduduk Dengan Dagu dan Dada Menempel di Lantai

Kondisi ini merupakan posisi khas saay kucing terkena distemper. Ini diakibatkan rasa sakit di bagian daerah perut. Kondisi ini memaksakan kucing duduk dengan posisi karena kucing dalam keadaan tidak ingin bergerak serta berusaha melindungi daerah perutnya.

2. Demam Tinggi Pada Kucing

Panas tubuh saat distemper biasanya lebih dari 39.5oC dan melebihi suhu normal tubuh pada umumnya. Demam tinggi ini muncul sebagai respon tubuh melawan virus yang sedang menyerang.

3. Kucing Tidak Nafsu Makan 

Rasa sakit pada perut membuat kucing kehilangan nafsu makannya. Kucing bahkan akan menolak walaupun kalian memberikan makanan favorit kesukaan mereka. Bahkan kucing mampu bertahan untuk tidak makan hingga 3 hari. Tapi kondisi inilah yang akan memperparah distemper karena timbulnya hepatic lipidosis/ kerusakan hati karens sel yang tergantikan lemak.

4. Senang Menyendiri dan Bersembunyi

Kucing yang mengalami distemper akan lebih suka menyendiri bahkan akan menghilang beberapa hari. Mereka akan mencari tempat persembunyian yang tenang dan nyaman. Karena rasa sakitnya kucing tidak ingin diganggu kucing lain.

5. Kucing Muntah Terus Menerus

Karena pencernaan kucing sedang bermasalah biasanya akan timbul masalah pada organ lainnya. Jangan heran jika kucing juga mengalami gangguan pada hati, lambung, dan kantung empedu. Ini dikarenakan kucing merasa mual yang lumayan parah. Selain itu, pada saat sakit distemper asam lambung akan naik dikarenakan infeksi dan kondisi lambung yang kosong.

6. Kucing Mengalami Mencret

Virus distemper seringkali menginfeksi usus bahkan menyebabkan kerusakan pada sel-sel usus. Kerusakan inilah yang akan mengganggu penyerapan air menjadi tidak sempurna. Padahal kucing yang mengalami diare seringkali disertai dengan banyaknya air yang keluar.

Kondisi usus yang rusak akan terganggu dalam penyerapan nutrisi menjadi tidak sempurna. Karena sel-sel hingga pembuluh darah rusak, jangan heran jika diare bisa berubah menjadi diare berdarah.

7. Mengalami Dehidrasi

Gejala paling sering terjadi pada saat distemper adalah dehidrasi. Ini dikarenakan kucing yang mengalami muntah serta diare berkepanjangan. Ini menyebabkan banya cairan yang hilang. Selain itu kalian bisa memastikan dengan melihat matanya. Apakah lebih cekung, serta memiliki kulit yang tidak terlalu elastik.

8. Gejala Syaraf 

Jika anak kucing tertular virus dari induk, biasanya mereka akan mengalami kelainan syaraf. Anak kucing biasanya akan berjalan sempoyongan bahkan cenderung tidak seimbang.

Kucing yang sudah terinfeksi biasanya tak akan bertahan lama dikarena keseimbangan serta koordinasi yang tidak baik. Jika kucing menunjukan gejala seperti itu, kalian harus segera memeriksakannya ke dokter hewan.

9. Demam Tinggi

Gejala distemper paling umum terjadi yaitu demam tinggi. Demam pada saat kucing terkena distemper bisa mencapai sampai 41° celcius. Sama seperti manusia, kucing mempunyai suhu normal diantara 38° – 39.5°Celcius. Tidak jarang, demam disertai dengan menggigil dan gemetaran.

Tidak cuma mengalami demam tinggi, kucing yang terinfeksi distemper akan mengalami radang pada mata pada awalnya. Biasanya peradangan disertai munculnya belek atau kotoran mata, bahkan cenderung tebal dan berwarna kuning. Jika begini, kalian harus rutin membersihkannya.

10. Depresi

Depresi merupakan salah satu gejala yang sering terlihat pada saat kucing terkena distemper. Kucing akan terlihat lebih murung serya susah diajak untuk bermain dan berinteraksi. Selain itu, karena mengalami depresi kucing akan terlihat tidak begitu bersemangat seperti biasanya.

Kucing akan lebih memilih diam, tidak  banyak bergerak hingga kehilangan minat untuk beraktivitas. Bahkan depresi pada kucing akan mengganggu dan membuat perubahan pola tidurnya.

11. Kejang – kejang

Gejala lain yang paling sering dialami kucing pada saat distemper yaitu kejang-kejang dan kebingungan. Pada saat kucing mengalami kejang-kejang tidak disarankan kalian memegang mulutnya walaupun kalian berniat baik agar mereka tidak menggigit lidahnya.

Jika kalian melakukan hal ini pada saat kucing mengalami kejang-kejang. Kalian bisa melukai diri kalian sendiri bahkan akan membuat kucing semakin bertambah stres. Ini semua terjadi karena kucing kehilangan kesadarannya. Jika sudah begini kalian hanya bisa mendampingi kucing dari kejauhan. Baca juga mengenai tanda anjing keguguran

12. Koordinasi Tubuh Tidak Seimbang

Salah satu gejala distemper paling parah pada kucing yang sering timbul yaitu masalah koordinasi tubuh yang tidak seimbang. Saat distemper semakin parah, gerakan kaki kucing akan tidak terkoordinasi. Kontraksi otot atau yang sering dikenal kedutan menjadi tak terkontrol, bahkan timbul ritmis dan terjadi kekakuan. Ini paling sering terjadi di otot area leher dan kepala.

Pada awalnya gejala ini hanya muncul pada saat kucing sedang beristirahat ataupun tertidur. Tapi saat kondisi semakin bertambah parah, kedutan akan terjadi sepanjang waktu.

13. Kelumpuhan

Bahkan jika diatemper semakin parah, kucing dapat mengalami kelumpuhan serta kebutaan. Mereka juga akan mengalami kesulitan pada saat bernafas. Serta timbulnya penebalan kulit terutama di hidung dan bantalan kaki.

Itulah 13 gejala distemper pada kucing yang harus kalian ketahui. Selain itu kalian juga dapat merawat hewan lain seperti dengan mengikuti Cara Memelihara Burung MuraiCara Memelihara Burung Walet, juga Cara Memelihara Burung Kakatua.

Cara Mengatasi

Berikut ini beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mengobati atau mencegah gejala distemper pada kucing, antara lain:

  • Memberikan antibiotik agar sistem imun tubuh kucing bertambah
  • Memberikan vitamin A dan B yang sesuai untuk kucing
  • Membawa kucing ke dokter apabila sudah mengalami tidak adanya nafsu makan selama lebih dari tiga hari