10 Hewan Langka Di Kalimantan

Kalau membahas hewan sendiri ada banyak sekali jenis dan keberagaman mereka, dan hampir pada satu wilayah saja ada ratusan spesies berbeda yang hidup di sana. Seperti di Kalimantan ini misalnya, dimana masih terdapat cukup banyak hutan sebagai tempat tinggal hewan liar.

Ada beberapa jenis hewan yang sama terhadap daftar hewan langka di Malaysia, dikarenakan memang wilayahnya saling terhubung. Untuk lebih jelasnya bisa langsung simak daftar hewan langka di Kalimantan yang sudah masuk dalam daftar perlindungan sebagai berikut.

1. Bekantan

Bekantan

Jenis hewan pertama yang sudah masuk dalam golongan langka di wilayah Kalimantan adalah Bekantan, dimana hewan ini sejenis monyet berhidung panjang dengan khas warna cokelat kemerahan. Untuk bekantan jantan memiliki ukuran lebih besar ketimbang betina.

Ukuran bekantan betina sebesar 75 cm dengan berat mencapai 24 kg, sedangkan untuk betina memiliki ukuran 60 cm dengan berat sampai 12 kg saja. Spesies ini memiliki perut yang besar dimana berfungsi sebagai hasil dari kebiasaan mengkonsumsi makanannya.

Tidak cuman memakan buah-buahan saja, melainkan Bekantan juga memakan daun yang bisa menghasilkan banyak gas ketika dicerna. Karena sudah termasuk dalam golongan langka, cara bekantan bertahan hidup harus dipelajari dengan baik untuk menjaga populasinya.

2. Lutung Merah

Lutung Merah

Hewan langka di Kalimantan berikutnya adalah Lutung merah dimana ini merupakan jenis primata dalam keluarga cercopithecidae. Bisa dikatakan hewan berikut sudah punah ketika tidak ada gerakan untuk menyelamatkan populasinya dengan sangat serius.

Primata ini memiliki ciri khas bulu kemerahan dengan wajah berulas kebiruan, sedangkan kala masih anak-anak berwarna keputih-putihan dengan bercak hitam pada bagian punggung dan melintang sepanjang bahu.

Beberapa hal yang menyebabkan kepunahan dari hewan ini diantaranya yakni seperti pembukaan lahan baru atau penebangan hutan secara besar-besaran. Kebakaran hutan, perburuan dan perdagangan satwa liar juga menjadi faktor utamanya.

3. Lutung Dahi Putih

Lutung Dahi Putih

Berikutnya ada Lutung Dahi Putih dimana ini merupakan salah satu jenis hewan asli Kalimantan dimana kini populasinya sudah semakin sedikit. Spesies ini dilaporkan mengalami kekurangan sebesar 30% dalam kurun waktu 30 tahun.

Ada banyak faktor yang menjadi kepunahan hewan berikut, diantaranya paling banyak yakni perburuan liar untuk diambil dagingnya, sebab diyakini bisa menjadi obat tradisional untuk beberapa macam jenis penyakit. Kemudian hilangnya habitat dengan cepat juga menjadi faktor kepunahan Lutung Dahi Putih.

4. Katak Kepala Pipih

Katak Kepala Pipih

Kemudian ada katak kepala pipih, yang mana ini merupakan sejenis kodok dari suku Bombinatoridae. Katak ini langka dan sudah terancam punah, dimana untuk sekarang juga sudah sangat susah untuk ditemukan.

Katak merupakan salah satu hewan yang bernapas dengan kulit, namun bisa juga menggunakan paru-paru dalam beberapa kondisi. Beda dengan katak kepala putih yang sejatinya tidak memiliki paru-paru sama sekali.

Satu-satunya spesies dari katak jenis berikut ditemukan oleh Djoko T. Iskandar yang merupakan pakar herpertofauna ITB Bandung di Nanga Pinoh, Melawi, Provinsi Kalimantan Barat. Berbagai macam pencarian terus dilakukan dan penemuan kedua baru terjadi di tahun 1995 di tempat yang kurang lebih sama.

5. Kucing Merah

Kucing Merah

Ini merupakan kucing liar endemik Pulau Kalimantan yang sudah sangat langka, dikarenakan hilangnya habitat asli mereka di hutan hujan Kalimantan menjadikan prediksi pengurangan populasi sebesar 20% dalam 8 tahun terakhir.

Kucing merah ini memiliki ukuran jauh lebih kecil ketimbang kucing emas asia, dan bulunya berwarna cokelat terang dan lebih pucat di bagian bawah tubuhnya. Telinganya berbentuk bulat, sedangkan ekornya memanjang dan meruncing pada bagian ujung dengan garis putih di bawahnya.

Ukurannya sendiri terbilang besar, dari kepala hingga badan saja bisa mencapai 67 cm, sedangkan untuk ekornya saja bisa mencapai 41 cm. Kemudian untuk beratnya yang sudah mencapai dewasa sekitar 3 – 4 kg.

6. Owa Kalimantan

Owa Kalimantan

Owa Kalimantan masih sejenis kera arbureal yang sebarannya terbatas di pedalaman hutan Kalimantan, tepatnya di bagian barat daya Pulau Kalimantan di antara aliran Sungai Kapuas dan Sungai Barito. Ukurannya sedang, dan panjang kepala – badan bisa sampai 475 mm, sedangkan betinanya bisa sampai 497 mm.

IUCN telah mengkategorikan Owa Kalimantan sebagai hewan langka dan terancam punah, karena berkurangnya luas hutan rawa gambut yang membuat kehidupannya semakin terancam. Ketahui juga sederet jenis hewan hutan hujan tropis yang menarik.

7. Orangutan Kalimantan

Orangutan Kalimantan

Ia menjadi bagian dari keluarga besar kera dan menjadi mamalia arboreal terbesar di Dunia. Orangutan Kalimantan memiliki ciri rambut panjang dan kusut berwarna merah gelap kecokelatan, warna wajahnya beragam ada yang hutan, merah, dan merah muda.

Keberadaan hewan ini sudah terancam punah karena hilangnya habitat, pembalakan liar, kebakaran hutan, perburuan untuk diperdagangkan dan faktor x lain. Berbagai macam upaya pelestarian monyet dari kepunahannya sudah dilakukan, tapi rasanya sulit.

8. Tupai Peminum Darah

Tupai Peminum Darah

Di urutan berikutnya ada tupai peminum darah yang sering beraktifitas pada saat malam hari di Taman Nasional Gunung Palung, Kalimantan Barat. Cir-ciri tupai ini memiliki bulu telinga yang panjang dan ekor besarnya memiliki bulu yang lebat.

Tidak sama seperti tupai biasa yang bisa menjadi rekomendasi binatang peliharaan untuk anak, karena tupai ini bertahan hidup dengan meminum darah rusa. Bukan cuman menghisap darahnya saja, melainkan rusa bisa saja terbunuh karena robeknya leher karena ulah tupai tersebut.

9. Gajah Pygmi

Gajah Pygmi

Gajah ini ditemukan di Pulau Kalimantan Utara, dengan asal usul yang masih penuh kontroversi. Namun yang jelas kini sudah kritis populasinya karena hilangnya sumber makanan dan kerusakan habitat, serta IUCN tahun 2007 menyebut cuman ada 1.000 ekor saja di Kalimantan.

10. Pesut Mahakam

Pesut Mahakam

Hewan langka di Kalimantan terakhir ada pesut mahakam dimana pada tahun 2007 cuman ada 50 ekor saja di Dunia. Populasinya terus menyusut karena habitatnya terganggu, terutama sibuknya lalu lintas perairan di Sungai Mahakam.

Tidak sama seperti mamalia air yang hidup di laut, karena pesut mahakam lebih suka di sungai-sungai daerah tropis, dan cuman di sungai Mahakam, sungai Mekong dan sungai Irawady. Hewan ini berbentuk bulat dengan sepasang mata berukuran kecil dengan tubuh berwarna abu-abu seperti lumba-lumba.

Itulah kesepuluh hewan langka di Kalimantan yang bisa diketahui agar Anda bisa turut menjaga kelestariannya, terutama saat dekat dengan habitat mereka. Ketahui juga pembahasan mengenai penyebab kelangkaan Harimau sumatera.