Inilah 4 Hewan yang Sudah Punah di Indonesia

Indonesia diberkahi dengan kekayaan flora dan fauna. Namun, sayangnya, kekayaan fauna yang Indonesia miliki semakin berkurang dari masa ke masa. Tidak sedikit fauna endemik Indonesia yang sudah punah. Jika kamu ingin tahu hewan yang sudah punah di Indonesia, simak ulasannya di artikel ini.

  • Harimau Bali

Harimau Bali memiliki nama ilmiah Panthera tigris balica. Hewan ini dinyatakan sebagai hewan yang sudah punah di Indonesia sejak tahun 1940 atau 1950-an.

Namun, ada pula yang menganggap hewan asli Bali ini sudah punah sejak tahun 1930-an. Itu karena harimau Bali yang terakhir tercatat adalah seekor harimau betina yang tewas tertembak di Sumbar Kima, pada tanggal 27 September 1937.

Harimau Bali memiliki ciri khas yang membedakannya dengan harimau lain. Harimau Bali memiliki loreng hitam yang jumlahnya lebih sedikit, sehingga warna oranye pada harimau terlihat lebih jelas. Selain itu, harimau ini juga punya bulu yang pendek, kepala yang berbentuk seperti silinder, serta bentuk garis perut yang melengkung.

Harimau Bali punah karena ulah manusia. Dahulu, penjajah Belanda sering berburu harimau dengan senapan berat. Selain itu, harimau ini juga punah karena kehilangan habitat.

  • Harimau Jawa

Nama ilmiah harimau Jawa adalah Panthera tigris sondaica. Hewan yang bermukim di sepanjang pulau Jawa ini dianggap punah pada tahun 1970-an.

Harimau Jawa memiliki garis hitam yang tipis dan panjang. Tak hanya itu, harimau Jawa juga memiliki badan yang lebih kecil dari harimau lain, bagian belakang kepala yang tidak lebar, gigi karnasial yang panjang, serta hidung yang panjang dan sempit.

Penyebab utama kepunahan harimau Jawa adalah perburuan dan pergeseran habitat. Pada tahun 1940, pembukaan lahan untuk tempat tinggal manusia memaksa harimau Jawa terdorong ke hutan terpencil.

Setelah Perang Dunia II berakhir, hutan-hutan tersebut diubah menjadi perkebunan jati, karet, dan kopi hingga tempat tinggal harimau Jawa semakin sempit. Bukan hanya itu, kepunahan harimau Jawa juga disebabkan oleh menurunnya populasi rusa yang merupakan mangsa harimau.

  • Tikus Raksasa Flores

Daerah Timor memiliki beberapa spesies tikus raksasa. Salah satunya adalah Coryphomys buehleri, tikus raksasa flores yang sudah punah. Keberadaan hewan pengerat ini diketahui dari temuan subfosil di gua-gua batu kapur di daerah Timor Barat.

Selain Coryphomys buehleri, ada pula tikus raksasa lain yang bernama Papagomys theodorverhoeveni. Tikus pohon raksasa ini dinyatakan punah pada tahun 1996, namun dipercaya sudah punah sebelum 1500 Masehi. Sama seperti Coryphomys buehleri, Papagomys theodorverhoeveni diketahui dari temuan subfosil.

  • Tikus Gua Flores

Tikus gua flores memiliki nama ilmiah Spelaeomys florensis. Tikus yang hidup di pulau Flores ini dinyatakan punah pada tahun 1996. Namun, peneliti menduga tikus ini sudah punah bahkan sebelum tahun 1500 Masehi. Tak jauh beda dengan tikus raksasa flores, Spelaeomys florensis juga dikenali berdasarkan temuan subfosil.

Hewan Indonesia yang Terancam Punah

Selain hewan yang sudah punah di Indonesia, ada pula hewan yang terancam punah. Menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources), beberapa fauna asli indonesia yang terancam punah yaitu:

  • Komodo

Komodo, hewan yang menjadi icon Indonesia ini ternyata terancam punah. Kenaikan permukaan air laut serta aktivitas manusia di sekitar habitat komodo merupakan dua hal yang menyebabkan kehidupan komodo berada dalam ancaman kepunahan.

Hewan khas Nusa Tenggara Timur ini memiliki nama latin Varanus komodoensis. Komodo merupakan hewan prasejarah yang memiliki air liur beracun dan membuatnya menjadi salah satu hewan paling berbahaya di Asia.

  • Badak Sumatra

Badak Sumatra dinyatakan critically endangered karena populasinya yang semakin menurun dari tahun ke tahun akibat perburuan cula badak. Selain itu, habitat badak sumatra juga semakin tergusur karena perubahan hutan menjadi ladang. Hal itu membuat badak sumatra menjadi salah hewan paling langka di Asia Tenggara.

Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) merupakan badak terkecil di antara badak lainnya. Badak ini memiliki dua cula, mata kecil, permukaan kaki lebar, dan kulit yang coklat kemerahan.

Saat ini, badak sumatra hidup dalam pantauan di Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Way Kambas, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

  • Orangutan Tapanuli

Orangutan tapanuli merupakan salah satu jenis orangutan asli Indonesia, selain orangutan kalimantan dan orangutan sumatra. Orangutan ini baru dinyatakan sebagai spesies baru pada November 2017. Habitat orangutan tapanuli, yaitu di Batang Toru, Sumatra Utara.

Hewan yang jago memanjat dengan nama latin Pongo tapanuliensis ini dinyatakan terancam punah karena habitat yang semakin rusak. Tempat tinggal orangutan tapanuli semakin tergusur karena adanya pembangunan oleh manusia.

  • Rusa Bawean

Rusa bawean (Axis kuhlii) adalah jenis rusa asli Indonesia yang habitatnya berada di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur. Rusa ini populasinya semakin berkurang dari tahun ke tahun, sehingga dinobatkan sebagai critically endangered oleh IUCN. Jumlah rusa bawean pada tahun 2016 hanya sekitar 300 ekor saja.

Rusa yang aktif pada malam hari ini tidak menyukai keberadaan manusia. Sehari-hari, rusa bawean menetap di hutan dan lereng-lereng curam. Namun, habitat rusa itu saat ini terancam karena adanya penebang liar.

Mengetahui hewan yang sudah punah di Indonesia merupakan salah satu cara untuk menjaga fauna Indonesia. Dengan mengetahuinya, diharapkan manusia akan semakin menyayangi dan menjaga hewan agar generasi mendatang dapat mengenal hewan-hewan asli Indonesia