Jenis Belut Laut yang Bisa Dimakan dan Memiliki Rasa Lezat

Indonesia adalah Negeri yang dikenal sebagai negara maritim dan menyimpan kekayaan alam yang sangat luar biasa. Salah satunya yakni pada bidang kelautan, diantaranya seperti udang, kepiting, lobster, dan masih banyak lagi termasuk yang satu ini, Belut. Sudah tidak asing pastinya mendengar nama belut, yakni sejenis ikan yang mempunyai bentuk tubuh panjang mirip seperti ikan sidat.

Belut menjadi salah satu jenis keikanan yang banyak disukai masyarakat Indonesia. Sayangnya beberapa orang tidak menyukai lantaran bentuknya yang lebih mirip seperti ular. Padahal antara ular atau belut, keduanya sangatlah berbeda jauh. Sudah pasti jika ular, akan mematikan saat di sentuh manusia. Nyatanya daging belut memang gurih sekali, dan harganya terbilang ekonomis.

Bahkan belut banyak di cari untuk stok di sebuah restoran atau rumah makan. Hal ini karena jumlah permintaan yang terus meningkat. Bicara saja soal belut laut, yang mana tidak semua jenis yang ada di dalamnya bisa di makan begitu saja. Mungkin beberapa ada yang mengandung racun, tak jauh dari beberapa ikan yang juga sebagian ada yang mempunyai racun. Lalu apa saja jenis Belut Laut yang bisa dimakan? (Baca Juga: Cara Budidaya Belut dalam Tong Tanpa Lumpur)

Jenis Belut Laut yang Bisa Dimakan

1. Belut Sawah

Belut sawah namanya, namun bisa juga berada di laut yakni biasa di sebut dengan moa atau lindung. Untuk jenis belut laut yang bisa dimakan pertama bernama Belut Sawah dimana jenis ini memiliki nilai ekologi dan juga nilai ekonomi. Jenis belut ini mudah beradaptasi pada lingkungan yang kurang baik sehingga menjadi indikator pencemaran di suatu lingkungan, akan tetapi jenis belut sawah aman di konsumsi.

Sesuai dengan namanya, belut sawah hidup di persawahan yang berasal dari laut, lalu beralih ke sungai dan juga rawa. Makanan utamanya adalah cacing dan segala jenis ikan kecil. Adapun beberapa ciri dari Belut Sawah adalah sebagai berikut:

  • Warna kulit cenderung lebih cerah
  • Panjang tubuh bisa 45 -50 cm
  • Mempunyai bobot yang bisa mencapai 200-300 gr/ekor
  • Habitat hidup pada area persawahan
  • Gerakan lincah dan licin serta  sensitif terhadap getaran/ gerakan makhluk lain
  • Bagian kepala lebih runcing jika dibandingkan dengan ikan sidat
  • Mempunyai bentuk ekor lancip
  • Mempunyai mata lebih kecil

2. Belut Rawa

Selain belut sawah, jenis belut di laut yang boleh din konsumsi yakni Belut Rawa, atau istilah lainnya adalah Synbrancus bengalensis. Belut Rawa (Synbrancus Benglensis Mclell) adalah salah satu jenis belut yang lebih banyak dikenal olah masyarakat pada umumnya di Indonesia. Berbeda dengan belut sawah yang banyak dijumpai di media yang banyak lumpur seperti di sawah-sawah dan di selokan kecil yang berlumpur. Jenis belut rawa ini adalah jenis belut yang lebih banyak dijumpai di habitat yang banyak mengandung air, gambut dan sedikit lumpur, seperti sebuah rawa-rawa yang biasa anda lihat. Lantaran ketinggian air rawa lebih tinggi dibandingkan di sawah, maka belut rawa tersebut memiliki badan yang lebih panjang dibandingkan dengan belut sawah. (Baca Juga: Cara Ternak Belut di Kolam Terpal)

Adapun perbandigan diameter dan panjang tubuh belut sawah yakni 1:30 dibandigkan dengan belut sawah yang hanya 1:20. Sehingga dengan begitu maka belut rawa akan kelihatan lebih ramping dibandingkan dengan belut sawah dengan ukuran diameter yang sama. Untuk usia yang dewasa belut rawa juga lebih panjang dibandingkan dengan belut sawah, yakni 4 hingga lima bulan. Hal tersebut dikarenakan belut sawah yang lebih menyesuaikan diri dengan habitatnya mengalami kekeringan pada musim kemarau atau musim panen padi.

Sementara  belut rawa tidak perlu menyesuaikan dengan kondisi lingkungan rawa yang airnya rata-rata selalu berlimpah. Lantaran hal ini habitat belut rawa lebih banyak di air daripada di lumpur, maka belut rawa lebih memungkinkan untuk dibudidayakan di air bening tanpa lumpur. Berikut cirri-ciri dari belut rawa:

  • Mempunyai warna kulit lebih gelap
  • Mempunyai panjang tubuh yang bisa mencapai 50 -60 cm ketika dewasa
  • Mempunyai bobot yang bisa mencapai 150 -300 gr/ekor
  • Habitat dominan hidup di area rawa atau tanaman kirai
  • Gerakannya lincah dan lebih sensitif terhadap getaran/ gerakan makhluk lain.
  • Termasuk kategori hewan hermaprodit (dapat berganti kelamin)

3. Belut Muara 

Belut Muara atau (Macrotema caligans) dikenal juga sebagai belut laut yang merupakan belut dengan habitat yang hidupnya di muara. Bentuknya tidak berbeda dengan jenis belut lainnya. (Baca Juga: Cara Beternak Belut di Drum)

Belut muara memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  • Mempunyai warna kulit cokelat pucat
  • Mempunyai panjang tubuh bisa mencapai 60 -70 cm ketika dewasa
  • Mempunyai bobot yang bisa mencapai 250 – 400 gr/ekor
  • Mayoritas habitat hidup di area muara atau tambak dekat laut
  • Gerakannya lebih lambat namun sangat kuat.
  • Pada bagian kepala seperti ujung terompet
  • Memiliki bentuk ekor seperti pedang

4. Belut Laut atau sidat (Anguilla)

Sidat adalah sejenis ikan yang menyerupai ular dan belut, yakni mengusung bentuk tubuh panjang. Sedangkan umumnya sidat banyak hidup di laut, akan tetapi ada pula sidat yang hidup di air tawar yaitu dikenal dengan Anguilla sp. (Baca Juga: Budidaya Ikan Belut)

Ciri-ciri sidat yakni sebagai berikut:

  • Mempunyai bentuk tubuh panjang seperti belut namun lebih pipih
  • Mempunyai 2 sirip di dekat kepala
  • Mempunyai bentuk ekor lebar
  • Mempunyai bentuk kepala seperti ular
  • Mayoritas habitat hidup di air tawar (angguilla sp), sungai besar dan kali

Itulah empat jenis Belut Laut yang bisa dimakan dan memiliki rasa gurih lezat serta aman dikonsumsi juga. Semoga bermanfaat.