Mungkin beberapa dari kalian belum pernah mendengar hewan invasif. Apakah hewan invasif itu? Diambil dari kata invasi yang berarti menyerang. Hewan invasif adalah beberapa spesies yang mampu mengancam kehidupan satwa lain.
Penelitian menyebutkan, sekitar 42 persen spesies terancam atau hampir punah akibat spesies invasif. Parahnya, hewan invasif juga berdampak secara langsung atau tidak langsung pada manusia. Aktivitas ekonomi manusia manusia juga bisa diserang oleh spesies invasif.
Serangan spesies invasif pada ekosistem dan ekonomi manusia bisa menelan biaya miliaran dolar setiap tahun. Cukup banyak aktivitas komersial, rekreasi dan pertanian bergantung pada ekosistem sehat dan normal.
Spesies invasif meliputi berbagai jenis organisme. Mulai dari bakteri, jamur, tanaman, serangga, ikan dan amphibi seperti katak tebu yang katanya beracun. Intinya apapun yang bukan berasal dari ekosistem dan bisa menyebabkan kerusakan.
Segala jenis makhluk hidup yang invasif mampu tumbuh dan berkembang biak dengan sangat cepat, menyebar secara cepat pula dan berpotensi menyebabkan kerusakan.
Karena kita sedang membahas hewan, hewan invasif tidak harus berasal dari wilayah lain. Misalnya, ikan trout yang berhabitat asli di Great Lakes yang berada di perbatasan Amerika Serikat dan Kanada.
Tapi dianggap sebagai spesies invasif di danau Yellowstone di negara bagian Wyoming. Ikan trout dari Great Lakes datang dan bersaing dengan ikan trout asli untuk makanan dan habitat. Supaya dapat gambaran yang jelas, mari kita bahas beberapa jenis hewan invasif di dunia.
- Kepiting Hijau (Carcinus maenas)
Contoh pertama jenis hewan invasif di dunia adalah kepiting Hijau. Sekarang telah membentuk populasi di kedua pantai Amerika Utara, di Amerika Selatan bagian selatan, Australia, Afrika Selatan dan Jepang. Kepiting hijau adalah predator dari berbagai bentuk kehidupan pantai, termasuk cacing dan moluska.
Di beberapa daerah, nafsu makan kepiting yang rakus telah mempengaruhi industri kerang. Kini kepiting hijau dijual sebagai umpan ikan di sebagian besar dunia.
- Kenari Laut (Mnemiopsis leidyi)
Contoh kedua jenis hewan invasif di dunia adalah kenari laut. Bentuknya mirip ubur-ubur dari genus Ctenophore. Tapi tidak mampu menyengat. Kenari laut berasal dari pantai timur Amerika Utara dan Selatan. Pada tahun 1982, ditemukan di Laut Hitam, di mana ia diangkut oleh kapal dan air laut. Kemudian menyebar ke Laut Kaspia.
Di kedua tempat, mereka terus berkembang biak dan membentuk populasi yang sangat besar. Kenari laut berdampak pada kerusakan perikanan lokal karena mereka memakan zooplankton yang juga dikonsumsi oleh ikan komersial. Kenari laut juga telah ditemukan di Laut Mediterania, Baltik, dan Laut Utara.
- Siput Rapa Asia (Rapana venosa)
Contoh ketiga jenis hewan invasif di dunia adalah siput rapa asia. Rapana venosa berasal dari barat laut Pasifik, dari Vladivostok, Rusia hingga Hong Kong. Pada tahun 1946 ditemukan di Laut Hitam dan kemudian menyebar ke Laut Mediterania.
Pada tahun 1998, ditemukan di Teluk Chesapeake di mana ia mungkin terbawa oleh kapal dan air laut. Mereka sampai di perairan pantai Eropa dari Norwegia ke Spanyol dan di muara Rio de la Plata di Amerika Selatan. Hewan ini pemangsa moluska bivalvia, mengurangi jumlah kerang di Laut Hitam, tetapi sekarang ditangkap dan dijual ke negara-negara Asia sebagai makanan.
Dampaknya sebagai predator di Teluk Chesapeake masih diteliti dan diperkirakan akan menyerang bagian lain dari pantai timur. Bahkan hewan yang termasuk hewan triploblastik. Berantas juga bekicot jika sudah mengacaukan aktivitas manusia dengan cara mencegah bekicot.
- Kerang Zebra (Dreissena polymorpha)
Contoh keempat jenis hewan invasif di dunia adalah kerang zebra. Moluska bivalvia ini berasal dari Laut Kaspia, laguna Laut Hitam dan sungai-sungai yang mengalir di dalamnya. Ia hidup di air tawar dan payau. Mereka tidak mampu mentolerir air laut murni.
Berbahaya bagi kamu yang punya tambak ikan bandeng, karena harus mengetahui cara memberantas hama pada tambak bandeng. Pada abad ke-18 dan 19, ia menyebar melalui kanal-kanal Eropa, mencapai Laut Baltik dan banyak muara sungai Eropa.
Pada tahun 1998, ditemukan di Great Lakes dan sejak itu menyebar ke banyak perairan air tawar di Amerika Utara bagian timur dan tengah. Moluska telah mengotori PLTA, fasilitas pemurnian air, kapal dan pantai yang dipenuhi kerang yang membusuk dan cangkang tajam. Kerang zebra memakan plankton dan mengurangi ketersediaan makanan di perikanan dan ikan buruan.
Kerang zebra banyak ditemukan di Sungai St. Lawrence dan Hudson, dan telah ditemukan di Teluk Chesapeake. Kalau menemui hewan ini, jangan dipelihara. Karena bukan termasuk spesies kerang yang mampu menghasilkan mutiara terbaik.
- Katak Tebu (Rhinella marina)
Contoh kelima jenis hewan invasif di dunia adalah katak tebu. Hewan ini aslinya berasal dari Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Sampai akhirnya terus menyebar hingga negara dengan iklim hangat, seperti Australia. Bagaimana mungkin katak tebu bisa sampai di Australia? Para petani menggunakan katak tebu untuk mengendalikan hama tanaman.
Sampai akhirnya mereka berkembang biak sangat banyak. Katak tebu memiliki mekanisme pertahanan yang luar biasa terhadap predator. Mereka menghasilkan cairan beracun. Predator di habitat asli katak tebu cukup kebal terhadap cairan beracun ini.
Sedangkan predator di daerah lain tidak. Beberapa predator yang mencoba memakan kodok tebu malah mati. Dengan kata lain, katak tebu mengacaukan rantai makanan. Memang ada banyak hewan beracun di dunia ini.