Ketahui 4 Jenis Hiu di Indonesia

Ikan hiu merupakan salah satu hewan yang memiliki ciri-ciri khusus. Biasanya, ikan hiu berumur Panjang, pertumbuhannya lambat sehingga jumlahnya di alam sedikit. Selain itu, hewan ini digolongkan sebagai predator tingkat atas yang memakan ikan-ikan yang berukuran lebih kecil darinya.

Ikan hiu masuk kategori hewan paling berbahaya di Asia. Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ada 117 jenis hiu yang mendiami wilayah laut Indonesia. Namun ada satu jenis hiu yang dilindungi penuh, yaitu ikan hiu paus yang memiliki nama Latin Rhyncodon typus.

Ikan hiu merupakan ikan yang sering dieksploitasi oleh oknum-oknum tertentu. Sehingga populasinya sedikit. Ditambah lagi dengan faktor pertumbuhan dan perkembangannya yang lambat, membuat populasi ikan hiu semakin terancam keberadaannya.

Pada kesempatan ini, penulis hanya akan memberikan informasi mengenai 4 jenis hiu yang ada di Indonesia termasuk jenis hiu paus. Keberadaannya di Indonesia pun sudah mulai terancam. Karena 4 jenis ikan hiu ini masuk dalam kategori hewan yang dilarang ekspor sesuai dengan Permen KP No. 5 Tahun 2018. Apa saja, ya? Yuk, simak penjelasan berikut ini.

  • Hiu Koboi

Hiu koboy memiliki ciri yang mudah dikenali. Hiu jenis ini hidup di perairan lepas pantai dan lapisan permukaan hingga kedalaman 150 meter. Hiu ini tidak termasuk ke dalam hewan yang mendiami lautan dalam. Karena pada kedalaman tersebut, hiu mudah mencari mangsa.

Ciri-ciri hiu ini adalah memiliki sirip punggung dan dada yang sangat lebar dengan bagian sirip berbentuk bundar. Hiu yang masih muda biasanya memiliki sirip yang berwarna hitam. Ketika hiu sudah dewasa, ujung siripnya akan berwarna biru. Mulut atau moncong pada hiu koboi pendek dan bulat melebar.

Jika anda ingin berjumpa dengan hiu koboi ini, anda dapat berkunjung ke pantai yang dekat dengan pulau-pulau terpencil, dari Sumatera hingga sebelah selatan Nusa Tenggara. Ikan ini dapat hidup di Indonesia karena suhunya yang hangat.

  • Hiu Lanjaman

Hiu ini merupakan hiu yang tersebar di wilayah perairan tropis dan subtropis. Ciri-ciri hiu ini adalah memiliki pangkal sirip di punggung pertama. Kemudian sisi bagian dalam sirip punggung kedua sangat Panjang, yaitu antara 1,6-3 kali tinggi siripnya.

Moncong hiu ini agak Panjang dan membulat. Tubuh hiu jenis ini dapat tumbuh hingga 2 meter dengan berat paling kecil yaitu 50 kilogram. Makanan utama ikan hiu ini adalah ikan kecil yang lemah dan sakit, serta karang. Hiu ini mendiami wilayah sebaran laut Indonesia.

Ikan hiu jenis ini mulai terancam punah. Hiu lanjaman ini biasa dijadikan bahan praktek yang hanya membutuhkan siripnya saja. Sedangkan tubuh hiu yang telah diambil siripnya dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu, LIPI bersama dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) mulai meningkatkan perlindungan terhadap hiu jenis ini.

Hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki populasi ikan hiu lanjaman dalam menjaga stabilitas ekosistem. Mengingat hal ini dapat berdampak pada populasi ikan pemakan karang yang dapat mengancam adanya hewan yang mendiami karang tersebut.

  • Hiu Tikus

Hiu tikus memiliki nama Latin Alopias pelagicus. Hiu tikus ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan ikan hiu jenis lain. Ciri ikan hiu ini adalah memiliki sirip ekor yang menyerupai cambuk atau ekor tikus. Sehingga menyebabkan hiu ini biasa dikenal dengan nama hiu tikus. Mata hiu ini juga bulat menyerupai mata tikus. Makanan ikan hiu jenis ini berupa ikan-ikan kecil dan cumi-cumi.

Hiu ini memiliki kelebihan pada ekornya. Menurut KKP, ekor hiu ini dapat mencambuk atau membelah arus air dengan kecepatan hingga mencapai 60 mil/jam. Cambukan ini mampu membuat mangsa hiu ini pingsan atau bahkan mati. Seperti ikan hiu lainnya, hiu ini berkembang biak dengan cara ovovivipar.

Jika anda ingin melihat ikan hiu jenis ini, anda dapat mengunjungi perairan Aceh, Bali hingga Nusa Tenggara Timur, laut Arafura, dan Maluku. Namun, keberadaan ikan hiu ini sudah mulai terancam. Hal ini dikarenakan hiu tikus sering dijual belikan secara ilegal oleh oknum tertentu. Dari sini, kita juga dapat mengetahui bahwa terdapat faktor kelangkaan hewan selain perburuan.

  • Hiu Paus

Hiu paus telah dinobatkan sebagai ikan terbesar di dunia. Ukuran tubuhnya dapat mencapai 20 meter dan bobot mencapai 34 ton. Ciri-ciri ikan hiu paus, antara lain memiliki bentuk kepala yang lebar dan pipih, memiliki mulut yang besar, dan memiliki sirip pertama yang besar. Hiu paus ini juga memiliki lima pasang insang untuk membantu pernapasan.

Ikan hiu ini berwarna keabu-abuan dan memiliki totol-totol putih pada punggungnya. Totol-totol putih pada hiu ini dapat dimanfaatkan oleh para peneliti untuk memperhitungkan jumlah individu pada suatu wilayah perairan tertentu.

Meskipun hiu paus berukuran besar, makanan utamanya tetap ikan-ikan kecil. Karena ukuran tubuhnya yang besar juga menyebabkan hiu ini berenang sangat lambat. Hiu ini cenderung menyukai wilayah perairan hangat, seperti di Indonesia.

Biasanya, hiu paus ditemukan pada wilayah lepas pantai yang dekat dengan daratan. Pada kedalaman itu, hiu paus dapat mendapatkan ikan-ikan kecil sebagai makanannya.

Habitat hiu paus dapat ditemukan di sebaran wilayah Indonesia. Contoh tempat yang didiami oleh hiu paus ini, antara lain Sabang, Padang, Ujung Kulon, Kepulauan Seribu, Probolinggo, Kalimantan Timur hingga Papua.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ikan hiu paus masuk ke dalam daftar hewan yang dilindungi di Indonesia. Selain hiu paus, masih ada beberapa hewan yang mulai langka di Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga ekosistem dan jangan sampai terlibat dalam perdagangan hewan illegal.