6 Kesalahan dalam Budidaya Ikan Lele

Budidaya ikan merupakan pekerjaan yang dapat mengalami pasang-surut. Setiap peternak ikan pasti pernah mengalami kegagalan dalam membudidaya ikan untuk dijual Kembali. Kejadian yang sama pasti dialami juga oleh peternak ikan lele.

Ikan lele merupakan ikan yang mudah dibudidayakan meskipun Anda belum memiliki pengalaman sebelumnya. Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal, di antaranya adalah pakan ikan lele mudah didapatkan, benihnya murah dan cepat besar, daya tahan ikan lele juga kuat, sehingga dapat cepat beradaptasi.

Ikan lele merupakan ikan air tawar yang digemari banyak orang untuk dikonsumsi. Pemeliharaannya pun cukup mudah. Dua faktor ini menyebabkan ikan lele banyak didibudidayakan dan dijadikan ladang bisnis oleh para peternak ikan.

Namun, para peternak ikan memiliki masalah saat musim penghujan datang. Ikan lele tidak memiliki sisik, tetapi kulitnya sangat licin yang membuat lele dapat bergerak lincah di dalam lumpur. Saat musim penghujan datang, tidak sedikit ikan lele yang terbawa arus. Hal itu jelas akan menimbulkan kerugian bagi para peternak.

Selain faktor musim, ada juga kesalahan-kesalahan yang diperbuat oleh manusia sebagai peternak ikan lele. Poin-poin kesalahan ini seharusnya bisa menjadi pelajaran bagi peternak ikan lele agar tidak terjadi lagi. Beberapa kesalahan dalam budidaya ikan lele dapat Anda baca, sebagai berikut.

1. Masalah Kolam

Kolam menjadi bagian paling penting dalam budidaya ikan apa pun, termasuk lele. Peternak ikan lele yang masih pemula wajib mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kolam. Kolam yang baik akan menghasilkan ikan lele yang baik pula.

Untuk itu, diperlukan kesesuaian kolam ketika Anda membudidayakan ikan lele. Hal-hal yang harus diperhatikan mengenai kolam ikan lele, antara lain:

  • Sesuaikan ukuran kolam. Kolam yang menggunakan terpal ukuran 2 m x 1 m x 0,6 m untuk 100 ikan lele yang berukuran 5-7 cm. Ukuran kolam bisa disesuaikan dengan ukuran dan jumlah ikan lele berdasarkan hitungan yang telah tertulis tadi. Dengan ukuran kolam yang sesuai akan membuat ikan menjadi betah.
  • Sesuaikan pH air kolam. Ikan lele dapat hidup optimal pada kisaran pH 6-9.
  • Jaga kestabilan suhu kolam pada kisaran 26-300 C.
  • Air yang digunakan diberi campuran kaporit pada ukuran tertentu. Tujuannya adalah untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme dalam kolam. Sehingga ikan lele terhindar dari penyakit yang berasal dari mikroorganisme.

2. Tidak Mengetahui Jenis-jenis Penyakit Ikan Lele dan Gejalanya

Hal kedua yang penting untuk diketahui para peternak lele adalah jenis-jenis penyakit dan gejalanya. Biasanya ikan lele yang terkena penyakit mengalami gejala-gejala tertentu. Ikan yang terpapar penyakit biasanya menunjukkan perilaku-perilaku yang tidak normal.

Untuk menghindari ikan lele terpapar penyakit, ikan lele perlu diberikan obat atau antibiotik tertentu. Selain penyakit, antibiotic juga dapat digunakan untuk mencegah tumbuhnya jamur pada kulit ikan lele.

3. Tidak Memperhatikan Kualitas Benih Lele

Pemilihan benih ikan lele perlu diperhatikan oleh para peternak. Benih ikan lele terbaik akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Selain itu, benih ikan lele yang baik juga dapat memengaruhi keberhasilan budidaya. Karena benih ikan lele yang baik akan menghasilkan ikan lele dewasa yang berkualitas baik pula jika diimbangi dengan perawatan yang baik.

Dengan begitu, hasil budidaya ikan lele tersebut dapat memberikan keuntungan yang besar bagi para peternak. Jika Anda hendak memilih benih ikan lele yang baik dan sehat, Anda dapat memperhatikan beberapa hal ini.

  • Benih yang berasal dari budidaya.
  • Benih ikan lele menunjukkan gerakan yang lincah.
  • Benih memiliki fisik yang sempurna dan tidak cacat.
  • Bersertifikat CPIBs.

4. Harga Pakan Naik

Harga pakan juga dapat mengalami pasang-surut. Penting bagi para peternak ikan lele untuk memantau harga pakan. Karena akan berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis ikan lele. Jika pakan yang Anda berikan pada ikan lele naik, Anda perlu menggantinya dengan pakan yang lain.

Seperti beralih pada pakan alami yang lebih murah atau jenis pakan yang sama dengan merk yang berbeda dan harga yang lebih murah. Hal ini dapat menekan kerugian saat membudidayakan ikan lele.

5. Tidak Melakukan Sortir Ikan Lele Tepat Waktu

Sortir ikan lele perlu dilakukan untuk memisahkan ikan lele sesuai dengan ukuran dan umur ikan lele. Hal ini disebabkan karena sifat kanibal ikan lele yang tinggi.

Hal ini dapat memicu terjadinya kanibalisme ikan lele besar terhadap ikan lele kecil. Demi mencegah hal itu, peternak perlu melakukan sortir secara rutin terhadap ikan lele yang dibudidaya.

6. Salah Pakan

Para peternak ikan lele dapat mengalami kesalahan pemberian pakan pada ikan lele yang dibudidaya. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus, maka akan membuat ikan lele mengalami gangguan. Dampak terburuknya adalah ikan lele dapat mengalami kematian akibat kesalahan pakan dan menyebabkan gagalnya budidaya ikan lele.

Hal ini dapat menimbulkan kerugian yang lumayan besar. Tidak hanya salah pakan, peternak juga perlu mengetahui beberapa larangan dalam pemberian pakan ikan lele. Untuk itu, diharapkan para peternak dapat mengetahui pakan yang cocok untuk ikan lele.

Jadi, itulah beberapa kesalahan yang biasanya terjadi pada budidaya ikan lele. Setelah membaca ini, diharapkan Anda dapat mengambil manfaat dan pelajaran darinya.