Ketika membahas hewan satu ini jelas sekali yang mudah tertanamkan di otak yaitu tingginya yang luar biasa. Bukan cuman lehernya saja yang panjang banget, melainkan kaki juga mendominasi tinggi dari hewan tersebut.
Kalau di alam liar Indonesia hewan ini tidak ada, dan anda bisa menemukannya di pelestarian hewan atau mungkin kebun binatang saja, karena hutan di Tanah Air terlalu rimbun dan tidak cocok sebagai habitatnya. Dan berikut ini jenis jerapah di Dunia yang dapat anda kenali lebih lanjut.
1. Jerapah Somalia
Untuk nama internasionalnya yakni Reticulated Giraffe, dimana ia merupakan salah satu subspesies jerapah tanduk asli Afrika. Dan untuk tempat tinggalnya berada di Somalia, Ethiopia selatan dan juga Kenya Utara, berada di sabana, hutan, dataran banjir musiman dan hutan hujan.
Di alam liar ditemukan hewan ini jumlah populasinya sekitar 8.500 ekor, dan jerapah ini bisa melakukan kawin selang dengan spesies jerapah lainnya, entah itu ketika diletakkan dalam penangkaran bersama atau mungkin ketika bersentuhan dengan populasi spesies lain di alam liar.
Jerapah somalia dan jerapah Rothschild sejauh ini menjadi jenis yang paling umum berada di kebun binatang. Dimana untuk cirinya memiliki bintik besar, poligonal, berwarna hati yang digariskan oleh jaringan garis putih-cerah, dan terkadang blok merah tua menutupi bagian kakinya.
2. Jerapah Masai
Jenis jerapah berikutnya memiliki nama ilmiah Giraffa Camelopardalis tippelskirchii dan memiliki nama umum Jerapah Masai alias Maasai Giraffe atau ada yang menyebutnya sebagai jerapah kilimanjaro. Ia menjadi salah satu subspesies jerapah terbesar di Dunia.
Jerapah masai berasal dari Afrika timur, dan jenis ini sering kali ditemukan di Kenya tengah dan selatan serta ada juga yang di Tanzania. Hewan ini memiliki bercak yang khas, tidak teratur, bergerigi, kemudian memiliki benjolan di bagian dahi yang cukup besar, dimana biasanya itu ada di sapi.
Perlu diketahui bahwa populasi dari jerapah masai sudah dianggap terancam punah, dan populasinya selama beberapa dekade terakhir ini telah mengalami penurunan 52%, dan perkiraan jumlahnya di alam liar hanya 32.500 ekor saja. Selain itu, ketahui juga informasi terkait hewan langka di Thailand yang perlu dilestarikan.
Dan untuk mencegah kepunahannya, sudah ada beberapa lembaga yang menjaga seperti Kenya Wildlife Service, Taman Nasional Tanzania, Zambia Wildlife Authority, hingga organisasi non-pemerintah yang bergabung dalam menjaga kelestariannya.
3. Jerapah Rothschild
Jerapah berikut menjadi salah satu yang paling sering ditemukan di kebun binatang, sama seperti jerapah somalia karena memang mungkin terkait perawatannya yang lebih mudah ketimbang jenis lainnya. Disamping itu, ketika berada di kebun binatang menjadikan kelestariannya lebih terjamin.
Itu membantu jerapah Rothschild ini tetap bisa bertahan hidup dalam populasi sebenarnya yang paling terancam punah ketimbang jenis lainnya. Diperkirakan jumlah akumulasinya di seluruh Dunia, cuman ada 1.669 ekor saja.
Kehadirannya di alam liar sudah tidak begitu banyak, mungkin beberapa tempat yang masih terdapat jerapah rothschild yakni seperti Taman Nasional Danau Nakuru, Kenya dan Taman Nasional Air Terjun Murchison di Uganda Utara.
4. Jerapah Afrika Barat
Sesuai dengan namanya, dimana hewan jerapah satu ini memiliki habitat asli di Sahel wilayah Afrika Barat, dimana jerapah afrika barat memiliki bintik yang lebih terang ketimbang jenis yang lain. Dan hewan berikut suka menjelajah secara musiman.
Untuk populasi jerapah Nigerian ini telah bergantung terhadap migrasi musiman dataran rendah yang relatih tahan terhadap kekeringan di lembah Sungai Niger dan dataran tinggi kering yang berada di dekat Koure.
Di daerah tersebut memiliki pohon yang tumbuh cukup subur di daerah beriklim menjadikan jerapah betah di sana. Berkaitan dengan hewan langka, bisa ketahui jenis hewan langka di malaysia sebagai berikut yang kini sudah mulai dilindungi.
5. Jerapah Kordofan
Jerapah berikut memiliki nama ilmiah Giraffa Camelopardalis Antiquorum dimana spesies berikut telah ditemukan di Kamerun Utara, Selatan Chad, Republik Afrika Tengah, dan sebagian ada di Sudan Barat juga. Akan tetapi jenis jerapah berikut ada beberapa sedikit permasalahan terkait populasinya sendiri.
Dimana sebenarnya dikatakan kalau populasinya yang ada di Kamerun Utara menjadi paling akhir dari jenis tersebut. Akan tetapi “Jerapah Afrika Barat” yang berada di kebun binatang Eropa sebenarnya merupakan jerapah Kordofan semuanya.
Spesies berikut termasuk menjadi golongan yang berukuran kecil karena memiliki ketinggian relatif antara 5 – 6 meter saja untuk ukuran dewasa. Sedangkan bintik-bintiknya cenerung tak beraturan di bagian kaki dalamnya.
Berdasarkan laporan data yang disampaikan masih ada sekitar 2.000 ekor secara total kehidupannya di alam liar, sehingga ini belum termasuk dalam kebun binatang ataupun penangkaran. Namun populasinya semakin terancam karena banyaknya pemburu liar yang mengambil kulit dijadikan sebagai barang mewah serta daging untuk konsumsi.
Itulah kelima jenis jerapah yang ada di Dunia ini, dimana populasinya sudah tidak banyak alias terancam punah. Sama seperti jenis hewan termahal di Dunia ini dimana habitatnya juga sudah banyak menjadi perburuan liar, dan itu juga termasuk salah satu penyebab kelangkaan burung cendrawasih.