Ketika melihat hewan yang ada di Dunia ini jelas saja tidak terhitung jumlahnya, karena bervarian banget. Apalagi sejenis hewan saja memiliki pembagian spesies lain tergantung dari bentuk tubuh hingga tempat tinggal masing-masing spesies atau mungkin ciri khas yang dimilikinya.
Bahkan itu tidak terkecuali seperti jenis jangkrik yang pada dasarnya bisa ditemukan cukup mudah di pedesaan, namun ternyata cukup banyak juga perbedaan dari masing-masing jangkrik tersebut. Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut sebagai jenis makanan burung branjangan atau yang lain, bisa simak lengkapnya berikut ini.
1. Jangkrik Alam
Pertama yaitu jangkrik alam yang tidak asing lagi bagi sebagian besar kalangan karena memang ini mudah banget ditemukan di sekitaran. Jangkrik berikut suka tinggal di daerah lembab seperti sawah, ladang, samping rawa dan lainnya.
Jangkrik ini di Indonesia banyak yang membudidayakannya, karena memang cara mengetahui siklus hidup jangkrik tidaklah sulit dan mereka cuman butuh waktu 28 hari saja untuk panen. Hewan ini juga cocok sebagai pakan burung ataupun ikan.
Ciri-ciri jangkrik ini memiliki warna kekuningan dan sedikit abu, dan kalau di Indonesia ada yang sering kali menyebutnya dengan jangkrik karet. Kalau sudah pertengahan musim hujan biasanya pejantan akan mengeluarkan suara khas untuk menarik si betina bertujuan kawin dan hasilkan sekitar 100 an butir telur.
2. Jangkrik Kalung
Kemudian ada jangkrik kalung yang juga termasuk golongan banyak diperdagangkan. Hewan ini memiliki ciri paling menonjol diantara jenis lainnya, yakni ketika masih kecil akan memiliki garis putih melingkar di tubuhnya.
Dan ketika sudah mulai dewasa kaki dan lehernya akan mulai mengeras dan warna putih pada tubuhnya mulai berubah menjadi hitam. Saat malam hari jangkrik dewasa akan mengeluarkan suara dan itu berisik banget, sampai-sampai mengganggu kualitas tidur anda.
Jangkrik ini memiliki masa panen cukup cepat juga, hanya butuh 25 – 30 hari sudah bisa panen, terhitung dari sejak pertama menetas dari telurnya. Sedangkan kelebihan dari jangkrik jenis ini yaitu bisa dijadikan alat pengusir tikus karena suara nyaringnya dari gesekan sayap.
3. Jangkrik Seliring Teleogryllus Mitratus
Jenis jangkrik berikutnya ada Seliring Teleogryllus Mitratus dengan ciri khas warna tidak begitu hitam seperti jangkrik kalung, melainkan sedikit kecoklatan. Lehernya terasa lebih lunak dengan tubuh lebih kecil juga.
Suaranya memang nyaring, akan tetapi masih kalang ketimbang jangkrik kalung dan sama-sama memiliki garis putih melingkar ketika masih kecil, akan tetapi akan mulai pudar ketika sudah menganjak usia 20 harian.
Akan tetapi masa panennya sedikit lama, kurang lebih memakan waktu sekitar satu bulanan. Namun jenis ini menjadi salah satu jenis makanan burung serindit yang bagus dan paling disukai oleh sang burung itu sendiri.
4. Jangkrik Jaliteng
Jangkrik ini sering kali tinggal di tempat lembab, warnanya hitam legam mengkilap dan ada warna kuning sedikit di bagian ujung sayap atasnya, sedangkan betina ada sedikit kecoklatan di bagian ujung kakinya.
Jenis satu ini tidak mudah stress, sehingga untuk menerapkan ternak jangkrik modern bisa dilakukan dengan lebih gampang ketimbang lainnya. Sedangkan jumlah telur yang dihasilkan dalam satu waktu bisa mencapai 60 – 100 butir.
5. Jangkrik Jerabang
Untuk hewan berikut berlawanan dengan jaliteng, dan warnanya lebih didominasi oleh warna merah. Jangkrik tersebut memiliki tubuh yang kokoh akan tetapi bukan pemberani, suaranya nyaring namun agak ampang dan kurang gesit, namun mudah juga dipelihara.
Ukurannya sedang dan bisa dikatakan lebih kecil ketimbang jangkrik jaliteng, dan bukan cuman dijadikan sebagai pakan burung saja, melainkan ada beberapa yang menjadikannya sebagai pakan ikan di aquarium atau untuk memancing.
6. Jangkrik Gangsir
Lalu ada jangkrik gangsir dimana jenis ini merupakan salah satu pakan paling rekomendasi dalam cara merawat burung agar rajin berkicau. Gerakannya memang tidak gesit, mudah stres, mudah mati juga namun memiliki kualitas suara yang cukup nyaring, namun tak berirama.
7. Jangkrik Kidang
Dulu memang langka banget, namun sejak mendapatkan pembudidayaan menjadikan populasinya terselamatkan. Jangkrik ini memiliki kandungan protein yang sangat banyak dan dibutuhkan burung kicau dalam menjaga suaranya.
Jangkrik ini memiliki suara nyaring terlebih pada saat musim kawin, dimana mereka akan saling bersahutan untuk menarik lawan jenisnya. Selain itu, jangkrik ini juga tidak butuh masa panen lama, kurang lebih sebulan saja sudah cukup matang.
8. Jangkrik Upa
Sesuai dengan namanya upa alias butiran nasi, karena ukuran jangkrik ini sangat kecil dan biasanya hidup bebas di dalam rumah, terkadang juga berada di sela batu-bata. Bentuknya pipih, kecil dan berwarna putih pucat dan tak terlihat kokoh.
Dan jangkrik ini juga kurang disukai oleh burung kicau karena bau yang cukup menyengat, dan saat malam hari tiba jangkrik ini juga suka bersuara dengan khas. Akan tetapi tidak nyaring, agak terpatah patah dan sedikit berisik.
Itulah kedelapan jenis jangkrik yang bisa anda ketahui sebagai penambah wawasan terkait akan burung atau mungkin ikan peliharaan di rumah. Dan anda juga perlu mengetahui pembahasan mengenai tips membuat kroto super untuk pakan burung kicau.