7 Cara Mencegah Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Ternak

Penyakit mulut dan kuku (PMK) merupakan suatu hal yang menyeramkan dan sangat dihindari oleh para pemilik ternak. Diketahui jenis penyakit pada hewan ternak cukup beragam, penyakit mulut dan kuku sendiri merupakan wabah virus yang menyerang semua hewan berkuku belah atau genap seperti sapi, kerbau, domba, kambing, babi, dan juga unta.

Penyakit ini memiliki angka penularan yang cukup tinggi, angka kesakitan juga dapat mencapai 100%, namun untungnya angka kematian yang disebabkan oleh penyakit ini hanya sebesar 1% sampai 5%, namun angka ini lebih tinggi pada hewan yang masih muda atau anak-anak.

Ciri-ciri kelompok hewan pemamah biak (ruminansia) yang terserang penyakit mulut dan kuku yaitu terlihat lemas, kaki pincang, air liur berlebihan, nafsu makan menurun, dan area mulut yang tampak melepuh.

Meskipun memiliki angka kematian yang tidak terlalu tinggi, penyakit ini dapat menular dengan sangat cepat sehingga sangat merugikan bagi para peternak. Beruntungnya, penyakit ini dapat dicegah dengan beberapa perlakuan khusus. Berikut beberapa cara untuk mencegah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak:

  • Meningkatkan Daya Tubuh Hewan Ternak

Cara pertama untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak yaitu dengan meningkatkan daya tahan tubuhnya. Meningkatkan daya tahan tubuh binaang ternak dapat dilajukan dengan memberikan jenis bahan pakan ternak protein tinggi dan sesuai dengan kebutuhannya dan juga memberikan vitamin.

Selain memberikan asupan makanan dan juga vitamin, untuk mencegah penyebaran penyakit ini binatang ternak juga perlu diberikan vaksin yang mengandung adjuvant. Vaksin bertujuan untuk memberikan kekebalan pada virus penyakit mulut dan kuku. Vaksin akan bekerja setelah 2 kali penyuntikan.

Penyuntikan vaksin diperlukan pada daerah yang telah tertular, untuk daerah yang tidak tertular atau tidak memiliki riwayat aana kasus penyakit mulut dan kuku tidak perlu melakukan vaksinasi terhadap binatang ternak. Namun diperlukan pengawasan yang ketat dan juga pelarangan untuk binatang dari wilayah tertular.

  • Mengontrol Adanya Hewan Baru

Pengontrolan untuk hewan baru dilakukan untuk mencegah kemungkinan adanya binatang baru dengan penyakit mulut dan kuku yang dapat menulari binatang ternak yang sudah ada.

Apabila hendak melakukan pemberian binatang ternak,sebaiknya memilih binatang dengan teliti dan seksama serta pastikan hewan tersebut tidak berasal dari wilayah yang telah tercemar penyakit mulut dan kuku.

Binatang baru yang datang ke kandang perlu dilakukan karantina atau isolasi selama setidaknya 14 hari untuk mengamati secara intensif ada atau tidaknya gejala-gejala penyakit mulut dan kuku.

  • Membersihkan Kandang Binatang

Fungsi kandang bagi ternak selain sebagai tempat tinggal juga sebagai tempat menjaga kesehatannya. Virus penyebab penyakit mulut dan kuku merupakan jenis virus yang mudah rusak pada suhu 50 derajat celcius dan juga pada pH kurang dari 6 atau lebih dari 9.

Oleh karena itu, untuk membunuh virus ini dapat dilakukan dengan mendesinfeksi kandang dan juga tempat-tempat lain yang mungkin disinggahi peliharaan seperti peralatan makan dan juga kendaraan.

Penyemprotan dapat dilakukan dengan menggunakan cairan desinfektan, detergen, atau pemutih pakaian.

  • Mengontrol Akses Masyarakat

Virus penyebab penyakit mulut dan kuku memiliki kemungkinan juga mencemari kendang, pakan, air, alas kali, atau peralatan para pengelolah ternak. Oleh karena itu, batasi orang-orang yang dapat berinteraksi dengan binatang ternak.

Lakukan penyemprotan desinfektan kepada para pengelolah hewan ternak, pakaian, alas kaki, dan juga pada peralatan yang digunakan untuk hewan ternak.

Tamu yang mengunjungi hewan ternak juga perlu untuk didesinfektan sebelum masuk ke kandang dengan menggunakan seragam lengkap (APD), sepatu boot, dan juga masker.

  • Melaporkan Apabila Terdapat Hewan yang Sakit

Selalu waspada dan mengecek keadaan hewan ternak juga suatu hal yang perlu selalu dilaksanakan. Ketahui ciri hewan ternak yang sehat dan juga tidak sehat. Pemeriksaan kondisi hewan ternak dapat dilakukan bersamaan ketika memberikan pakan hewan.

Apabila hewan ternak menunjukkan gejala-gejala yang mengindikasikan penyakit mulut dan kuku maak segera laporkan pada Dinas yang membidangi fungi kesehatan hewan dan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) terdekat.

Pelaporan perlu dilakukan sesegera mungkin mengingat tingkat penularan penyakit yang sangat tinggi terhadap binatang ternak lainnya.

  • Pemotongan Hewan Terinfeksi

Untuk mencegah penyebaran penyakit yang lebih luar, pemilik hewan ternak sebaiknya melakukan pemotongan pada binatang yang terinfeksi, hewan yang baru sembuh, dan juga hewan-hewan yang kemungkinan yang kontak dengan agen-agen penyakit mulut dan kuku.

Pemotongan hanya perlu dilakukan pada jaringan tubuh binatang yang terinfeksi. Jangan lupa untuk memusnahkan bangkai, sampah, dan juga seluruh produk yang mungkin terinfeksi.

Untuk kaki binatang yang telah terinfeksi dapat diobati dengan menggunakan chloramphenicol atau larutan cuprisulfat.

Bagi hewan yang tidak terinfeksi namun memiliki kemungkinan kontak dengan virus dapat diolesi larutan Cuprisulfat 5% setiap hari selama 1 minggu dan kemudian setelahnya diolesi setiap 1 minggu sekali untuk menghindari hewan ternak terinfeksi penyakit mulut dan kuku.

  • Melakukan Karantina

Binatang yang positif terserang penyakit mulut dan kuku harus dikarantina dan dipisahkan dari hewan-hewan lain.

Hewan yang terinfeksi harus dirawat secara khusus dan jauh dari binatang lain untuk mencegah binatang lain tertular oleh virus penyebab penyakit mulut dan kuku.

Untuk binatang yang tidak terinfeksi sendiri, pastikan memiliki tempat tinggal yang yang dan kering serta dapat digunakan untuk berjalan-jalan secara bebas.