14 Jenis Bahan Pakan Ternak Protein Tinggi

Ternak seperti pada budidaya sapi potong membutuhkan pakan dengan kandungan protein tinggi dan juga vitamin, mineral, energi serta vitamin yang disesuaikan dengan jenis ternak. Pakan ternak tinggi protein sendiri bisa dibagi menjadi tiga kelompok yakni kelompok hijauan yang sengaja ditanam seperti gamal, sentero atau turi kaliandra, kelompok hijauan sisa hasil pertanian yang bisa diperoleh dari daun daunan seperti daun nangka, daun pisang, ketela rambat, ganging dan bungkil serta kelompok bahan dari hewan seperti tepung ikan, tepung tulang dan sebagainya. Pemberian pakan yang bagus untuk hewan ternak yang baik bisa berasal dari rumput atau tanaman hijau sebagai makanan utama. Selain protein, pastikan juga ternak mendapatkan karbohidrat, mineral dan juga vitamin. Berikut ini akan kami berikan beberapa bahan pakan ternak protein tinggi yang bisa anda berikan.

1. Kacang Gude

Kacang gude, kacang kayo atau kacang bali merupakan jenis tanaman kacang kacangan yang bersifat tahunan atau perenial. Bijinya sebenarnya bisa dikonsumsi dan menjadi sumber pangan alternatif. Tanaman ini relatif tahan panas dan kering sehingga cocok dijadikan sebagai tanaman penghijauan kawasan kering. Bagian daun gude mengandung saponin, flavonoida dan juga polifenol. Sementara bagian batang mengandung tanin, saponin dan juga flavonoida.

Kacang gude mengandung gizi yang cukup tinggi yakni sekitar 65% karbohidrat, 22% protein dan 15% lemak. Kacang gude bisa digunakan sebgai pengganti kedelai atau bahan campuran produk berbahan dasar kedelai seperti kacang dan tempe. Selain itu, kacang ini juga bisa digunakan untuk pakan hewan sebagai sumber protein seperti pada cara ternak sapi skala rumahan.

2. Tepung Daging

Tepung daging berasal dari sisa daging yang tidak dikonsumsi oleh manusia. Biasanya, bagian yang dipakai adalah yang melekat pada kulit dan tulang berbentuk tetelan sehingga biasanya tersedia dalam bentuk tepung daging dan tulang atau meat bone meal yang penting diberikan pada cara menggemukan sapi. Harga dari tepung daging ini sekitar 7 ribu per kilogram. Sedangkan untuk pengolahan tepung daging bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti:

  • Dibuat pemasakan dengan tangki terbuka sehingga air terus keluar dan bahan baku akan diperas, dikeringkan kemudian digiling. Kandungan protein meat scrap ini sekitar 50 hingga 55% dan biasanya juga mengandung mineral fosfor kurang lebih 4.4% sehingga dinamakan dengan meat and bone scrap.
  • Dimasak dengan tangki tertutup: Sesudah dimasak dalam tangki tertutup kemudian disaring lewat residu diperas. Fitrat akan diuapkan sehingga akan didapat bentuk serbuk. Kandungan proteinnya sekitar 60% sekaligus juga mengandung vitamin B seperti niacin, asam pantotenat, riboflavin dan vitamin B12.

3. Tepung Darah

Tepung darah juga menjadi bahan pakan protein untuk ternak yang diperoleh dari darah ternak bersih dan segar berwarna coklat agak kehitaman dan biasanya sulit larut dengan air. Kandungan protein pada tepung darah ini berkisar 85%. Tepung darah ini juga rendaj kalsium, fosfor dan asam amino isoleusin serta glysin. Namun sayangnya, bahan pakan ini kurang terlalu disukai ternak sehingga biasanya penggunaan untuk ternak unggas seperti cara memelihara ayam petelur serta babi dibatasi sekitar 5% saja.

Pemberian tepung darah juga harus dihentikan sebulan sebelum ternak dipotong agar daging tidak berbau. Tepung darah bersifat protein bypass dalam rumen yakni 82% sehingga bisa dipakai sebagai sumber protein untuk ternak ruminansia.

4. Tepung Hati

Tepung hati dibuat dari hati ternak atau ikan yang tidak dikonsumsi oleh manusia. Proses pembuatan tepung hati sebagai bahan pakan ternak protein tinggi ini melewati tiga tahapan yakni hati diiris iris, dikeringkan kemudian digiling hingga menjadi tepung. Tepung hati mengandung protein sekitar 60 sampai 62%, lemak antara 16 hingga 17%, zat besi Fe, Mg dan juga Cu serta vitamin B1, riboflavin, niacin dan asam panthotenat yang semuanya sangat penting untuk pertumbuhan hewan ternak seperti untuk cara penggemukan sapi limosin.

5. Susu Skim

Susu skim merupakan bagian dari susu sesudah diambil bagian lemaknya sehingga kandungan lemaknya hanya berkisar antara 0.1 sampai 0.2%. Susu skim mengandung banyak vitamin B khususnya vitamin B12 dan juga riboflavin. Kualitas susu tergantung dati umur ternak dan juga tipe ternak. Komposisi gizi susu skim dalam keadaan kering mengandung protein sebanyak 34 sampai 35% dan nilai biologis mencapai 94%. Susu skim dipakai sebagai sumber protein bagi anak sapi yang baru saja lahir sesudah periode pemberian collestrum dan juga penggemukan untuk produksi veal atau daging anak sapi muda. Untuk harganya sendiri bisa dibeli dengan harga sekitar 10 ribu per kilogram.

6. Butter Milk

Butter milk adalah sisa pembuatan dari mentega dengan kadar lemak yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu skim yakni sekitar 0.6 hingga 0.7%. Sedangkan kandungan protein butter milk dalam kondisi kering adalah antara 32 hingga 33%. Pemakaian butter milk untuk ransum anak sapi berkisar antara 0.5 kg dalam ransum komplit yang juga cocok diberikan untuk cara mengatasi sapi yang susah makan.

7. Whey

Whey adalah sisa pembuatan keju dan biasanya protein sudah terbawa dalam produk keju serta tersisa laktabumin. Sebagai bahan pakan ternak protein tinggi, Whey ini kurang disukai karena rasanya yang pahit dan tidak bisa diberikan sebagai pakan tunggal. Kandungan protein whey dalam kondisi kering adalah sekitar 12%. Kandungan gizi whey ini menyerupai susu skim dalam kadar lemak yang lebih tinggi yakni 0.8%. Pemberian whey untuk ayam seperti budidaya ayam pedaging biasanya dilakukan untuk sumber riboflavin yang bisa dibeli dengan harga sekitar 4.500 per kilogram.

8. Tepung Bulu Ayam

Seperti namanya, tepung bulu ayam memang terbuat dari bulu ayam yang bersih, segar dan juga belum busuk dengan proses hidrolisa. Rasio bobot bulu untuk setiap jenis unggas berkisar antara 4 hingga 6% dengan rata rata 6% dari bobot hidup unggas. Tepung bulu juga menjadi sumber protein yang sangat baik diberikan untuk unggas seperti untuk cara budidaya ayam negeri petelur. Sementara proses pembuatan tepung bulu ayam ini meliputi proses autoclave, perlakuan kimia serta enzimatis dan fermentasi dengan mikroorganisme.

Adanya kandungan keratin pada bulu ayam bisa menyebabkan daya utilisasi dan juga daya cerna bulu ayam masih rendah, sehingga dalam proses pembuatan tepung bulu ayam tidak hanya proses hidrolisa atau tekanan saja. Indikator lain kualitas tepung ayam selain protein kasar adalah kecernaan pepsin. Jika dibandingkan dengan tepung ikan, kandungan protein pada tepung bulu ayam lebih tinggi yakni antara 85 sampai 90%, energi metabolisme atau ME 2287 kkal per kilogram dan kadar serat kasar 1 sampai 3%. Defisien pada asam amino lysine, trytophan, histidin dan methionin. Dengan kandungan protein kasar tinggi, maka kadar air dalam tepung bulu ayam tidak lebih dari 10%. Untuk pemakaian tepung bulu ayam bagi hewan ternak berkisar antara 5 hingga 8% untuk non ruminansia dan 10 hingga 15% untuk ruminansia dengan harga sekitar 4.300 per kilogram.

9. Tepung Ikan

Tepung ikan dibuat dari jenis ikan kecil atau jenis ikan besar dan juga bisa dari limbah atau sisa bagian ikan yang tidak dipakai dalam proses pengalengan. Hal yang sering menjadi masalah adalah kadar lemak tinggi dari tepung ikan sebab bahan baku awal tinggi lemak atau pada proses pengolahan tidak dilakukan pembuangan lemak. Tepung ikan bisa dikatakan berkualitas jika kadar lemaknya 10% dan tidak asin. Rasa asin tersebut bisa terjadi karena penambahan NaCl untuk pengawet yang biasa ditambahkan pada bahan baku ikan yang kurang segar.

Tepung ikan yang yang biasanya ada di Indonesia dibedakan menjadi dua yakni impor dan juga lokal. Sedangkan tepung impor dianggap lebih berkualitas sebab protein kasar yang terkandung didalamnya lebih dari 60%, mengandung kadar lemak yang rendah.Sedangkan untuk tepung ikan lokal dengan konversi randemen 20% dari bahan baku hanya mengandung protein kasar sebesar 55 hingga 58% dan termasuk grade C. Pemakaian tepung ikan dalam ransum unggas seperti budidaya bebek petelur berkisar 10 hingga 15% dengan syarat lemak ransum dari tepung ikan maksimal sebesar 1%. Untuk harga tepung ikan sendiri cukup bervariasi tergantung dari kadar protein yang terkandung dalam tepung ikan tersebut, namun biasanya berkisar antara 4 ribu sampai 12 ribu per kilogram.

10. Tepung Kepala Udang

Tepung kepala udang merupakan bahan pakan ternak protein tinggi berupa tepung yang terbuat dari bagian udang yang tidak dikonsumsi manusia atau diekspor terdiri dari kepala dan kulit secara menyeluruh dan dengan konversi 30 hingga 40%. Kekurangan dari tepung kepala udang adalah mutunya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan tepung ikan yang mengandung protein kasar 43 sampai 47% dan juga mengandung khitin yang sulit dicerna yakni sebuah ikatan polisacharida protein pada kulit kelompok udang sebesar 20 hingga 30% dengan kecernaan rendah sebanyak 28%. Kecernaan pakan dapat tinggi atau meningkat jika pengolahan dilakukan dengan ekstrasi basa. Sedangkan penggunaan tepung kepala udang dalam ransum unggas seperti budidaya itik adalah maksimal 10% saja.

Pakan Ternak Protein Tinggi Lainnya

Selain beberapa bahan pakan ternak tinggi protein yang sudah disebutkan diatas, masih ada beberapa pahan pakan yang mengandung protein lainnya dan juga sama bagusnya dicampur sebagai pakan ternak, seperti:

  • Tepung limbah kodok: Dibuat dari limbah tubuh kodok tanpa paha belakang dengan kelebihan bisa menghilangkan unsur patogen yang merugikan unggas seperti budidaya bebek pedaging.
  • Limbah penetasan: Termasuk telur infertil, telur tetas dengan embrio mati serta anak ayam umur sehari atau DOC.
  • Tepung bekicot: Makanan ternak sumber protein hewani untuk mengganti tepung ikan dalam ransum bebek, ayam dan babi yang mengandung protein 60%.
  • Keong mas: Sumber protein hewani alternatif ternak dimana cangkangnya bisa digunakan sebagai sumber mineral khususnya Ca.
  • Cacing tanah: Sumber protein dari hewani yang belum terlalu banyak digunakan sebagai pakan ternak dan jarang dikonsumsi langsung untuk ternak namun sebenarnya mengandung protein cukup tinggi sekitar 56.44%.

Itulah informasi mengenai 14 macam dan jenis bahan pakan ternak protein tinggi yang bisa dimanfaatkan.