Ikan lele merupakan jenis ikan air tawar yang banyak diminati karena rasanya yang nikmat, harga yang relatif murah, dan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi.
Saat ini, budidaya ikan lele juga semakin banyak diminati dan termasuk sebagai budidaya ikan air tawar yang paling menguntungkan, berkaitan dengan minat masyarakat yang tinggi terhadap ikan lele.
Di Indonesia sendiri terdapat beberapa jenis ikan lele yang memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Berikut beberapa varietas ikan lele untuk dibudidayakan yang harus diketahui:
1. Lele Dumbo
Lele yang berasal dari Afrika ini mulai dikenal dan dibudidayakan di Indonesia sejak awal tahun 1980an. Lele dumbo banyak diminati karena ukurannya yang besar dan juga panjang.
Lele dumbo memiliki ciri khas tubuh yang berwarna coklat dan kehitaman dan akan memiliki bintik-bintik putih pada permukaan tubuhnya ketika tengah merasa stres atau terkejut.
Budidaya ikan lele dumbo bagi pemula juga sangat direkomendasikan karena selain memiliki ukuran yang lebih besar dari kebanyakan lele loak, lele dumbo juga memiliki patil yang tidak beracun sehingga akan lebih aman untuk dipegang dengan tangan kosong.
2. Lele Lokal
Lele lokal memiliki beberapa sebutan lain seperti Lele Jawa atau lele kampung. Ikan lele jenis ini banyak dibudidayakan oleh penduduk.
Jenis lele lokal sendiri tidak hanya tersebar di Indonesia, namun juga tersebar luas hingga India, Asia Tenggara, dan bahkan Filipina. Di Indonesia sendiri ikan lele lokal dapat dijumpai di wilayah aliran sungai-sungai di Pulau Jawa.
Ikan lele lokal dikenal dengan keunikannya yaitu kemampuan untuk berjalan di daratan untuk mencari tempat yang memiliki lebih banyak air, oleh karena itu lele lokal juga diberikan julukan the walking catfish.
3. Lele Sangkuriang
Lele sangkuriang dapat disebut sebagai salah satu jenis lele unggulan. Hal ini dikarenakan lele sangkuriang merupakan jenis lele dengan perbaikan genetik dari lele dumbo yang dilakukan oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT).
Lele sangkuriang memiliki keunggulan berupa telur yang dihasilkan lebih banyak dari lele lain. Budidaya lele sangkuriang di kolam terpal mudah dan praktis juga cukup banyak diminati.
Lele jenis ini juga memiliki waktu pertumbuhan yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan lele dumbo. Lele sangkuriang dengan ukuran 2-3 cm dapat tumbuh hingga sebesar 5-6 cm hanya dalam kurun waktu 20 hari.
4. Lele Phyton
Ikan lele phyton atau juga disebut dengan lele piton merupakan ikan lele yang memiliki ciri khas bagian kepala mirip dengan ular piton. Ciri khas lain dari lele phyton yaitu memiliki ukuran sungudan tubuh yang panjang, dan juga memiliki ekor yang berbentuk lebih bulat.
Lele jenis ini memiliki ketahanan tubuh yang baik. Lele phyton dapat bertahan hidup dengan cuaca dingin dan memiliki survival rate hingga sebesar 90%.
5. Lele Mutiara
Ikan lele mutiara yaitu jenis ikan lele selanjutnya yang juga baik untuk dibudidayakan. Ikan lele jenis ini merupakan ikan hasil penelitian dari Balai Penelitian Pemulihan Ikan (BPPI) Sukamandi, Subang, Jawa Barat.
Lele mutiara merupakan hasil dari persilangan varietas Lele Mesir, Lele Phyton, lele Sangkuriang, dan Lele Dumbo yang telah diseleksi selama 3 generasi pada karakter pertumbuhan. Oleh karena itu, lele Mutiara memiliki berbagai jenis kelebihan.
Lele ini memiliki laju pertumbuhan sangat tinggi (40%), memiliki produktivitas panen yang tinggi, keseragaman ukuran yang tinggi, waktu pemeliharaan singkat, kebutuhan pakan yang lebih sedikit, mudah beradaptasi dengan lingkungan, dan juga memiliki daya tahan tubuh tinggi sehingga tidak rentan terhadap penyakit.
Keuntungan-keuntungan ini membuat pelaku budidaya dapat merasakan manfaat usaha budidaya ikan konsumsi.
6. Lele Limbat
Lele jenis ini dapat disebut juga sebagai lele lokal karena memiliki sebaran di sepanjang Asia Tenggara, termasuk di Sememnajung Malaya, Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan hingga FIlipina.
Lele ini memiliki ciri khas tubuh yang panjang, memiliki warna tubuh yang abu-abu atau kekuning-kuningan, berwarna gelap pada bagian ata, dan berwarna putih pada bagian wah kepala dan tubuhnya.
7. Lele Masamo
Lele masamo pertama kali diproduksi oleh perusahaan pakan ikan di Mojokerto, Jawa Timur, yaitu oleh PT Matahari Sakti. Lele in juga merupakan hasil persilangan dari berbagai sifat Lele, diantaranya yaitu lele dumbo dan juga bighead catfish (Clarias macrocephalus) yang merupakan lele Afrika yang dikembangkan di Thailand.
Lele ini memiliki ciri khas bentuk yang lebih lonjong dan menyerupai sepatu pantofel, sirip dan tubuh yang lebih panjang, serta bercak putih keabu-abuan ketika lele masamo tengah dalam kondisi stres.
Selain itu, lele jenis ini juga dapat dikenali dengan adanya benjolan di tengkuk kepala dan juga bentuknya yang lebih runcing dari lele jenis lain.
8. Lele Mandalika
Lele mandalika merupakan hasil dari persilangan antara lele Sangkuriang betina dengan Lele Masamo Jantan. Jenis lele ini dipelopori oleh Instansi Benih Ikan Batu Kumbang, Balai Pengembangan Budidaya Ikan AIr Tawar, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Jenis ikan air tawar ini merupakan hasil persilangan yang sukses dan banyak diminati. Lele mandalika sendiri dianggap lebih menguntungkan dari jenis indukannya atau lele sangkuriang.