Melakukan ternak pada jenis burung tertentu perlu dilakukan dengan cermat dan tentu tidak mudah, termasuk dalam berternak burung jalak suren.
Perlu diketahui bahwa burung jalak suren merupakan jenis burung jalak yang menjadi salah satu yang paling banyak diminati oleh masyarakat pecinta burung hingga saat ini.
Agar proses ternak dapat mendapatkan hasil yang baik perlu beberapa cara yang harus diperhatikan dan dilakukan dengan benar.
Berikut ini beberapa tips ternak burung jalak yang dapat dilakukan agar hasil yang di dapat optimal terutama bagi pemula yang dijelaskan dalam uraian di bawah ini.
- Siapkan sangkar Jalak Suren
Sebelum melakukan ternak burung Jalak Suren maka perhatikan kesiapan sangkar yang dimiliki. Kandang burung Jalak Suren sebenarnya tidak membutuhkan luas yang besar namun dapat disesuaikan dengan ruangan yang dimiliki oleh peternak dan setidaknya memiliki luas kurang lebih pajang 100 cm, lebar 90 cm, dan tinggi 180 cm. Buatlah beberapa kandang yang saling terpisahkan dengan kawat ram serta pastikan masih ada sinar matahari yang dapat masuk dari atap.
Pada bagian bawah usahakan untuk menyediakan kolam atau tempat untuk burung Jalak Suren mandi. Sangkar ternak untuk burung Jalak Suren sebenarnya hampir sama dengan sangkar yang digunakan dalam cara ternak burung Jalak Kapas.
- Perhatikan makanan untuk indukan burung Jalak Suren
Selain sangkar yang baik, jenis makanan yang diberikan setiap harinya kepada indukan burung Jalak Suren juga akan menentukan tingkat keberhasilan dari proses peternakan yang dilakukan.
Makanan utama yang sebaiknya diberikan kepada burung Jalak Suren adalah voer dengan makanan tambahan seperti ulat hongkong, jangkrik, dan pisang kepok. Pemberian makanan yang cukup dan bernutrisi baik merupakan salah satu tips ternak burung Jalak Suren yang penting. Beberapa jenis pakan burung dapat diternak sendiri salah satunya adalah cara ternak ulat buat pakan burung,
- Pahami perbedaan jantan serta betina
Sebelum masuk dalam tahapan pemilihan indukan yang akan digunakan dalam proses ternak maka mengenai burung Jalak Suren betina maupun jantan perlu dilakukan. Burung Jalak Suren jantan memiliki bentuk tubuh yang panjang serta lebih besar, kepala yang cenderung berbentuk bulat dengan paruh panjang, dan jambul pada kepala terlihat lebih panjang.
Sedangkan burung Jalak Suren betina memiliki ciri bentuk kepala ramping dengan ukuran tubuh yang lebih pendek atau kecil dan paruh yang pendek, jambul kepala yang pendek, serta memiliki warna yang lebih suram.
- Pilih indukan yang paling baik
Langkah terpenting dalam proses ternak burung Jalak Suren adalah melakukan pemilihan indukan yang baik serta siap untuk dikawinkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih indukan diantaranya seperti burung Jalak Suren baik jantan maupun betinda harus berusia 1 – 2 tahun, indukan yang dipilih harus sudah jinak dan tidak agresif, indukan harus terlihat sehat serta terbebas dari berbagai macam penyakit.
- Lakukan pengenalan dan tahan perjodohan
Setelah indukan dipilih maka sama dengan cara berternak burung lainnya, proses pengenalan antara burung Jalak Suren jantan dan betina harus dilakukan. Pengenalan dan penjodohan ini dilakukan dengan cara meletakan burung jantan maupun betina saling beresebelahan dan letakkan makanan maupun minuman dibagian tengah atau pada bagian sekat pembatas untuk lebih banyak memberikan waktu interaksi antara burung betina maupun burung jantan sehingga kedekatan akan semakin didapat lama kelamaan.
- Proses perkawinan
Burung Jalak Suren yang sudah berjodoh akan terlihat saling berkicau dan bersautan. Jika burung sudah berjogoh maka sekat pembatas dapat dipinggirkan. Dalam perjodohan tersebut, perhatikan selalu agar burung tidak menyerang satu sama lain karena bisa jadi burung yang sudah akur saat kandang masih terpisah menjadi liar kembali ketika disatukan. Jika burung berjodoh maka pindahkan dalam kandang yang terdapat pada sangkar untuk melakukan proses perkawinan secara alami.
- Proses pengeraman
Ketika proses perkawinana dapat berjalan dengan baik maka pasangan burung jalak suren tersebut secara alamiah akan memuat sarang pada kandang untuk proses penetasan dan pengeraman telur. Satu pasang burung jalak suren dapat menghasilkan rata rata 3 butir telur. Proses pengeraman akan dilakukan oleh indukan burung Jalak Turen tersebut setidaknya selama 14 hari. Pengeraman burung Jalak Turen bisa jadi sama dengan cara penangkaran burung Jalak Bali.
- Penetasan telur dan perawatan anakan
Setelah 14 hari maka telur akan menetas dan segeralah ambil keseluruhan telur baik yang sudah menetas maupun tidak. Anakan yang sudah menetas dapat diletakkan pada tempat penghangat dan bisa diberi makan 3 – 4 jam setelah menetas.
Sedangkan telur yang masih belum menetas dapat dibantu penetasan menggunakan alat penetasan. Bagi yang tidak memiliki alat penetas maupun tempat penghangatan maka setelah telur menetas usahakan untuk selalu memperhatikan tingkah laku indukan apakah sudah mampu secara alamiah menghidupi anakan yang menetas tersebut atau malah bertindak reaktif terutama bagi pejantannya.
Indukan akan melakukan proses perawatan anakan secara alami dan peternak cukup menyediakan kroto sebagai makanan dalam jumlah cukup. Setelah anak dapat mandiri maka lakukan cara merawat Jalak Suren anakan agar gacor.
Itulah beberapa tips ternak buruk jalak suren yang dapat diperhatikan terutama bagi para pemula yang ingin melakukan ternak jalak suren milikinya. Seperti halnya kebanyakan burung, berternak jalak suren tidak bisa dibilang mudah sama halnya dengan melakukan cara merawat burung agar rajin berkicau karena tetap membutuhkan kesabaran serta ketekunan dan mampu terus untuk belajar cara yang benar sesuai dengan kondisi burung jalak suren yang dimiliki.