15 Cara Budidaya Cacing Dengan Kotoran Sapi

Jika dulu budidaya cacing hanya dijadikan sebagai bagian dari hobi khususnya untuk seseorang yang memiliki hobi memancing atau memelihara burung kicau.

Namun kini salah satu jenis budidaya ini sudah berkembang dan bisa dijadikan bisnis yang cukup menghasilkan.

Para peternak cacing juga mulai populer dan banyak dicari banyak orang untuk berbagai kebutuhan para konsumen.

Selain itu, dengan biaya yang terbilang tidak terlalu banyak ini, anda juga bisa memulai usaha ini dengan panduan yang kami berikan dalam cara budidaya cacing dengan kotoran sapi berikut ini.

  1. Siapkan Lokasi dan Lingkungan

Cara pertama yang harus anda lakukan untuk memulai budidaya cacing dengan media kotoran sapi ini adalah mempersiapkan lahan dan lokasi yang mendukung yang juga dilakukan dalam budidaya cacing sutera tanpa lumpur.

Sebenarnya, anda tidak perlu memanfaatkan lahan khusus sebab tanah di halaman belakang rumah anda juga bisa dipakai untuk budidaya cacing ini. Syarat terbaik untuk budidaya cacing adalah lingkungan dengan hawa hangat, gelap dan juga kering. Sedangkan untuk suhu terbaik adalah 4 hingga 27 derajat celcius.

Meski keadaan tanah tetap harus dijaga kelembabannya, namun tetap tidak boleh terlalu basah sehingga pastikan juga area yang dipersiapkan terlindungi dari air hujan dan juga terlindungi dari sinar matahari langsung. Jika lokasi dan lingkungan yang dipersiapkan sangat bagus, maka cacing juga bisa bertahan dalam suhu yang lebih dingin namun tetap harus memperhatikan dari segi perawatannya.

  1. Membuat Wadah Tempat Pemeliharaan

Wadah yang nantinya akan digunakan dalam budidaya cacing tidak harus mahal dan mewah karena tidak akan memberikan manfaat dalam budidaya ini termasuk dalam cara budidaya cacing tambak.

Anda juga bisa memilih berbagai macam material yang bisa digunakan sebagai wadah budidaya mulai dari plastik hingga kayu. Akan tetapi pilihan material yang terbaik adalah kayu karena bisa menyerap kelembapan berlebih sekaligus insulator yang bagus tidak seperti bahan plastik yang bisa membuat kompos basah.

Selain itu, beberapa barang yang anda miliki di sekitar rumah juga bisa digunakan seperti contohnya kotak bekas, laci lemari dan sebagainya. Semua wadah yang cukup besar bisa saja anda gunakan sebagai tempat budidaya cacing, namun pastikan untuk menambah beberapa lubang di bagian bawah wadah agar wadah bisa dipastikan tetap lembab serta menghindari cacing tergenang air.

  1. Membuat Campuran Isian Wadah

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mempersiapkan isi dari wadah budidaya cacing seperti dalam budidaya cacing sutra di kolam terpal. Kotoran sapi, sobekan koran, dedaunan dan juga sampah kebun bisa dicampur menjadi satu karena merupakan bahan yang baik sebagai tempat cacing berkembang biak.

Selain itu, cacing juga membutuhkan serat dalam proses makanan yang bisa didapatkan dari kotoran sapi. Isi wadah sebanyak 3/4 bagian dan goncangkan sedikit agar oksigen bisa masuk ke dalam sela sela isi wadah sehingga cacing bisa tumbuh dan supaya bau dari kotoran sapi tersebut bisa menguap.

  1. Memilih Jenis Cacing

Berikutnya, silahkan pilih jenis cacing yang ingin dijadikan budidaya anda. Sebenarnya, untuk memilih jenis cacing bisa disesuaikan dengan kebutuhan konsumen di sekitar lokasi budidaya.

Apabila untuk kebutuhan memancing, maka cacing mammoth canadians nightcrawler yang gemuk bisa dipilih. Cacing jenis ini juga tidak terlalu banyak menghasilkan kotoran seperti cacing merah. Namun cacing merah juga bisa dipilih karena baik untuk membuat kompos dan juga menjadi standar tertinggi dari para petani.

  1. Isi Wadah Dengan Rasio Tepat

Selanjutnya, anda bisa mengisi wadah dengan rasio cacing, kotoran sapi serta makanan yang tepat. Sementara untuk aturan standarnya adalah 2:1 antara berat dari cacing dalam hitungan pon dengan berat makanan setiap hari berbeda dengan cara cepat ternak ulat kandang. Perkiraan ini adalah untuk jumlah cacing sekitar 2.000 ekor sehingga wadah yang harus dipersiapkan juga cukup besar.

  1. Memberi Makan Cacing

Seperti yang sudah diulas diatas, untuk memberi makanan cacing ini juga tidak membutuhkan biaya banyak seperti budidaya lain karena hanya perlu memberikan kotoran sapi dalam jumlah yang cukup.

Selain itu, anda juga bisa menambahkan dengan berbagai sampai makanan asalkan bukan produk susu, daging, biji bijian dan juga makanan berminyak. Bau menyengat yang dihasilkan dari kotoran sapi tentu akan mengundang lalat berdatangan dan untuk mengakalinya, anda bisa menggunakan bubuk kopi. Selain itu, tambahkan juga dengan cangkang telur yang sudah dihaluskan atau sayuran yang juga baik diberikan sebagai makanan cacing.

  1. Letakkan Makanan Pada 1 Titik

Letakan makanan pada ast titik karena cacing nantinya akan datang dan memakan makanan tersebut dan tidak perlu menyebar makanan berbeda dengan cara ternak ulat sutra. Apabila wadah sudah penuh dengan kompos dan kotoran, maka cacing bisa dipindahkan ke wadah baru dan memulai proses dari awal kembali. Cacing sangat cepat bereproduksi sehingga anda harus menyediakan wadah yang cukup agar budidaya bisa semakin berkembang dan jumlah cacing yang diproduksi juga semakin banyak.

  1. Pemindahan Bibit Cacing

Untuk memindahkan bibit cacing ke media lain, maka bisa dilakukan dengan beberapa langkah seperti:

  • Basahi tanah dalam wadah budidaya
  • Pastikan pH tanah berada sekitar 5.5 hingga 7.5
  • Isi setiap wadah dengan 50 hingga 100 ekor cacing
  • Perhatikan hari pertama yang diperiksa 3 jam sekali untuk melihat cacing keluar atau tidak
  • Jika ada cacing keluar dan berusaha pergi, maka dikarenakan kondisi wadah tidak nyaman dan mungkin kadar pH tidak sesuai atau suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin.
  • Apabila cacing sudah tidak lagi keluar, maka menandakan cacing sudah nyaman dalam lokasi baru tersebut namun tetap jauhi dengan sinar matahari langsung atau lampu sebab cacing adalah hewan yang sangat sensitif terhadap cahaya.
  1. Membuat Sarang Bertelur

Supaya nantinya telur cacing lebih mudah dikumpulkan, maka anda bisa membuat media tempat favorit cacing untuk bertelur yakni dengan membuat campuran pupuk kandang, kertas, jerami dan campuran kompos kering berbeda dengan cara ternak ulat bumbung. Jangan dicacah terlalu lembut dna biarkan membentuk gundukan pada wadah. Nantinya cacing yang akan bertelur akan menuju ke area tersebut kemudian bertelur sehingga telur akan lebih mudah untuk dikumpulkan saat akan mengganti media wadah.

  1. Jaga Suhu Wadah

Menjaga suhu pada wadah dan suhu sekitar juga sangat penting untuk dilakukan. Apabila suhu terlalu dingin, maka cacing akan mencoba untuk keluar kemudian mengerut dan mati jika suhu juga terlalu panas. Untuk itu, suhu harus dijaga antara 5 hingga 10 derajat celcius agar cacing bisa tumbuh dengan baik dan menghindari banyak cacing yang akan mati.

  1. Cukupi Kebutuhan Oksigen

Agar cacing bisa mendapatkan oksigen yang cukup, maka anda bisa menggemburkan isi wadah agar udara nantinya bisa masuk ke dalam tanah tidak seperti cara ternak ulat buat pakan burung. Selain itu, suhu juga akan berdampak pada kadar oksigen, semakin hangat isi wadah atau banyak air, maka jumlah oksigen yang terkandung didalamnya juga akan semakin sedikit.

  1. Ganti Isi Wadah Secara Teratur

Isi wadah juga harus diganti dengan teratur yakni 6 bulan sekali. Anda bisa menggunakan garpu tanah atau sisir tanah untuk semua isi wadah untuk mengumpulkan cacing di satu sisi kemudian ambil isi wadah dan pisahkan dari cacing dan gunakan untuk pupuk tanaman di halaman anda. Sesudah itu, ganti isi wadah dengan yang baru dan masih segar.

  1. Perawatan

Tidak seperti cara penangkaran semut rangrang, kotoran sapi yang merupakan sumber makanan untuk cacing ini juga butuh perawatan dan juga penambahan, Setiap satu minggu sekali, baung bagian teratas dari wadah atau media setebal 1 cm sebab pada bagian tersebut merupakan bagian kotoran cacing menumpuk yang disebut dengan cascing. Cascing tersebut nantinya bisa digunakan kembali sebagai pupuk organik sehingga juga bisa memberikan penghasilan tambahan. Cascing yang diperoleh seminggu sekali ini nantinya akan ditempatkan pada tempat khusus dalam tempat penampungan untuk menghindari telur cacing yang ikut terbuang dan nantinya telur cacing tersebut nantinya akan menetas sehingga juga harus diberikan makanan.

  1. Penanggulangan Hama

Seperti jenis budidaya lainnya contohnya cara ternak jangkrik di kardus, dalam budidaya cacing juga rentan terhadap serangan hama dan akhirnya akan mengurangi hasil produksi budidaya cacing. Jenis hama untuk budidaya cacing yang biasanya mengganggu adalah jenis serangga seperti kumbang, lipan, semut, kadal, kutu, lintah, tikus, ayam dan juga bebek meski semut menjadi hama utama yang seringkali memangsa cacing. Untuk mengendalikan hama tersebut, anda bisa menempatkan wadah budidaya pada rak susun dan setiap kaki rak diberikan kapur anti serangga atau juga bisa oli.

  1. Panen Cacing

Panen cacing bisa dilakukan sebanyak 6 bulan sekali dimana anda bisa panen cacing dan juga mengumpulkan pupuk organik yang juga memiliki harga tinggi karena memiliki unsur hara yang bisa terurai dengan sempurna tidak seperti cara ternak kroto dengan botol bekas. Untuk memisahkan cacing dari tanah tidak harus dengan mengaduk tanah, namun gunakan petromaks atau lampu neon yang diletakkan dekat dengan permukaan wadah dan cacing akan keluar dengan sendirinya karena sensitif pada cahaya sehingga cacing bisa diambil dengan mudah.

Demikian penjelasan terkait cara budidaya cacing dengan kotoran sapi sebagai media ternak. Semoga bermanfaat.