15 Cara Memelihara Ikan Hias Dalam Toples Dengan Benar

Ikan hias memang sengaja dikembangbiakan dan pelihara bukan untuk tujuan konsumsi melainkan untuk memperindah sebuah ruangan. Memelihara ikan hias bisa memberikan ketenangan dan hiburan tersendiri sekaligus menghilangkan stres hanya dengan melihat ikan ikan tersebut berenang, melihat bentuknya, warna dan juga kebiasaan dari ikan.

Untuk jenis ikan hias air tawar umumnya bisa dipelihara dalam kolam ataupun aquarium. Namun untuk anda yang memiliki rumah kecil atau minimalis, maka tetap masih bisa memelihara ikan yakni dengan menggunakan media toples.

Tidak seperti memelihara ikan dalam kolam atau aquarium yang membutuhkan lahan besar, memelihara ikan dalam toples cukup praktis dan tentunya tidak banyak memakan tempat. Berikut ini kami akan berikan panduan lengkap mengenai cara merawat ikan hias dalam toples yang bisa anda jadikan panduan untuk menyalurkan hobi anda memelihara ikan.

  1. Menyiapkan Jenis Ikan Hias

Jenis ikan hias memiliki jenis yang sangat beragam seperti jenis jenis ikan hias air tawar, ikan hias air laut, ikan hias langka, ikan hias predator dan juga ikan hias kecil. Untuk jenis ikan hias yang tepat dipelihara dalam toples adalah jenis ikan kecil. Saat memilih ikan, pastikan tidak memiliki cacat, menderita penyakit dan tidak memiliki ekor atau tubuh yang tidak terlihat normal. Pastikan juga ikan hias tidak bertengkar secara agresif saat diletakkan dalam toples.

  1. Gunakan Air Berkualitas

Baik memelihara ikan hias dalam aquarium ataupun dalam toples tetap harus memperhatikan kualitas air yang dipakai. Untuk anda yang memakai air PAM atau PDAM, maka bisa ditambahkan dengan bahan anti kaporit sebelum ikan dimasukkan. Jika air yang digunakan adalah air sumur, maka endapkan terlebih dahulu air tersebut sekitar 24 jam. Selain itu, pastikan mengganti air setiap 2 hingga 3 minggu sekali.

  1. Berikan Pakan Berkualitas

Cara memelihara ikan hias dalam toples berikutnya adalah dengan memperhatikan jenis pakan. Memilih jenis pakan ikan juga akan mempengaruhi kualitas dari ikan hias. Saat ini anda sudah bisa membeli berbagai jenis pakan ikan hias dengan mudah baik untuk burayak maupun ikan dewasa. Selain itu, tambahkan juga dengan beberapa pakan alami yang tinggi nutrisi seperti cacing sutera, kutu air serta jentik nyamuk untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ikan.

Pastikan memberi pakan tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Jika memberi pakan terlalu banyak maka bisa membuat toples lebih mudah kotor serta mempengaruhi kesehatan ikan. Pemberian pakan yang baik adalah diberikan 2 kali sehari dengan takaran yang pas. Saat ikan terlalu banyak makan maka bisa menyebabkan ikan kembung atau bahkan busung air atau dropsy yang nantinya akan berkembang menjadi masalah kandung kemih untuk beberapa hari berikutnya dimana ini bisa berakibat fatal.

  1. Menambahkan Hiasan dan Peralatan

Meskipun media yang digunakan berukuran kecil, namun ikan juga harus bisa hidup dengan nyaman meski dalam tempat yang kecil sekaligus memperindah tampilan toples. Anda bisa menambahkan dengan sedikit tumbuhan air dan juga gelembung udara agar air bisa tetap bersih dalam waktu lebih lama. Tambahkan juga dengan penerangan yang bisa diletakkan di bagian belakang toples supaya tidak menghambat ruang gerak ikan dalam toples.

  1. Mencocokan Ukuran Toples Dengan Ikan

Seperti cara memelihara ikan arwana, memelihara ikan hias dalam toples tidak boleh terlalu banyak karena bisa berakibat fatal. Dalam satu toples biasanya bisa digunakan untuk memelihara satu sampai 2 ikan hias atau beberapa ikan hias kecil seperti neon tetra, rambo atau kongo. Media memelihara ikan yang kecil tentunya tidak boleh diisi dengan terlalu banyak ikan sebab bisa membuat ikan stress, tidak bebas bergerak dan membuat toples semakin cepat kotor.

  1. Menambahkan Arus

Jika jenis ikan yang dipelihara dalam toples adalah ikan yang hidup di air deras seperti koki, dollar atau platy, maka tambahkan filter kolam atau aliran air kecil. Apabila arus terlalu kencang maka bisa memakai karang yang digunakan sebagai oembatas.

  1. Perhatikan Kandungan Nitrogen

Salah satu penyebab ikan hias sering mati karena keracunan adalah kandungan nitrogen yang terlalu tinggi dalam air. Tingkat nitrogen ini bisa betambah karena terlalu banyak sisa pakan dan kotoran yang membuat sirkulasi air jadi tidak lancar dan akhirnya menyebabkan ikan sakit atau mati.

  1. Gunakan Tesk Kit

Seperti cara budidaya ikan komet, ikan hias dalam toples juga harus selalu di periksa kondisi airnya supaya ikan bisa tumbuh dengan sehat. Test kit merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa kondisi air seperti kandungan amonia, nitrit dan juga nitrat yang ada dalam air. Alat ini juga bisa digunakan untuk mengukur tingkat keasaman pH air yang ada di dalam toples supaya ikan bisa tumbuh dengan sehat.

  1. Jauhi Dari jendela

Memelihara ikan dalam toples harus diletakkan jauh dari jendela. Memelihara ikan dekat dengan jendela akan membuat sinar matahari langsung mengenai toples sehingga ganggang hijau semakin tumbuh dengan subur. Kaca toples nantinya akan cepat berwarna kehijauan atau berlumut yang tidak baik untuk kesehatan ikan. Selain itu, sinar matahari juga bisa menyebabkan temperatur air semakin meningkat dengan cepat yang membuat ikan hias lebih mudah mati.

  1. Air Harus Bebas Klorin

Seperti budidaya ikan cupang koi, air yang digunakan untuk memelihara ikan hias dalam toples juga membutuhkan perawatan yang baik. Saat memelihara ikan dalam toples, hindari untuk memakai air ledeng sebab masih mengandung kadar klorin yang tinggi dan jika langsung digunakan untuk memelihara ikan, maka bisa menyebabkan mati karena keracunan. Pastikan untuk selalu mengendapkan air dan gunakan air bagian atasnya saja untuk mengisi toples.

  1. Hindari Menambahkan Tanaman Plastik

Untuk memastikan kesehatan ikan, jangan gunakan tanaman yang terbuat dari plastik karena teksturnya keras dan bisa melukai sirip ikan. Jika masih ingin menggunakan tanaman plastik untuk ikan hias dalam toples. Maka lakukan tes terlebih dahulu menggunakan stocking. Apabila stocking tidak robek saat bersentuhan dengan tanaman plastik, maka tanaman plastik tersebut masih bisa digunakan. Namun memilih tanaman hidup tetap menjadi pilihan terbaik karena bisa membantu oksidasi air dan menjaga air tetap bersih dalam waktu yang lama.

  1. Bersihkan Toples

Untuk membersihkan toples tempat memelihara ikan, pindahkan terlebih dahulu ikan hias pada wadah lain yang diisi dengan air lama dari toples. Cuci toples dengan air panas dan jangan memakai sabun sebab bisa berbahaya untuk kesehatan ikan. Bersihkan juga bebatuan dan juga tanaman plastik jika digunakan dalam toples. Masukkan kembali ikan hias dalam toples bersama dengan sebagian air lama baru tambahkan dengan air yang baru. Tambahkan juga dengan de chlorinator atau kondisioner air untuk menghilangkan kandungan klorin atau kloramin berbahaya yang terkandung di dalam air sekaligus menyaring bakteri.

  1. Pisahkan Ikan Sakit

Jika anda memelihara beberapa ekor ikan dalam sebuah toples, maka perhatikan ikan yang sakit dan langsung pisahkan. Ikan yang sakit jika dibiarkan bisa menulari ikan lain sehingga semakin banyak ikan yang mati atau terserang penyakit dari ikan tersebut.

  1. Perhatikan Suhu Air

Suhu dalam toples juga harus diperhatikan dengan baik sebab suhu air yang terlalu hangat atau terlalu dingin bisa meningkatkan stres pada ikan dan menurunkan sistem kekebalan tubuhnya sehingga ikan lebih rentan terhadap penyakit serta infeksi. Suhu air untuk iklim tropis seperti Indonesia adalah sekitar 24 derajat celcius. Hindari juga perubahan drastis pada suhu air supaya ikan bisa hidup dengan nyaman.

Apabil kondisi air telalu hangat, maka ikan akan memperlihatkan ciri seperti hiperaktif, tidak mau makan dan panik. Sedangkan jika air terlalu dingin akan membuat gerak ikan semakin lambat, menggigil dan tidak nafsu makan.

  1. Perhatikan Infeksi dan Penyakit Ikan

Jika pada ikan hias terdapat seperti serabut hijau agak keputihan, maka ini merupakan gejala penyakit ikan yakni cacing anchor yang merupakan krustasea berukuran kecil sehingga bisa masuk ke dalam kulit ikan lalu bertelur di dalam tubuh ikan sehingga akan merusak tubuh ikan lalu terinfeksi dan akhirnya mati.

Perhatikan juga jika terdapat lapisan lendir yang menutupi tubuh dan insang serta sirip yang merupakan gejala dari fluke disebabkan karena cacing pipih. Penyakit ikan bernama flukes ini bisa berkembang karena kualitas air yang buruk, toples terlalu padat dengan ikan atau ikan yang mengalami stres. Cacing pipih ini memang biasanya terdapat dalam media memelihara ikan namun tidak berbahaya kecuali beberapa kondisi lain. Jika ikan terjangkit cacing ini maka akan sering menggosok tubuhnya yang dilakukan untuk menghilangkan cacing, bagian tubuh yang memerah, insang bergerak cepat dan mungkin juga bisa terdapat lubang pada perut.

Demikian beberapa cara merawat ikan dalam toples yang bisa kami berikan. Hal paling penting dalam memelihara ikan pada media kecil seperti toples, maka pastikan jumlah ikan dalam toples tidak terlalu banyak dan juga kebersihan air dengan baik. Hindari juga memberi pakan terlalu banyak karena bisa menyebabkan ikan cepat mati dan air semakin cepat kotor.