Setiap memelihara berbagai hewan, selalu ada masalah yang mengintai. Tidak terkecuali memelihara burung. Mulai dari penyakit, stres hingga bulu burung yang rontok. Bulu burung sering kali disimbolkan sebagai keindahan dari burung itu sendiri.
Warna-warnanya sangat menarik perhatian. Bulu juga berfungsi sebagai semacam jaket untuk menghangatkan tubuh. Menghindarkan burung dari hipotermia. Namun, apa yang terjadi jika bulu burung rontok? Keindahan burung akan berkurang.
Kombinasi warna yang menghiasi kulit burung akan menghilang. Burung akan kedinginan. Sebagai pemilik, kamu harus tahu cara mengatasi bulu burung yang rontok. Berikut kita akan membahas cara mengtasi bulu burung yang rontok.
- Molting
Molting secara biologi berarti ketika hewan sengaja melepaskan bagian tubuhnya. Dalam kasus molting, secara spesifik lebih cenderung ke kulit. Molting hal yang biasa bagi beberapa spesies hewan. Kalau ular, mungkin sudah biasa kita dengar.
Sebenarnya tidak hanya ular, burung juga molting. Semua burung, normalnya molting sekali setiap tahun. Tapi sebenarnya ini bervariasi. Khususnya, burung-burung yang biasa di dalam rumah ketika jam terkena sinar matahari tidak teratur.
Ketika bulu hampir terlepas dan burung dalam kondisi takut atau stres, bulu akan rontok. Bahkan sampai terlihat kulitnya langsung. Kemudian, biarkan bulunya tumbuh.
Cara mengatasi bulu burung yang rontok karena molting: Tunggulah dengan sabar dan tetap pasok burung kamu dengan nutrisi dan vitamin. Untuk menumbuhkan bulunya lagi, burung juga perlu nutrisi.
- Permasalahan Nutrisi
Burung yang kekurangan protein, asam lemak, vitamin dan mineral bisa menyebabkan kerontokan bulu. Bisa juga metabolisme tubuh burung tidak mampu mengolah makanan.
Cara mengatasi bulu burung yang rontok karena permasalahan nutrisi: Ubahlah jenis makan atau pola makan. Konsultasikan ke dokter hewan dulu. Ceritakan makanan apa saja yang dikonsumsi oleh burungmu selama ini.
- Infeksi
Infeksi virus dan bakteri bisa menyebabkan bulu rontok. Virus dari genus Circovirus bisa menyebabkan kerontokan buru di kepala, tubuh dan sayap. Virus ini biasa menyerang bebek dan salah satu jenis kakaktua bernama Cockatoo. Genus Polyomavirus juga berefek yang sama seperti Circovirus.
Beberapa jenis jamur dan bakteri malah bisa merusak bulu dan melukai kulit. Bahkan bisa merusak folikel bulu secara permanen. Sehingga bagian yang rontok tidak mampu tumbuh lagi. Beberapa serangan organisme mikroskopis juga membuat burung pilek. Sehingga pemilik harus mengetahui cara mengobati burung pilek.
Tidak hanya makhluk hidup berukuran mikroskopis, hewan seperti kutu juga menyerang kesehatan bulu. Mungkin burung kamu merasa gatal dan risih karena pergerakan kutu di kulit mereka. Burung Nuri juga biasa diserang kutu dan beberapa penyakit. Sehingga kamu perlu bisa menangani penyakit di burung nuri dan menghilangkan kutu di burung nuri. Sehingga, tidak heran jika burung mematuki tubuh mereka sendiri yang mengakibatkan kerontokan bulu.
Cara mengatasi bulu burung yang rontok karena infeksi: Bawa ke dokter hewan sesegera mungkin jika sudah melihat gejalanya. Kamu perlu obat untuk burungmu. Semacam vaksin atau antibiotik.
- Stres Karena Lingkungan
Sering kali, orang-orang hanya fokus memperhatikan kondisi fisik burung saja dan mengabaikan faktor psikologis dari burung. Padahal psikologis juga penting. Dikhawatirkan, stres pada burung juga berdampak ke suaranya. Rawatlah supaya suaranya tetap nyarin diperlukan perawatan butung kakatua. Penyebab kedua yaitu burung dalam kondisi stres.
Tidak ada angin dan tidak ada hujan, tiba-tiba burung kamu mencabuti bulu-bulu mereka sendiri. Kemungkinan memang waktunya molting atau bisa juga karena memang stres. Perubahan lingkungan atau Kedatangan orang baru juga bisa mempengaruhi. Pertengkaran antar anggota keluarga juga berpengaruh.
Jika burung sudah beradaptasi, dia akan mengenali keluarga yang merawatnya. Tapi, jika salah satu keluarga harus pergi dari rumah, akan mengakibatkan stres juga. Seorang dokter hewan pernah bercerita.
Seekor Kakaktua Kelabu Afrika yang dibawa ke kliniknya tiba-tiba mencabuti bulunya sendiri karena pemilik membawa masuk pacarnya. Bulu-bulu akan tumbuh lagi setelah kakaktua sudah beradaptasi.
Cara mengatasi bulu burung yang rontok karena Lingkungan: Jagalah supaya burung tiddak terlalu terkejut dengan perubahan lingkungan. Hindari perubahan lingkungan yang drastis. Cara menangani burung stres perlu diketahui.
- Stres Karena Ngambek
Poin kedua membahas hubungan antara burung dengan pemilik bisa memicu stres. Tidak hanya itu, hubungan burung dengan burung pun juga bisa menyebabkan stres. Mungkin terdengar konyol, tapi hewan juga bisa ngambek. Ambil contoh kakaktua anda sudah berpasangan.
Jika pasangannya tidak mau kawin atau bertelur, biasanya akan memicu stres. Stres ini bisa berlangsung lama. Cara mengatasi bulu burung yang rontok karena ngambek: Pisahkan sementara pasangan yang sedang marahan ini untuk mengurangi masa stres. Untuk jaga-jaga, kamu harus punya dua kandang.
- Stres Karena Bosan
Stres karena bosan juga bisa. Burung seperti merasa sendirian, kurang latihan, kurang diperhatikan dan lingkungan yang kurang bervariasi. Cara mengatasi bulu burung yang rontok karena bosan: Ajaklah burung bermain dan beri dia perhatian. Ada beberapa burung yang cenderung social-oriented.
Jangan lupa modifikasi kandangnya dengan sedikit variasi. Jika variasi terlalu drastis, dikhawatirkan burung akan stres karena perubahan lingkungan yang terlalu drastis.
Di atas memang dijelaskan solusi dari tiap penyebab. Jika ingin solusi secara keseluruhan, kamu bisa semprot cairan apel yang baik ke tubuhnya. Supaya si burung tidak mau menempelkan paruh ke bulunya sendiri.
Jika Anda punya burung merpati, anda perlu tahu cara merawat burung merpati yang rontok. Demikian informasi tentang cara mengatasi bulu burung yang rontok. Semoga bermanfaat dan semoga burung kalian tetap sehat.