12 Cara Mengatasi Diare pada Udang Vaname

Serangan penyakit yang dikenal dengan diare (mencret) pada budidaya udang vaname peliharaan saat ini telah menyerang pada banyak kawasan terutama pada tambak intensif.

Sebagai dampaknya nafsu makan udang menurun, kondisi udang vaname peliharaan keropos dan mati yang pada akhirnya menurunkan produktivitas udang vaname peliharaan.

Sebab itu harus diketahui cara pemberantasannya agar tidak menjadikan kerugian yang berlanjut, berikut caranya, 12 Cara Mengatasi Diare pada Udang Vaname .

1. Ciri dan Sebab Penyakit Diare pada Udang Vaname Peliharaan

Ciri Udang Vaname yang terkena diare :

  • Pada awalnya dijumpai kotoran udang vaname seperti benang berwarna keputihan. Penyakit yang berpengaruh terhadap penurunan SR (SurvivalRate) atau daya tahan tubuh udang vaname  ini menyerang di tambak tambak. (Baca juga mengenai cara membuat pakan udang vaname)
  • Pada umumnya diawali dengan menurunnya kualitas lingkungan budidaya. Kualitas lingkungan yang dimaksud diantaranya meningkatnya konsentrasi Total Amonia Nitrogen (TAN) dan alkalinitas, tingkat kecerahan yang lebih rendah, serta adanya suksesi plankton dari Cyanophyta menjadi jenis Dinoflagellate dan ciliata/Protozoa.
  • Jumlah vibrio koloni hijau yang lebih tinggi dibandingkan tambak normal. Ya, warna air nampak berubah jadi gelap dan didominasi plankton. (Baca juga mengenai cara ternak udang kara)
  • Serangan diare di tambak diketahui ketika banyak planton mati pada saat udang vaname  memasuki usia tiga minggu. Kemudian disusul oleh mulai mengambangnya berak putih ditambak udang vaname
  • Terlihat berak putih mengambang di kolam yang biasanya muncul pada saat udang vaname  berusia 60 hari ke atas.
  • Udang vaname nya sendiri terlihat keropos, kurus dan tak mau makan

Sedangkan Sebab Penyakit Diare pada Udang Vaname :

  • Karena pemilihan kolam tambak non tanah.
  • Pemberian pakan yang berlebihan. (Baca juga mengenai budidaya udang vaname tanpa kincir)
  • Pembentukan plankton di awal proses salah.
  • Sirkulasi air yang buruk.
  • Air tambak kurang mengandung bakteri lactobaccillus sp.

2. Membuat Air Kolam Kembali Stabil

Mengendalikan kesetabilan warna air dengan mengatur keseimbangan dan kestabilan planton dengan mengatur nutrien C:N:P rasio. Perlakukan dengan aplikasi sumber carbon organik (molase) dengan dosis 2-5 % dari  total pakan yang diberikan setiap 2x seminggu. Aplikasi pupuk Nitrogen (pupuk ZA atau Urea) dengan dosis  2-5 ppm setiap minggu. (Baca juga mengenai budidaya udang vaname semi intensif)

3. Penurunan Kandungan Bahan Organik

Penurunan kandungan bahan organik air kolam dengan cara pengenceran atau penambahan air dari petak tandon tiap hari sekitar 5%. Air yang digunakan untuk pengenceran harus sudah disetrilkan menggunakan desifektan untuk mengeliminir patogen virus atau bakteri. (Baca juga mengenai budidaya udang windu secara organik)

4. Menekan Pertumbuhan Bakteri

Menekan pertumbuhan bakteri vibrio dengan cara didesak mendorong pertumbuhan bakteri probiotik. Cara aplikasi adalah probiotik bacillus sp dilakukan aktivasi dengan menggunakan air tambak dalam wadah ember 20 lt, Tambahkan molase sekitar 0,5 lt dan pupuk nitrogen (ZA) sebanyak 200 g.

Ukur nilai pH pada larutan di ember tersebut dan biasanya nilai pH kurang dari 6. Tambah kapur sekitar 200 g hingga nilai pH naik menjadi 7. Masukan bibit probiotik sekitar -100-200 g ke dalam ember dan dibiarkan 0,5-1 jam. Selanjutnya di tebar di kolam. cara ini dilakukan 1-2 kali seminggu.

Untuk menjaga pertumbuhan bakteri probiotik di tambak dengan mengatur keseimbangan C/N rasio lebuh dari 16 dengan melakukan penambahan karbon molase (tetes tebu) dengan dosis 2-5 % dari total pakan yang yang telah digunakan. Perlakukan 1-2 x seminggu.

5. Pemberian Antibiotik

Pengobatan bakteri vibrio pada usus dan hepatopankreas  dapat dilakukan dengan menggunakan antibiotik alami alicin (ektrak bawang putih). Teknik yang dilakukan adalah dengan cara pemuasaaan udang vaname peliharaan selama 1 hari terutama pada malam hari. Dengan pemuasaan dan udang lapar maka nafsu makan akan meningkat.

6. Pakan dengan Multivitamin

Pemberian pakan yang telah diperkaya dengan multivitamin dan ekstrak bawang putih setelah dipuasakan. Untuk pengobatan dapat dilakukan selama 2-3 hari hingga nafsu makan normal. Untuk pencegahan selanjutnya dapat dilakukan 2 x seminggu.

7. Lakukan Siphon

Bila serangan sudah terjadi, maka secepatnya lakukan siphon, ganti air 20% s/d 50% untuk membuang amoniak. Air dan lumpur pun dikeluarkan dari kolam, kemudian diganti air baru dan ditaburi kapur dolomit sebanyak 20 kg pada waktu malam hari.

8. Berikan Vitamin

Tiga hari kemudian berikan vitamin 3 hari berturut turut yang didalamnya sudah ada bakteri lactobaccillus sp. untuk menguraikan limbah dan sisa pakan. Kolam budidaya akan lebih jernih sehingga kondisi plankton bagus. Dengan demikian, udang vaname peliharaan pun sembuh dari penyakit diare dan mau makan kembali

9. Treatment atau Perbaikan Kualitas Air

Vitamin itu bukan saja sebagai pengurai tanah yang cocoknya ke tanah saja. Vitamin bisa untuk pembudidaya yang menggunakan terpal. Karenanya, untuk petambak udang vaname peliharaan insentif, vitamin bisa dipakai untuk treatment air dan sekaligus juga untuk probiotik pakan udang vaname peliharaan, selain untuk kesehatan udang agar cepat sembuh dari diare.

10. Lakukan Evaluasi

Pertimbangkan juga untuk melakukan treatment pada kualitas air. Caranya, pindahkan udang vaname peliharaan dan airnya, dan berikan aerator. Formula vitaminnya : 25 – 30 tutup botol dicampur air kolam sebanyak 30 s/d 40 liter. Dan lihatlah setidaknya seminggu adakah perubahannya. Treatment air dengan probiotik positif vitamin, dapat menjadi kunci penanganan masalah diare pada udang vaname peliharaan.

11. Pemberian Obat Cacing

Solusi Lain untuk mengatasi Diare Udang vaname peliharaan

  • Dua Pil Obat cacing dari Apotik dicampurkan dengan 25 kg pakan, lalu diberikan ke udang vaname peliharaan.
  • Sebelum diberikan pakan yang sudah dicampur dengan obat cacing, udang dipuasakan dulu selama 24 jam.
  • Lalu diberi pakan dengan dosis sekali pemberian sekali sehari selama tiga hari.
  • Kemudian pada hari keempat baru diberi pakan dua kali sehari dengan dosis normal.

Biasanya setelah itu nafsu makan udang vaname peliharaan kembali normal. Tapi udang tidak bertambah berat. Untuk menghadapi kondisi tersebut sempurnakan dengan pemberian vitamin yang dicampur dengan pakan dengan pemberian selama dua kali sehari. Setelah itu baru udang vaname peliharaan sehat dan kembali bertumbuh.

12. Pencegahan dan Perawatan Lanjutan

  • Perhatikan lingkungan perairan dan kualitas air seperti Ph, Suhu, Salinitas, alkalinitas, supply aerator, dll.
  • Pencegahan penyakit ini tergantung pengelolaan lingkungan.
  • Ketika hujan deras, pada waktu subuh kolam ditaburi kapur dolomit 20 kg. Bila tidak ada kapur dolomit, maka ditaburi zeolit malah lebih bagus

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya ya sobat. Terima kasih.