8 Cara Merawat Anak Bekantan

Bagaimana Cara Merawat Anak Bekantan? Pertanyaan ini seringkali muncul di banyak orang, mengingat spesies primata ini adalah salah satu binatang yang dilindungi karena jumlahnya yang minimalis banget.

Bekantan (Nasalis larvatus) atau Monyet Belanda merupakan satwa endemik sejenis monyet yang memiliki hidung panjang dengan rambut coklat kemerahan. Bekantan disebut juga Long-Nosed Monkey (dalam bahasa Inggris) atau Proboscis Monkey.

Setiap negara rata-rata memiliki beragam nama untuk hewan satu ini seperti Bangkatan (Brunei), Kera Bekantan (Malayasia), dan Neusaap (Belanda). Bahkan di Kalimantan, spesies ini memiliki beberapa nama seperti Pika, Raseng, Bahara Bentangan dan Kahau.

Hewan jenis ini adalah satu dari spesies dalam genus tunggal monyet Nasalis yang hidup berkelompok. Kelompok Bekantan biasanya dipimpin oleh Bekantan Jantan yang memiliki tubuh besar dan kuat. Hewan jenis spesies Nasalis larvatus ini dapat ditemui di seluruh bagian pulau Kalimantan.

Namun sayangnya keberadaan hewan ini kini semakin menurun. Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal, misalkan alih fungsi lahan, perburuan liar serta kebakaran hutan.  Oleh karena itu, pada SK Gubernur Kalsel No. 29 Tahun 1990 tanggal 16 Januari 1990, Bekantan dikategorikan sebagai hewan dengan status konservasi terancam (Endangered) oleh IUCN Redlist. Bahkan kera berhidung mancung ini dijadikan sebagai maskot provinsi Kalimantan Selatan. (Baca Juga: Cara Penangkaran Gelatik Jawa)

Dalam melakukan konservasi Bekantan, tentunya salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan yaitu dengan melakukan perawatan pada Bekantan. Meskipun dilepaskan di habitatnya, anak Bekantan tetaplah membutuhkan pengontrolan dan pengawasan agar dapat tumbuh dengan baik dan dapat berkembang biak sesuai seharusnya.

Cara Merawat Anak Bekantan

  1. Proses Menyusui

Masa kehamilan seekor Bekantan Betina sekitar 166 hari atau sekitar 5 hingga 6 bulan. Dalam proses kehamilannya, hewan ini hanya melahirkan satu ekor anak. Anak Bekantan yang baru lahir tidak boleh dipisahkan oleh induknya. Bekantan kecil akan hidup bersama hidupnya untuk melakukan proses menyusui. Waktu anak bekantan untuk hidup bersama induknya hingga berumur 4 atau 5 tahun.

  1. Proses Penyapihan

Ketika setelah berusia 1 hingga 1,5 tahun, dilakukan penyapihan pada anak bekantan. Penyapihan juga dapat dilakukan ketika terjadi pertumbuhan gigi susu pada anak bekantan. Umumnya pada bulan pertama anak bekantan akan digendong di bagian dada oleh induknya, lalu pada enam bulan selanjutnya anak bekantan sudah jarang digendong namun masih suka menyusu. (Baca Juga: Cara Untuk Menggemukan Anjing)

  1. Pemilihan Lokasi

Bekantan adalah salah satu hewan yang terancam punah. Oleh karena itu, lokasi hidup yang paling baik untuk anak bekantan yaitu dengan mengembalikannya pada habitat aslinya. Proses hidup Bekantan di habitat aslinya bertujuan untuk menjaga keberlangsungan hidupnya. Hewan ini harus dilindungi agar tidak terjadi kepunahan. Selain Cagar Alam atau Suaka Margasatwa, bekantan juga dapat dipelihara dan dirawat di Taman Safari.

  1. Pembuatan Kandang

Jika bekantan hidup di Taman Safari, tentunya diperlukan pembuatan kandang yang mirip dengan habitatnya. Cara merawat Bekantan kecil secara ex situ (diluar habitat) salah satunya dengan memberikan kandang. Bekantan adalah salah satu hewan yang terbiasa hidup di pohon.

Oleh karena itu kandang bekantan haruslah dibuat sesuai replikanya dengan pohon tinggi serta dahan besar untuk melakukan aktivitasnya. Pembuatan kandang bekantan yaitu paling tidak memiliki luas 16 m x 12 m. Kondisi dari kandang tersebut pun harus disesuaikan dengan aktivitas yang ia lakukan. Bekantan berhak untuk memiliki kandang yang luas untuk proses hidupnya. (Baca Juga: Cara Ternak Merpati di Kandang)

  1. Pemberian Pakan

Salah satu hal terpenting dalam teknik perawatannya yaitu dengan pemberian pakan secara rutin. Hewan ini dapat diberikan pakan berupa buah-buahan serta biji-bijian dan aneka daun-daunan yang dapat menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna. Menurut penelitian, bekantan sangat menyukai daun kemang dan daun benying. Selain pemberian pakan secara rutin, bekantan juga harus diberikan air yang cukup. Air pada bekantan dapat diletakkan pada wadah di kandangnya dan dapat dilakukan pengisian ketika habis.

  1. Pemberian Vaksinasi

Vaksinasi pada bekantan bertujuan untuk memacu tubuh agar anak bekantan mampu mengenali virus atau bakteri sehingga tubuh akan membentuk antibodi yang dapat mencegah berbagai macam terjadinya penyakit. Selain vaksinasi, bekantan juga dapat diberikan multivitamin untuk terus menjaga kesehatan dan kebugarannya. (Baca Juga: Cara Vaksinasi Kucing Persia)

  1. Perawatan Kandang

Selain area kandang yang luas, fasilitas yang disediakan pada kandang anak bekantan pun juga harus lengkap serta bersih. Kebersihan kandang akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan anak bekantan tersebut. Jika kandang bersih, maka risiko anak bekantan terkena penyakit akan kecil. Selain itu, anak bekantan juga dapat melakukan aktivitas sehari-harinya secara lancar.

Kebersihan dari kandang bekantan dapat dilakukan dengan menggunakan air biasa yang disikat serta dilakukan desinfeksi dalam dua hari sekali. Adapun disinfektan yang dapat digunakan yaitu TH4* dengan cara mencampurkannya dengan air lalu disiram ke kandang, dan disikat 5 menit kemudian.

  1. Pengontrolan

Cara perawatan yang terakhir ini adalah pengontrolan. Dimana pun hidupnya, satwa endemik ini sangat perlu dilakukan pengontrolan dan pengawasan dalam kesehariannya. Dengan melakukan pengontrolan secara rutin, maka akan mampu mencegah kemungkinan buruk yang akan terjadi pada hewan ini serta untuk mengetahui siklus hidup hewan ini.

Demikian adalah ulasan mengenai Cara Merawat Anak Bekantan.Untuk mencegah kepunahan, kita harus ikut turut berpartisipasi dalam menjaganya serta tidak melakukan perburuan liar atau hal-hal buruk pada hewan ini. (Baca Juga: Cara Bekantan Bertahan Hidup)