Cara Penanganan Gangguan Reproduksi Pada Sapi Yang Menganggu Perkembangbaikannya

Dalam proses ternak sapi sebagai salah satu hewan yang diternakan untuk susu maupun dagingnya tentu ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil ternak tersebut. Kondisi reproduksi yang sehat pada sapi betina maupun sapi jantan sangat penting diperhatikan terutama pada proses ternak sapi pedaging atau pembuatan bibit sapi yang untuk menghasilkan susu. Gangguan reproduksi menjadi salah satu keadaan yang tidak diharapkan terjadi dan tentunya perlu ditangani.

Gangguan reproduksi dapat terjadi karena bebagai macam penyebab berdasarkan jenisnya. Penyebab terjadinya gangguan reproduksi pada sapi diantaranya seperti cacat anatomi saluran reproduksi, gangguan fungsional organ reproduksi sapi, kesalahan manajemen ternak, dan infeksi organ reproduksi pada sapi. Berikut ini penjelasan mengenai cara penanganan gangguan reproduksi pada sapi yang efektif berdasarkan jenis gangguannya. (Baca juga : cara mengatasi sapi susah buang air besar)

  1. Cacat anatomi 

Kondisi pertama yang dapat menyebabkan gangguan reproduksi pada sapi adalah karena adanya keadaan cacat anatomi. Cacat anatomi pada sapi dibedakan menjadi dua yakni :

  • Cacat kongenital

Cacat kongenital merupakan kondisi cacat anatomi reproduksi sapi yang terjadi sejak lahir atau bawaan lahir. Cacat konginetal dapat terjadi pada bagian ovarium maupun saluran reproduksi lainnya. Cacat kongenital yang merupakan kondisi genetik dan bawaan dari lahir tentu tidak dapat diatasi namun tetap dapat dihindari dengan pemilihan bibit serta indukan sapi yang unggul. Sapi dengan skor kondisi tubuh SKT yang baik perlu diprioritasnya agar tidak ada kondisi cacat reproduksi kongenital. (Baca juga : cara mengobati luka pada sapi)

  • Cacat perolehan

Cacat perolehan meruapkan kondisi cacat anatomi reproduksi sapi yang disebabkan oleh kondisi tertentu dan bukan merupakan bawaan lahir. Cacat perolehan dapat disebabkan oleh berbagai kondisi seperti infeksi, peradangan, tumor. Berbeda dengan cacat kongenital, cacat perolehan dapat diatasi dengan cara menghilangkan penyebab munculnya kondisi cacat tersebut contohnya ketika cacat muncul karena infeksi maka penggunaan obat antibiotik perlu untuk diberikan pada sapi. (Baca juga : cara mengobati perut sapi yang kembung)

  1. Gangguan fungsional

Gangguan fungsional reproduksi dapat terjadi karena adanya kondisi abnormalnya hormon pada sapi. Abnormal hormon reproduksi pada sapi dapat disebut juga sebagai kondisi gangguan estrus yang diantaranya seperti sista ovarium, anestrus, subestrus, dan birahi yang tertunda. Cara mengobati gangguan estrus pada ternak sapi tentu berbeda beda tergantung dari jenis gangguan yang ada namun kebanyakan akan membutuhkan terapi hormon guna mengatasi kondisi abnormalnya hormon reproduksi sapi tersebut. (Baca juga : cara mengatasi sapi stres)

  1. Manajemen ternak yang salah

Jenis gangguan reproduksi pada sapi selanjutnya dapat disebabkan oleh karena manajemen ternak yang salah. Faktor manajemen yang salah ini sangat erat kaitannya dengan jenis pakan atau makanan bagi ternak. Kondisi tubuh sapi yang kekurangan nutrisi tentu akan menjadikan kesehatan reproduksinya terganggu. Memenuhi nutrisi seperti protein, mineral, vitamin A, dan lainnya dengan pilihan pakan berkualitas merupakan cara mengatasi kesalahan manajemen ternak.

  1. Infeksi

Gangguan reproduksi yang terakhir dapat disebabkan oleh adanya kondisi infeksi pada tubuh sapi. Infeksi saluran reproduksi sapi dapat dibedakan menjadi dua yakni infeksi non spesifik yang contohnya endometrisi (radang uterus), piometra (radang uterus bernanah), vaginitis, dan infeksi spesifik seperti Brucellosis, leptospirosis, vibriosis, tuberkulosis, viral, trikomoniasis, dan lain sebagainya. Penanganan infeksi pada gangguan reproduksi tentu dengan antibiotik sesuai microorganisme penginfeksi. (Baca juga : cara menghilangkan kutu pada sapi)

Itulah beberapa penjelasan mengenai cara penanganan gangguan reproduksi pada sapi berdasarkan jenin penyebabnya yang efektif dan efisien sehingga dapat mengembalikan kesehatan reproduksi.