14 Cara Ternak Perkutut Bangkok

Burung perkutut bangkok merupakan salah satu jenis burung dengan suara terbaik yang bahkan bisa mengalahkan suara burung bangkok lokal.

Untuk kalangan pencinta burung, perkutut bangkok juga memiliki harga yang tinggi namun tetap disukai banyak orang.

Pada awalnya, burung perkutut bangkok ini dikatakan dibawa oleh pekerja romusake Thailand yang kemudian dibawa tentara Jepang pada tahun 1942 hingga 1945 yang pada saat itu sedang menjajah Indonesia.

Jika dilihat, burung perkutut bangkok ini memiliki ciri yang hampir serupa dengan burung perkutut lokal. Untuk cara membedakannya adalah dengan memakai suara anggung dan juga melihat gelang yang ada pada bagian kaki dimana pada bagian kaki perkutut bangkok umumnya memakai patrian atau gelang tanpa sambungan.

Selain itu, membedakan perkutut lokal dengan perkutut bangkok juga bisa dilihat dari pakan. Untuk burung perkutut bangkok tidak suka dengan pakan padi atau jenis jewawut namun menyukai milet serta biji kenari seperti habitat aslinya di Thailand.

Bagi anda yang tertarik untuk memelihara burung kicau ini, berikut akan kami berikan beberapa cara ternak perkutut bangkok yang bisa anda lakukan.

  1. Pemilihan Bibit

Untuk semua ternak burung seperti cara memelihara burung murai termasuk juga perkutut bangkok, pemilihan bibit untuk dijadikan indukan sangat penting dilakukan. Bibit indukan perkutut bangkok yang baik adalah yang sudah berumur antara 4 hingga 6 bulan agar proses penjodohan yang nantinya dilakukan tidak terlalu sulit.

Selain itu, sangat disarankan juga supaya umur perkutut betina harus lebih tua dibandingkan perkutut bangkok jantan.

Selain dari segi umur, hal lain yang harus diperhatikan ketika memilih bibit adalah kualitas suaranya. Indukan perkutut bangkok yang baik harus memiliki suara yang bagus dari depan, tengah hingga akhir. Perhatikan juga dari sisi irama suara ketukan yang sedikit renggang, memiliki silsilah baik dan juga bentuk tubuh yang baik.

  1. Perhatikan Suhu Makanan

Suhu makanan burung perkutut bangkok juga harus diperhatikan dengan baik tidak sama dengan cara memelihara burung kenari. Biasanya, para peternak memberikan formula makanan dengan suhu sekitar 40 hingga 41 derajat celcius.

Sebaiknya, hindari memberikan makanan yang terlalu dingin sebab perkutut bangkok tidak mau makan sesuatu yang terlalu dingin dan jangan juga memberikan pakan terlalu panas sebab bisa mengakibatkan luka bakar.

  1. Perhatikan Suhu Kandang

Dalam proses ternak perkutut bangkok, persiapan kandang juga menjadi hal wajib dilakukan berbeda dengan cara penangkaran burung jalak bali.

Kandang burung perkutut bangkok harus dibuat dengan nyaman supaya burung tidak mudah stress yang biasanya terbuat dari kawat.

Untuk ukuran ideal kandang adalah tinggi sekitar 45 cm sampai 180 cm dengan lebar ideal kandang dari 50 sampai 60 cm dan juga panjang kandang berukuran 100 sampai 180 cm.

Supaya suhu di dalam kandang perkutut bangkok bisa selalu stabil, sebaiknya untuk alas kandang dibuat dari tanah atau pasir.

Sementara untuk bagian atap kandang bisa dibuat dari asbes atau genting. Supaya peternakan bisa berjalan dengan baik, maka pastikan posisi kandang ternak perkutut juga mendapat sinar matahari yang cukup di pagi hari dan perhatikan juga jarak atapnya.

Apabila jarak antara sangkar dengan atap terlalu dekat, maka kemungkinan perkutut bangkok bisa kepanasan dan akhirnya membuat burung menjadi stres.

  1. Wadah dan Bahan Sarang

Secara alami perkutut bangkok akan secara alami membuat sarang dengan bentuk datar seperti cawan yang terbuat dari ranting kecil, serabut dan juga akar akaran berbeda dengan cara ternak parkit di kandang kecil.

Sedangkan di alam bebas, biasanya akan membuat sarang dari di semak belukar. Sedangkan untuk sangkar peternakan, sangkar peternakan yang sebaiknya dipersiapkan adalah wadah sarang, bahan sarang dan kotak tempat wadah sarang.

Untuk wadah sarang bisa menggunakan mangkok plastik, keranjang kecil dari bambu, tempurung atau dus karton kecil dengan garis tengah wadah sekitar 20 cm dan bagian dalam sekitar 7.5 cm.

Untuk bahan sarang bisa memakai rumput kering yang agak halus, bulu ayam, serat nanas, serabut kelapa dan juga daun cemara kering.

Untuk serat nanas sebaiknya dipotong pendek antara 3 hingga 5 cm yang semua bahan sarangnya lalu dimasukkan ke dalam wadah sarang namun jangan terlalu banyak dan juga jangan terlalu sedikit. Selain itu, sebaiknya semua bahan juga disusun agak cekung supaya burung tidak kerepotan ketika mengatur tempat sarangnya.

  1. Penjodohan Burung

Proses penjodohan ternak perkutut bangkok bisa dilakukan dengan memasukkan dua calon indukan ke dalam kandang ternak.

Sedangkan untuk waktu terbaik untuk memasukkan perkutut bangkok ke dalam kandang ternak adalah ketika sore hari. Sebelum burung dimasukkan ke dalam kandang, ada baiknya diberikan kacang hijau lunak, minyak ikan, vitamin E dan semprot juga tubuhnya dengan air hingga basah.

  1. Pemeliharaan Perkutut Bangkok

Tahap pemeliharaan burung perkutut bangkok juga tidak kalah penting untuk dilakukan khususnya ketika memelihara piyik atau anakan namun berbeda dengan cara perawatan cucak ijo.

Piyik perkutut bangkok sebaiknya dipisahkan dari indukan saat berusia 1 bulan sampai 1.5 bulan. Pada umur itu, umumnya anak burung sudah bisa makan sendiri.

Anakan yang sudah dipisahkan tersebut kemudian ditempatkan dalam sangkar berukuran 50 cm x 70 cm x 50 cm yang sudah bisa menampung 8 sampai 10 ekor anakan perkutut bangkok.

Pemberian pakan dalam pemeliharaan perkutut bangkok anakan sebaiknya memakai pakan yang sudah dianjurkan yakni vitamin B kompleks, kalsium, minyak ikan dan juga obat cacing serta pastikan anakan memperoleh sinar matahari yang cukup.

Sedangkan untuk tambahan vitamin bisa diberikan sebanyak satu dosis sekali seminggu. Sesudah memasuki usia 3 bulan, maka anakan perkutut bangkok sudah siap dipindahkan ke sangkar soliter.

  1. Pemberian Pakan

Umumnya, pakan yang diberikan dalam cara memelihara burung perkutut bangkok adalah jewawut, padi, kejawan atau biji rumput yang tumbuh di sela tanaman padi.

Semakin baik kualitas pakan yang diberikan, maka akan semakin baik juga untuk peningkatan daya tahan tubuh dan juga warna bulunya.

Biji bijian yang akan diberikan harus benar benar kering dan jangan memberikan biji bijian yang sudah tersimpan lama, apek, rusak atau berjamur. Untuk menyimpan biji bijian. sebaiknya dicuci dulu lalu dikeringkan dan baru ditempatkan dalam wadah yang tertutup rapat.

Untuk ransum campuran terbaik yang bisa diberikan pada perkutut bangkok adalah campuran biji bijian yang terdiri dari millet semacam jewawut dari bangkok, beras ketan hitam, jagung yang ditumbuk kasar, jewawut jawa, kacang hijau dan juga godem atau jewawut bali. Kacang hijau dan juga ketan hitam tinggi akan vitamin B1 sehingga baik untuk diberikan.

Semua bahan ini harus diberikan secara teratur supaya burung perkutut bangkok bisa tumbuh dengan baik dan bebas dari penyakit.

  1. Hilangkan Kutu

Menghilangkan kutu pada burung perkutut bangkok sangat penting untuk dilakukan supaya burung bisa lebih rajin bunyi sama seperti cara menghilangkan kutu pada burung nuri.

Burung yang terganggu dengan kutu akan merasa tidak nyaman sehingga tidak hanya berkurang gacornya, namun juga mengurangi penampilan burung perkutut bangkok tersebut.

Untuk mengatasi kutu bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan sangkar dan juga tubuh burung. Selain itu, bersihkan juga bulu bulu burung dengan FreshAves yang bisa menghilangkan kutu pada burung secara efektif atau juga bisa dimandikan dengan air rebusan daun sirih.

  1. Jemur Burung

Menjemur burung perkutut bangkok sesudah cara memandikan perkutut dilakukan juga sangat penting yang bisa dilakukan dengan cara diletakkan dibawah atau juga bisa digantung memakai tiang kerekan.

Hal yang harus diperhatikan adalah perkutut bisa mendapatkan sinar matahari agar bisa mendapatkan nutrisi tambahan. Menjemur burung perkutut bangkok bisa dilakukan dari mulai jam 7 pagi hingga jang 9.

  1. Bersihkan Kandang Perkutut Bangkok

Memelihara burung perkutut bangkok juga harus dilakukan lebih ekstra khususnya untuk membersihkan kandang atau sangkar. Pastikan anda membersihkan alas bawah sangkar untuk menampung kotoran dan ganti juga pakan dan minum yang lama agar tetap steril.

  1. Perhatikan Sirkulasi Udara

Penempatan kandang ternak dalam cara memelihara perkutut bangkok juga harus memperhatikan sirkulasi udara sebab burung perkutut merupakan jenis burung yang menyukai angin sepoi sepoi.

Sebaiknya, kandang ditempatkan pada lokasi dengan angin yang tidak terlalu kencang apalagi basah karena burung bisa lebih rentan terhadap penyakit khususnya untuk bayi piyikan.

Jika sirkulasi udara tidak baik seperti saat siang yang suhunya sangat panas, maka bisa membuat suhu di dalam kandang juga ikut meningkat sehingga burung perkutut bangkok biasanya juga tidak ingin bertelur. Meski sudah bertelur, maka telurnya juga akan kopyor sehingga posisi kandang sangat penting untuk diperhatikan.

  1. Berikan Kencur

Selain diberikan makanan pokok perkutut bangkok, cara merawat perkutut ini juga harus diberikan ramuan khusus untuk menjaga kesehatan, menghilangkan lendir atau dahak, menjaga kualitas suara sekaligus memperkuat pita suara perkutut bangkok.

Pemberian kencur bisa dilakukan dengan dua cara yakni memarut kencur segar dan diambil sarinya kemudian campur dengan air minum. Sedangkan cara kedua bisa dilakukan dengan cara melolohkan parutan kencur langsung ke mulut burung perkutut bangkok.

  1. Perekatan Bulu Sayap

Perekatan bulu sayap dilakukan dalam tahap penjodohan burung perkutut bangkok. Sifat burung perkutut bangkok jantan lebih agresif jika dibandingkan dengan betina.

Biasanya ketika sedang dijodohkan, perkutut jantan akan selalu mengejar dan mematuki perkutut betina. Jika hal ini dibiarkan, maka bisa membuat pasangan burung cedera.

Untuk itulah, bulu sayap burung jantan bisa dikurangi sekitar 4 sampai 5 helai. Bulu kiri dan kanan direkatkan dengan isolasi sehingga bisa mengurangi daya serang perkutut jantan pada betina.

  1. Mengurung Sangkar Dalam Kandang

Mengurung di dalam sangkar juga menjadi cara penjodohan burung perkutut bangkok. Perkutut nantinya akan dimasukkan ke dalam kandang perjodohan dan salah satu induk ditempatkan di dalam sangkar.

Lalu, masukkan sangkar ke dalam kandang perjodohan dan sebaiknya induk betina yang ada di dalam sangkar. Jika pasangan induk sudah mulai saling mengenal, maka bisa disatukan dalam kandang perjodohan.