Beragam hewan di dunia sangat menarik perhatian. Beberapa hewan bahkan termasuk ke dalam jenis hewan termahal di dunia. Ada pula hewan-hewan yang memiliki keunikan secara visual sehingga disebut sebagai hewan paling jelek di dunia.
Selain itu, banyak pula hewan-hewan yang memiliki karakteristik cantik, dan ada pula beberapa hewan yang cantik namun berbahaya seperti di bawah ini.
1. Katak Panah Emas Beracun
Beberapa katak memiliki penampilan yang sangat ciamik, salah satunya adalah Katak Panah Emas. Seperti namanya, jenis katak yang satu ini memiliki warna kuning keemasan yang membuatnya sangat menarik. Namun, katak ini adalah salah satu jenis katak beracun.
Meskipun tubuhnya terbilang kecil yaitu dapat tumbuh hingga sekitar 5 cm, katak ini memiliki racun yang mampu membunuh 10 orang atau 20.000 tikus. Berdasarkan data yang diambil dari situs World Land Trust, 1 ekor katak ini memiliki 1.900 microgram racun.
Jenis katak ini dapat ditemukan di hutan hujan tropis yang lembab. Jika Anda melihat jenis katak ini, jangan sekali kali mendekat karena Anda dapat mengalami kematian bahkan hanya dengan menyentuh kulitnya.
2. Gurita Cincin Biru
Jika Anda sedang mempelajari cara budidaya gurita, jangan pernah salah pilih jenis gurita apalagi gurita yang satu ini. Meskipun terlihat cantik karena motif “cincin biru” di tubuhnya yang sangat menawan, Anda bisa dalam bahaya jika menangkapnya! Hewan ini adalah salah satu hewan beracun selain ular.
Gurita cincin biru ini juga ada di laut Indonesia, sehingga Anda perlu berhati-hati saat melakukan kegiatan menyelam. Gurita ini memiliki dua jenis racun yaitu racun untuk memburu mangsa dan racun untuk melindungi diri dari musuh (predator).
Meskipun sangat sedikit manusia yang meninggal karena gigitan hewan ini, sengatannya mengandung tetrodotoxin yang mampu melumpuhkan manusia. Efek terkena sengatan gurita cincin biru mirip seperti saat Anda keracunan ikan buntal.
3. Siput Kerucut
Memiliki cangkang adalah salah satu ciri-ciri siput yang unik dan menarik, apalagi siput yang satu ini memiliki motif yang sangat cantik di cangkangnya.
Mungkin awalnya Anda tidak percaya bahwa hewan kecil berukuran kurang lebih 2,5 cm ini mampu membunuh lebih dari 100 orang. Saat Anda sedang menyelam atau diving, nasihat terbaik untuk Anda adalah jangan mengambil apapun dari dasar air meskipun sekecil apapun.
Racun siput ini dihantarkan oleh belalai yang tajam dari mulutnya. Korban mungkin tidak merasakan serangan ini, namun ini sangat melumpuhkan. Manusia pun mungkin tidak sadar apa yang menjadi penyebab rasa sakitnya sesaat setelah terkena siput beracun ini.
4. Kalajengking Deathstalker
Meskipun memiliki warna yang elok dan “estetik”, kalajengking Deathstalker adalah salah satu hewan paling beracun di dunia.
Kalajengking ini berwarna kuning kecokelatan yang pucat, serta bintik-bintik cokelat di bagian ekornya. Jenis kalajengking ini rata-rata memiliki panjang berkisar 5,8 cm. Ukuran yang cukup panjang untuk dapat mengetahui dia ada di sekitar Anda.
Jika Anda tersengat kalajengking ini, maka Anda akan mengalami rasa sakit yang luar biasa di area sekitar sengatan dan mengalami pembengkakan. Hal terburuk yang dapat Anda alami adalah kejang yang diawali mual, kram perut, diare, dan muntah.
5. Laba-Laba Black Widow
Laba-laba ini cukup mudah dikenali karena visualnya yang simple. Seperti namanya, laba-laba ini didominasi warna hitam. Uniknya, ada warna merah di bagian perutnya seperti sebuah jam pasir. Warna mengkilapnya membuatnya terlihat semakin cantik.
Jika Anda mulai menggemari laba-laba dan ingin mengetahui cara memelihara laba-Laba untuk pemula, langkah pertama adalah menjauhi jenis lab-laba ini karena ini adalah jenis laba-laba beracun dan berbahaya.
Laba-laba black widow memiliki racun yang dapat memengaruhi sistem saraf Anda. Meskipun setiap orang akan mengalami keparahan yang berbeda-beda, umumnya mungkin merasakan sakit, rasa terbakar, bengkak, dan kemerahan di area sengatan.
6. Burung Kasuari
Seperti burung pada umumnya, Kasuari adalah salah satu burung pemakan buah-buahan. Namun, yang membedakan adalah tampilannya yang eksotis. Burung asal Australia ini memiliki bulu hitam mengkilap, “mahkota” coklat tinggi, leher biru dan ungu cerah dihiasi pial merah panjang, serta mata kuning.
Dibalik keindahannya yang menawan ini, Kasuari memiliki karakter yang tidak bersahabat, bahkan dapat membahayakan Anda. Burung ini memang jarang membuat serangan, namun mereka dapat melakukan hal yang sangat berbahaya dan mematikan apabila marah.
Senjata yang paling berbahaya adalah cakar panjangnya. Mereka dapat menyerang dengan kecepatan kilat saat merasa terancam dengan mencakar terlebih dahulu. Serangan kasuari mengakibatkan luka serius seperti luka robek, patah tulang, hingga kematian.
7. Beruang Kutub
Beruang kutub adalah salah satu beruang yang masih tersisa di dunia saat ini. Tampilannya yang terlihat seperti boneka beruang warna putih yang menggemaskan membuat banyak orang ingin melihatnya secara langsung.
Sayangnya, beruang ini adalah salah satu hewan terbesar di dunia yang dapat melukai Anda hanya dengan satu kali kibasan tangannya. Dengan berat mencapai 800 kg, beruang kutub memiliki kekuatan gigitan yang lebih besar daripada hiu, harimau, dan singa.
Meskipun beruang kutub dikatakan sangat menyukai anjing laut, namun mereka dapat memburu manusia yang berada di area mereka. Anda akan dikejar dengan kecepatan sekitar 40 km per jam layaknya seekor kuda pacu.
8. Siput Blue Dragon
Blue Dragon termasuk ke dalam spesies nudibranch dengan warna biru yang cerah. Siput ini sangatlah langka, mereka ditemukan di perairan beriklim sedang dan tropis di samudra Atlantik, Hindia, dan Pasifik.
Hewan cantik ini sering disebut bidadari laut karena visualnya yang sangat indah. Tubuhnya lonjong berwarna abu-abu perak di bagian punggung dan biru pucat di bagian perut. Garis-garis biru tua menghiasi di bagian atasnya dan “sayap-sayap” indah menghiasi sisi kiri dan kanan tubuhnya.
Tapi tahukah Anda bahwa “saya-sayap” yang indah itu mampu memberikan sengatan hingga membuat Anda merasa nyeri, mual, dan muntah. Bahkan menyebabkan dermatitis kontak yang parah dan hiperpigmentasi pascainflamasi (HPI).