7 Kesalahan Umum saat Budidaya Ikan Air Payau

Usaha budidaya ikan air payau saat ini semaik berkembang dan semaikn banyak diminati, tidak hanya dari kalangan nelayan, namun juga dari kalangan yang sebelumnya tidak mengetahui pengetahuan seputar perikanan.

Budidaya ikan air payau semakin banyak diminati karena termasuk dalam ternak ikan yang paling menguntungkan. Namun sayang sekali, budidaya ikan air payau tidak selalu sukses. Banyak pelaku budidaya ikan air payau yang gagal dan malah menyebabkan kerugian yang cukup besar.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara-cara yang benar dan menghindari kesalahan yang dapat memungkinkan kegagalan dalam kegiatan budidaya ikan air payau.

Berikut beberapa kesalahan umum yang sering kali terjadi saat budidaya ikan air payau yang perlu dihindar:

  • Pemilihan Tempat Budidaya

Pemilik tambak atau pelaku budidaya yang baru menjalankan budidaya air ikan payau seringkali melakukan kesalahan dengan memiliki lokasi tambak yang jauh dari sumber air payau atau air air asin.

Pemilihan lokasi yang jauh dari kedua sumber air ini menyebabkan akan susah unutk melakukanpengisisan atai penggantian air tambak.

Selain itu, pemilihan lokasi budidaya juga harus memperhatikan aspek kontur tanah, kemudahannya untuk dicapai, transpirasi yang dapat menjangkau, dan jauh dari sumber pencemaran untuk dapat memperoleh manfaat usaha budidaya ikan konsumsi secara maksimal.

  • Pemilihan Benih Berkualitas Rendah

Ketika hendak memulai budidaya, hal esensial yang perlu dipersiapkan tentu saja benih jenis ikan air payau. Benih ikan merupakan hal yang mendasari kualitas ikan yang akan dipanen dan juga kesuksesan budidaya.

Ikan dengan kualitas rendah memungkinkan proses pemeliharaan yang lebih susah, pertumbuhan yang lebih lambat karena CFR, ikan yang mudah sakit sehingga besar kemungkinan mati, penyerapan pakan yang tidak efektif, dan akhirnya berujung pada kegagalan budidaya ikan air payau. Penyebab bibit ikan cepat mati dan cara mencegahnya yaitu dengan memilih benih denga kualitas tingi.

  • Tidak Menjaga Kondisi Air

Bagi jenis ikan air payau, kondisi air merupakan hal yang sangat penting. Penting untuk selalu menjaga kondisi air agar tetap stabil. Kesalahan yang sering terjadi yaitu pelaku budidaya ikan air payau tidak mengganti air secara rutin air dalam kolam yang menyebabkan air semakin keruh, kadar garam yang semakin berkurang terutama apabila terkena hujan, dan pH yang sudah berubah.

Kondisi air yang sudah tidak baik ini dapat menyebabkan ikan-ikan stres dan bahkan mati. Pergantian air dalam kolam budidaya ikan air payau sebaiknya dilakukan 3 hingga 4 minggu sekali agar kondisi air tetap baik.

Kesalahan dalam perawatan kolam dapat menyebabkan tumbuhnya bibit penyakit yang tentunya dapat membahayakan bagi ikan yang berada dalam kolam.

  • Pemberian Pakan Tidak Sesuai

Pemberian pakan ikan air payau perlu diperhatikan, karena sama seperti binatang lain, pakan merupakan hal yang vital untuk keberlangsungan hidup binatang. Pakan ikan air payau sendiri berbeda-beda, hal ini terutama bergantung pada usia dan berat badan ikan.

Kesalahan yang sering dilakukan yaitu, ikan air payau sering kali diberikan makanan tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.

Pelaku budidaya ikan air payau seringkali melakukan kesalahan dengan memberikan makan hingga ikan kenyang. Pemberian makanan yang berkebiahndan tidak terkontol akan memberikan dampak buruk bagi ikan dan dapat merugikan.

Ikan air payau yang masih berusia 1 bulan data diberikan makanan sebesar 5% dari berat badan ikan sebanyak satu kali per hari. Sedangkan ketika memasuki bulan kedua, jumlah persentase pakan yang diberikan dikurangi, yaitu sebanyak 4% dari berat badan ikan air per hari.

  • Ikan Kekurangan Oksigen

Ikan air payau juga memerlukan oksigen yang cukup untuk dapat bertahan hidup dan berkembang dengan baik. Kesalahan lain yang kerap kali terjadi pada budidaya ikan air payau yaitu, kurangnya pemberian oksigen bagi ikan.

Cara mengatasi ikan kekurangan oksigen atau cara penambahan kadar oksigen dapat dilakukan dengan melakukan penginciran secara merata dan dilakukan dengan teratur. Para pelaku budidaya ikan air payau sering kali melupakan untuk penginciran pada kolam atau tambak mereka sehingga ikan-ikan kekurangan oksigen.

Penginciran sendiri sangat penting untuk dilakukan pada budidaya ikan air payau, dan dapat mulai dilakukan sejak bibit ikan berusia 2 minggu setelah disebar ke dalam kolam.

  • Pemanenan Ikan yang Salah

Tidak hanya perawatan, kegagalan dalam budidaya ikan air payau juga dapat terjadi ketika proses pemanenan ikan yang sudah dewasa dan sudah siap untuk dijual atau dikonsumsi. Kesalahan yang sering kali terjadi yaitu para pembudidaya ikan air payau yang menggunakan alat yang tidak benar dan dapat menyakiti ikan dalam proses pemanenan.

Ikan yang sudah terluka sendiri harga jualnya pasti akan jatuh atau bahkan tidak laku, karena pembeli menganggapnya sebagai ikan yang cacat.

Oleh karena itu, penting pula untuk menggunakan alat yang baik dan pastikan masih dapat berfungsi dengan baik untuk melakukan pemanenan ikan agar ikan tetap dalam kondisi yang baik.

  • Perawatan setelah Panen

Kesalahan lain yang juga sering dilakukan yaitu pemilik kolam yang langsung mengisi kembali kolam yang baru saja dipanen. Kolam yang baru dipanen, seringkali masih memiliki banyak kotoran dan juga jenis patogen yang dapat membahayakan ikan yang akan dibudidayakan kembali.

Perlu dilakukan pencucian dan pengeringan kolam terlebih dahulu setelah melakukan pemanenan. Pelaku budidaya ikan dapat mulai mengisi kembali kolam sekitar 7 hingga 10 hari setelah kolam dicuci dan dibersihkan.