Anak kucing sangatlah menggemaskan. Tingkah laku bak anak manusia, anak kucing pun seperti itu juga.
Lari ke sana ke mari. Mencium ini mencium itu. Lompat ke sana lompat ke sini. Bahkan sering anak kucing mengeong terus menerus. Bagi Anda yang memiliki anak kucing pasti paham bagaimana rasanya.
Wajar, sebab dengan umur yang masih belia, anak kucing mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan ingin terus-terusan bermain. Sebagaimana layaknya anak-anak pada umumnya.
Tetapi, untuk bisa memelihara anak kucing, dibutuhkan perhatian ekstra dalam merawatnya. Karena anak kucing masih tergolong lemah dan rentan terserang penyakit.
Penyakit yang Dialami Anak Kucing
Anak kucing masih memiliki tubuh yang lemah dan sangat mudah terserang penyakit tertentu. Maka itu diperlukan perhatian yang lebih dalam memelihara anak kucing dengan baik.
Berikut penyakit-penyakit yang sering dialami oleh anak kucing.
- Parasit Usus
Penyakit ini sering ditemukan pada setiap anak kucing. Parasit yang terdapat di usus anak kucing berupa cacing. Penyakit yang menyerang usus ini biasa disebut dengan cacingan.
Biasanya jenis cacing tersebut adalah cacing gelang, cacing tambang, atau cacing pita.
Cacing tersebut menempel di lapisan dinding usus anak kucing. Parasit ini memakan darah kucing. Bahkan berkembang biak dengan mengeluarkan telurnya melalui kotoran kucing.
Parasit ini mengontaminasi anak kucing bisa melalui susu induknya atau lingkungannya, bahkan setelah ia keluar dari kandungan induknya.
Gejala yang timbul dari cacingan ini biasanya berupa diare, berat badan berkurang, bahkan anemia. Selain itu juga bisa ditandai dengan perut yang mengalami kebuncitan walau berbadan kurus.
- Diare dan Muntah
Anak kucing dapat mengalami sakit perut atau diare. Buruknya adalah bisa jadi diare tersebut diikuti dengan muntah.
Diare yang dialami oleh anak kucing ini diakibatkan adanya parasit usus. Selain itu juga berhubungan dengan penyakit radang usus, atau kontaminasi racun dan obat-obatan.
Pemberian makanan yang tidak tepat dan pola makan yang berubah juga dapat membuat anak kucing diare dan muntah.
Gejala yang bisa dilihat dari anak kucing yang mengalami diare adalah frekuensi buang air besar yang meningkat. Tinja yang dikeluarkannya berbentuk cairan.
Tentu hal tersebut dapat membuat anak kucing kehilangan cairan yang menyebabkan kondisi fisiknya melemah. Kemudian akan mengalami dehidrasi. Hal ini harus segera ditangani karena akan menyebabkan kematian pada anak kucing.
Kemudian Anda juga bisa memberikan makanan untuk anak kucing yang sedang mengalami diare tersebut.
- Kutu
Setiap hewan yang memiliki bulu, terutama bulu lebat, pasti akan mudah mengalami kutuan. Kutu senang menyerang kucing, terutama anak kucing. Kutu tinggal di badan anak kucing dan bersembunyi di setiap lipatan kulit dan bulu kucing yang lebat atau panjang.
Kutu mengonsumsi darah melalui kulit anak kucing. Sehingga hal ini akan membuat anak kucing akan mengalami anemia. Selain itu juga kutu dapat menyebabkan penyakit kulit lainnya.
Dalam penanganan kutu kucing dibutuhkan waktu yang panjang dan usaha yang ekstra. Maka dari itu, pencegahan lebih baik daripada pengobatan.
Pencegahan sederhana yang bisa Anda lakukan adalah membersihkan setiap sudut lingkungan dan benda-benda di mana anak kucing akan beraktivitas. Selain itu juga memeriksa secara rutin bulu si anak kucing.
- Tungau Telinga
Selain kutu, anak kucing juga sangat mudah terserang tungau telinga. Tungau telinga akan menyerang telinga anak kucing.
Anak kucing yang menderita tersebut akan merasakan gatal pada telinganya. Tidak jarang akan terjadi peradangan dan buruknya terjadi luka pada telinga anak kucing. Selain itu juga akan mengeluarkan semacam kotoran yang berwarna hitam atau coklat.
Gejala yang timbul jika tungau telinga menyerang adalah anak kucing Anda akan sering menggaruk telinga dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Hal ini ia lakukan karena gatal yang terjadi di telinganya.
- Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Infeksi saluran pernafasan atas bagi anak kucing akan tampak jelas dengan anak kucing Anda sering bersin. Selain itu juga mengalami pilek dan matanya berair.
Penyakit ini disebabkan oleh suatu bakteri atau virus. Seperti feline calicivirus dan feline herpesvirus, atau bakteri chlamydia dan bordetella. Bahkan jamur juga bisa membuat anak kucing mengalami penyakit ini.
Anda harus melakukan pengobatan melalui dokter hewan dan menyembuhkan sakit ini. Sebab penyakit ini bisa menularkannya kepada anak kucing lainnya, bahkan bisa menginfeksi kepada kucing dewasa.
Lingkungan yang tidak bersih membuat peluang penyakit ini menginfeksi anak kucing semakin besar. Pemulihan untuk penyakit ini biasanya memakan waktu satu sampai dua minggu.
Demikian 5 penyakit yang bisa dengan mudah menjangkiti anak kucing. Tetap jaga kesehatan anak kucing Anda.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa anak kucing masih memiliki fisik yang lemah dan sangat rentan dalam terserang penyakit. Karena masih dalam masa pertumbuhan dan pembentukan imun kuat di dalam tubuhnya.
Jika anak kucing Anda mulai tampak merasakan gejala-gejala yang telah dijelaskan di atas, maka segera menghubungi dokter hewan.
Langkah tersebut ditempuh agar bisa ditangani dengan segera dengan mengetahui apa penyakit pastinya dan langsung diobati, dan meningkatkan daya tahan tubuh anak kucing Anda.
Dengan begitu, anak kucing kesayangan Anda akan tetap sehat dan bisa menemani Anda beraktivitas sehari-hari.