Kelahiran merupakan proses yang sangat menegangkan. Tetapi jika berhasil melewati masa kritis dan melahirkan anak-anak yang lucu, tentu rasa tegang itu berubah menjadi rasa suka cita.
Hal tersebut tidak terjadi kepada manusia saja, melainkan juga kepada hewan ternak atau hewan peliharaan. Salah satunya adalah anjing.
Anjing banyak dipelihara karena kesetiaannya. Pemilik anjing perlu mengetahui bagaimana tanda anjing yang setia sebagai salah satu hewan peliharaan yang sangat difavoritkan untuk dipelihara.
Ada suatu masa anjing peliharaan, yakni anjing betina hamil. Dan proses hamil tersebut pasti disambut suka cita oleh pemiliknya.
Tetapi, ada hal yang menegangkan dan menakutkan dari proses kehamilan itu, yakni proses melahirkan dan selesai melahirkan. Sehingga banyak persiapan-persiapan yang dilakukan oleh pemilik induk anjing menjelang kelahiran anak anjing.
Persiapan tersebut meliputi penyediaan tempat proses kelahiran, memberikan asupan nutrisi sampai terpenuhi, atau berkonsultasi dengan dokter hewan.
Baik manusia maupun hewan, proses melahirkan sangat memiliki resiko yang sangat tinggi. Bak antara hidup dan mati. Bahkan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani oleh tenaga profesional dokter.
Tetapi, tidak jarang ditemukan induk anjing mati mendadak setelah melahirkan anak-anaknya. Tentu ini merupakan hal yang sangat mengejutkan bagi pemilik induk anjing tersebut.
Penyebab Induk Anjing Mati setelah Melahirkan
Sebuah kelahiran tidak akan lagi menjadi sebuah momen yang menyenangkan jika terjadi sebuah insiden yang menyayat hati. Apalagi jika menyangkut dengan nyawa dan kematian. Baik bagi anakan, maupun indukan.
Untuk menghindari hal tersebut, sebagai pemilik anjing perlu mengetahui penyebab dan cara mencegah anak anjing mati setelah dilahirkan, serta penanganannya bagi induk anjing yang akan melahirkan.
Agar bisa mengantisipasi terjadi hal menyedihkan merusak suasana suka cita, berikut sebab-sebab yang membuat seekor induk anjing mati setelah melahirkan.
1. Metritis
Metritis ialah infeksi di daerah rahim. Infeksi tersebut terjadi lantaran adanya bakteri pembusuk yang masuk melalui lubang vagina. Hal ini bisa terjadi karena setelah proses melahirkan, kondisi kelamin induk anjing kotor.
Kondisi proses persalinan induk anjing juga bisa menyebabkan bakteri tersebut muncul. Dua di antaranya seperti alas yang kotor atau terjadi kesulitan saat melahirkan.
Untuk bisa mengetahui terjadi infeksi ini, Anda bisa memperhatikan beberapa gejala, seperti:
- Alat kelamin anjing betina mengeluarkan sebuah cairan keruh berbau busuk campuran dari nanah dan darah.
- Demam diikuti dengan nafsu makan yang terus menurun dan mengalami dehidrasi.
- Intensitas produksi susu mengalami penyusutan.
- Badan akan terasa lemah.
- Terjadi pembengkakan di daerah perut, dan jika ditekan induk anjing akan kesakitan.
Infeksi yang menghasilkan peradangan di daerah rahim atau uterus ini termasuk ke dalam keadaan gawat darurat. Bahkan bisa menyebabkan kematian.
2. Eklampsia
Dapat dikatakan bahwa eklampsia ini termasuk kepada penyakit metabolisme akut bagi induk anjing. Eklampsia merupakan penyakit berupa kadar kalsium dalam darah indukan anjing rendah.
Banyak penyebab terjadinya penyakit ini pada indukan anjing, contohnya seperti asupan nutrisi yang buruk atau produksi air susu yang dalam jumlah banyak dan berlebihan.
Penyakit ini biasanya akan menyerang indukan anjing saat memasuki masa menyusui anak-anaknya. Atau 1 sampai 3 minggu setelah proses melahirkan.
Gejala yang dapat dilihat jika indukan anjing mengalami penyakit ini adalah:
- Terjadinya kelemahan otot pada indukan anjing, bahkan tremor atau gemetaran.
- Demam dengan suhu bisa melebihi 40°C.
- Kegelisahan yang berlebihan disertai frekuensi pernafasan yang cepat.
Maka, jika indukan anjing Anda tampak mengalami gejala di atas, segera tangani dengan dokter hewan.
3. Mastitis
Mastitis merupakan penyakit yang menyerang kelenjar susu indukan, yang dalam hal ini induk anjing yang baru melahirkan. Penyakit ini ditandai dengan terjadinya pembengkakan, atau infeksi dan peradangan di ambing susu induk anjing.
Gejala yang dapat dilihat jika induk anjing mengalami penyakit ini adalah dengan melihat kelenjar susunya. Terjadi pembekakan yang keras jika ditekan yang terasa sakit bagi induk anjing.
Kemudian, mengalami kehitaman pada kelenjar susu, dan bisa mengeluarkan bau busuk pencampuran nanah dan darah.
Diketahui bahwa bakteri yang menyebabkan infeksi pada kelenjar susu indukan anjing ini adalah e.coli, staphylococcus, atau streptococcus.
Penyakit ini menyerang kepada induk anjing yang biasanya akan tampak dalam 2 minggu setelah proses kelahiran. Tetapi, bakteri yang menyerangnya sudah terjadi saat setelah beberapa hari setelah melahirkan.
Tentu penyakit ini dapat menyebabkan kematian bagi induk anjing jika tidak ditangani dengan segera.
4. Pendarahan
Proses melahirkan akan membuat terjadinya pendarahan berpeluang besar saat selesai melahirkan. Jika terjadi pendarahan pada anjing, maka perlu ditangani segera kepada dokter hewan.
Gejala yang bisa diketahui saat indukan anjing mengalami pendarahan adalah:
- Indukan anjing akan merasa lemah disertai turunnya nafsu makan dan dehidrasi.
- Mengalami depresi dan muntah-muntah.
Salah penyebab terjadinya pendarahan pada indukan anjing setelah melahirkan adalah kondisi terjadinya plasenta tidak bisa terlepas dari dinding rahim. Atau disebut dengan retensio plasenta.
Empat penyebab di atas dapat membuat indukan anjing Anda mengalami kematian setelah melahirkan. Tentu jika dapat ditangani dengan segera oleh dokter hewan, maka berpeluang besar indukan anjing Anda akan selamat.
Jika tidak, sebagai pemilik indukan anjing, Anda bisa menggantikannya untuk merawat anak-anaknya dengan cara merawat anak anjing tanpa induk.