8 Penyebab Kucing Depresi yang Perlu Anda Ketahui

Depresi atau stres adalah kondisi dimana emosi dan perasaan (mood) berubah-ubah yang kerap dialami manusia. Pada faktanya, depresi tidak hanya dirasakan oleh manusia, lho! Hewan pun juga bisa mengalami depresi, salah satunya kucing.

Kucing termasuk ke dalam golongan hewan yang sangat sensitif. Maka tak jarang, kucing juga mengalami depresi sama seperti manusia. Kucing yang sedang depresi akan terlihat murung dan tidak ceria seperti biasanya.

Jika kucing Anda tidak mengeong dan banyak mengeong tidak normal, tidak menyentuh pakan sama sekali, atau perubahan perilaku lainnya bisa jadi kucing Anda mengalami depresi. Depresi dan stres menyebabkan kucing tidak mau makan yang akan membuatnya mudah terserang penyakit.

Depresi pada kucing juga disebabkan oleh beberapa faktor sama halnya seperti manusia. Yuk, simak dibawah ini mengenai penyebab kucing mengalami depresi yang perlu Anda ketahui.

  • Adanya Peliharaan Baru

Kedatangan hewan peliharaan baru dirumah, tentu akan membuat kucing Anda merasa tersaingi. Bagaimana tidak? Kucing akan merasa kasih sayang sang pemilik mulai berkurang karena perhatiannya cenderung lebih banyak diberikan pada peliharaan yang baru.

Hal ini bisa menyebabkan kucing depresi dan berubah murung. Apabila Anda membawa peliharaan atau kucing baru, pastikan peliharaan yang lain tetap mendapat perhatian. Jika tidak, kucing lama akan berubah menjadi pendiam atau agresif yang menandakan ia sedang depresi. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui cara mengenalkan kucing baru ke kucing lama agar kucing lama tidak depresi.

  • Kehilangan Seorang Pemilik

Kehilangan seorang pemilik menjadi salah satu faktor dari beberapa penyebab kucing mengalami depresi. Kucing yang benar-benar nyaman dengan seseorang terlebih pemiliknya akan memperlihatkan tanda sayang pada pemiliknya yang seolah membuat ikatan yang kuat.

Keterikatan yang kuat antara kucing dengan pemilik membuat kucing benar-benar akan merasa kehilangan jika ditinggal oleh pemiliknya sehingga apabila pemiliknya telah meninggalkannya, kucing akan mengalami depresi.

Tak hanya itu, masih ada tanda kucing sayang sama pemiliknya yang akan membuat Anda sadar bahwa kucing juga mengerti rasa kehilangan. Sikap kucing yang demikian, menunjukkan bahwa kucing menyayangi majikan atau pemiliknya.

  • Gangguan dari Manusia

Kucing memang menjadi hewan kesukaan banyak orang. Tingkahnya yang lucu membuat siapapun gemas dengan apapun yang dilakukannya. Hal inilah yang membuat manusia tidak berhenti untuk terus mengganggunya.

Kucing yang terus-menerus diganggu dapat menyebabkan depresi padanya. Kucing akan merasa cemas, takut, bahkan panik ketika bertemu dengan manusia. Jika hal ini terjadi, kucing pun perlahan akan menjauhi manusia dan bisa saja kucing memilih bersembunyi atau pergi dari rumah karena depresi yang dialaminya cukup parah hingga membuatnya ketakutan bila bertemu manusia.

  • Pindah Rumah

Biasanya, jika Anda memilih pindah rumah dan serta merta membawa kucing kesayangan kemungkinan buruk yang terjadi kucing akan mengalami depresi.

Sama halnya dengan manusia, kucing pun akan beradaptasi terlebih dulu ketika berada di tempat yang baru. Kucing juga akan beradaptasi dengan lingkungan barunya sehingga terkadang membuatnya sedikit mengalami depresi dengan tanda yang paling mudah seperti tidak ceria, banyak diam, sedikit memngeong bahkan bisa panik secara tiba-tiba. Jelas hal ini disebabkan kucing masih menyesuaikan dengan lingkungan barunya yang mengakibatkan timbul stres atau depresi padanya,.

  • Perjalanan

Membawa kucing bepergian akan membuat kucing mudah stres atau depresi. Dalam perjalanan akan ada guncangan yang bisa dengan mudah membuat kucing tidak nyaman. Selain itu, udara dan ruang yang terbatas membuat kucing pengap ketika dibawa untuk ikut melakukan perjalanan.

Oleh karena itu, membawa kucing ikut bepergian bisa menyebabkan kucing mengalami depresi karena ketidaknyamanan saat berada di perjalanan. Jika Anda tetap ingin membawanya dalam perjalanan, pastikan kucing Anda mendapat tempat yang nyaman untuk mencegahnya depresi.

  • Melahirkan

Siapa bilang hanya manusia yang bisa depresi pasca melahirkan? Faktanya, kucing juga mengalami kondisi yang sama, lho! Pada manusia, depresi pasca melahirkan akan berdampak pada perubahan kebiasaan dan perlikaunya terhadap anak yang dilahirkan. Begitu juga dengan kucing.

Ada beberapa kasus kucing pasca melahirkan justru mengalami depresi. Hal ini dikarenakan ketidaksiapan untuk memiliki anak atau bisa jadi karena kejiwaan kucing itu sendiri.

Depresi pasca melahirkan membuat kucing berubah dalam berprilaku. Kucing yang depresi pasca melahirkan tidak akan peduli dengan anak-anaknya dan enggan menyusuinya.

  • Memiliki Trauma

Kucing trauma pada dasarnya sama dengan kucing yang sedang depresi. Dalam keadaan trauma, kucing akan menunjukkan tanda-tanda  seperti lesu, cenderung diam, dan gelisah.

Jika kucing Anda setelah mengalami suatu kejadian yang membuatnya trauma, kemungkinan kucing juga mengalami gejala stres atau depresi. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui 13 ciri-ciri kucing trauma dan cara mengatasinya agar kondisi kucing tidak semakin parah.

  • Menderita Suatu Penyakit

Ketika kucing sedang dalam keadaan sakit terkadang diikuti gejala stres atau depresi. Saat kucing sakit, pasti timbul perasaan yang tidak nyaman yang dapat membuatnya depresi.

Tanda kucing depresi seperti kucing berubah murung, tidak mau makan, dan sedikit mengeong bisa dikarenakan penyakit yang di deritanya. Bila ia sudah sakit, ditambah dengan kondisinya yang depresi tentu sangat berbahaya bagi kesehatannya.

Berilah padanya perhatian lebih agar depresi yang dialaminya perlahan menghilang dan akan membuat kesehatannya perlahan membaik.

Penyebab-penyebab di atas perlu Anda ketahui agar kucing Anda tidak mengalami depresi yang sangat parah karena gejala-gejala yang diketahui lebih awal. Apabila gejala depresi sudah dikenali lebih dulu tentu akan mencegah kucing depresi lebih parah.