Hewan kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang sangat menggemaskan. Namun, sebagai pemilik hewan kucing sebaiknya sobat tidak hanya memberinya makan dan mengajak bermain.
Sebaiknya dan bahkan sangat dianjurkan untuk rajin memeberikan vaksin kepada hewan kucing sobat. Seperti manusia, hewan peliharaan juga membutuhkan sistem imun dan nutrisi yang baik.
Tidak hanya memperhatikan pola makan, tetapi vaksin juga sangat penting untuk membangun sistem imun seekor hewan kucing sehingga terhindar dari berbagai jenis penyakit berbahaya.
Kalaupun masih awam dengan obat vaksin hewan kucing, sebaiknya sobat untuk datang langsung ke dokter hewan. Sebelumnya, untuk mengetahui beberapa informasi dasar tentang vaksin hewan kucing mulai dari jenis vaksin hingga tahapan vaksin hewan kucing. Hal ini sangat penting sehingga akan mempermudah pemelihara hewan kucing dalam memperhitungkan perawatan hewan kucing peliharaannya.
Sebenarnya untuk pemberian vaksin kepada hewan kucing, ada beberapa tahapan. Tidak hanya sekali atau dua kali. Setidaknya ada beberapa jangka waktu untuk memberikan vaksin. Berikut selengkapnya mengenai 10 Tahapan Vaksin Pada Kucing.
1. Umur Ideal untuk Vaksin
Idealnya, hewan kucing sudah layak divaksin mulai umur 6 minggu. Vaksin ulangan dapat dilakukan dalam interval 4 minggu setelahnya. Selanjutnya, ketika usia hewan kucing menginjak 3 bulan penuh, vaksin rabies dapat dilakukan. Ini adalah program vaksin dasar pada hewan kucing. (Baca juga mengenai cara agar makanan kucing tidak disemuti)
Apabila karena suatu hal vaksin tidak dapat dilakukan pada masa tersebut, vaksin tetap dapat dilaksanakan dengan urutan dan jeda waktu empat minggu (untuk vaksin Panleukopenia, Calici dan Rhinotracheitis). Contoh, umur hewan kucing sudah 3 bulan dan belum dilakukan vaksin, maka vaksin tetap dilakukan sesuai dengan urutannya. (Baca juga mengenai cara agar kucing tidak naik ke atas mobil)
Pada vaksin pertama, vaksin rabies dapat disertakan sekaligus ataupun terpisah, tergantung pertimbangan dokter hewan. Kemudian, dalam waktu 4 minggu selanjutnya, vaksin ulangan dapat dilakukan lagi. Secara umum, program vaksin yang telah dipaparkan ini berlaku untuk hewan kucing berumur kurang dari setahun. (Baca juga mengenai cara agr kucing tidak naik ke kasur)
2. Tahapan Berdasarkan Umur
Untuk hewan kucing berumur lebih dari setahun, vaksin ulangan tidak perlu dilakukan. Pertimbangannya, karena besar kemungkinan hewan kucing telah mendapatkan kekebalan alami dari infeksi alam. Vaksin untuk Panleukopenia, Calici dan Rhinotracheitis cukup dilakukan sekali. Kemudian program vaksin selanjutnya adalah vaksin tahunan. (Baca juga mengenai cara mengobati kucing tidak bisa jalan)
3. Tahapan Program Vaksin
- 6 sd 8 minggu = Panleukopenia, Calici Virus, Rhinotracheitis
- 10 sd 12 minggu = Panleukopenia, Calici Virus, Rhinotracheitis
- Minimal 3 bulan = Rabies
- Diulang setiap tahun = Panleukopenia, Calici Virus, Rhinotracheitis, Rabies (Baca juga mengenai cara agar kucing tidak tidur di pasir)
4. Vaksin Kucing Usia 6 sd 10 Minggu
Vaksin pertama kali diberikan pada hewan kucing berusia 6 sd 10 Minggu. Ada dua jenis yaitu Tricat dan Tetracat. Untuk vaksin Tricat sebagai pencegahan penyakit Feline Panleupcopenia, Feline Rhinotracheitis, dan feline Calicivirus. Harga disesuaikan dengan merk dari vaksin. Sedangkan untuk Tetracat yang memiliki fungsi sama dari Titracat dengan tambahan pencegahan penyakit Chlamydia.
5. Vaksin Kucing Usia 10 sd 12 Minggu
Vaksin kedua diberikan saat hewan kucing menginjak usia 10 hingga 12 minggu. Pada usia ini, hewan kucing akan diberikan vaksin pencegahan penyakit yang sama dari sebelumnya.
6. Vaksin Usia 20 Minggu
Jika usia hewan kucing peliharaan sudah mencapai 20 minggu, maka sudah saatnya untuk memberikan pemeriksaan umum dan vaksin rabies. Pada usia ini, hewan kucing diberikan vaksin sebagai pencegahan dari virus rabies.
7. Vaksin Usia 6 Bulan
Jika menemukan hewan kucing atau baru mulai mengadopsi hewan kucing pada usia 6 bulan dan belum pernah divaksin, hal itu belumlah terlambat. Pada usia ini, hewan kucing yang belum pernah diberikan vaksin apapun sebelumnya dapat diberikan tiga jenis vaksin.
Pertama adalah tricat sebagai pencegahan penyakit Feline Panleucopenia, Feline rhinotracheitis, dan Feline Calicivirus. Kedua, tetracat dengan fungsi yang sama dengan tricat dengan tambahan pencegahan Chlamydia. Ketiga adalah vaksin rabies.
8. Tahapan Pemeriksaan Kesehatan
Hewan kucing harus dalam kondisi sehat. Periksakanlah kondisi kesehatan hewan kucing kepada dokter hewan sebelum dilakukan vaksin. Dari hasil pemeriksaan inilah dokter hewan kemudian akan menentukan apakah hewan kucing layak atau tidak untuk divaksin. Apabila diagnosa dokter menyatakan hewan kucing sedang mengidap suatu penyakit, maka dokter hewan akan memprioritaskan penyembuhan ketimbang vaksin. Ini dilakukan sebagai upaya dokter hewan untuk menghindari efek yang tidak diinginkan akibat vaksin.
Hewan kucing juga harus tidak dalam kondisi stres. Vaksin sebaiknya tidak dilakukan pada hewan kucing yang sebelumnya telah menempuh perjalanan jauh ataupun baru saja di grooming (dimandikan). Kedua hal tersebut memiliki pengaruh cukup tinggi dalam menimbulkan stres pada hewan kucing. Stres ini akan menyebabkan tertekannya sistem kekebalan tubuh. Apabila ini sampai terjadi, proses terbentuknya kekebalan dari vaksin menjadi kurang atau bahkan tidak efektif sama sekali. Selain itu, hewan kucing menjadi rentan terhadap penyakit.
Hewan kucing telah cukup umur. Syarat minimal umur hewan kucing yang akan divaksin berada dalam kisaran 6 sd 8 minggu. Dalam masa ini, antibodi yang diturunkan dari induk hewan kucing kepada anaknya berada dalam jumlah yang sangat rendah atau bahkan tidak ada. Dengan demikian antibodi tersebut tidak akan menetralkan virus vaksin, yang dapat menyebabkan terblokirnya proses pembentukan kekebalan terhadap vaksin.
Pada saat kadar antibodi di dalam tubuh hewan kucing berada pada posisi sangat rendah, hewan kucing sangat rentan terhadap penyakit, sehingga inilah saat yang tepat bagi hewan kucing untuk mendapatkan vaksin agar terbentuk kekebalan terhadap penyakit.
9. Tahapan Pemeriksaan Wilayah
wilayah di area tempat tinggal hewan kucing harus bebas penyakit. Cara sederhana untuk mengetahui hal ini adalah mencari informasi apakah ada hewan kucing yang mati dalam beberapa hari terakhir. Apabila ternyata ada hewan kucing lain yang mati di area tempat tinggal hewan kucing kesayangan sobat, maka sangat dimungkinkan hewan kucing tersebut dalam kondisi proses awal terpapar penyakit.
“Informasi ini sebaiknya disampaikan pemilik hewan kucing kepada dokter hewan yang akan melakukan vaksin, agar dokter hewan tersebut lebih waspada dalam melakukan pemeriksaan. Apabila dokter hewan yang memeriksa menyatakan vaksin harus ditunda, maka sebaiknya pemilik hewan kucing mau mengikuti anjuran tersebut untuk mencegah hal buruk yang dapat terjadi pada hewan kucing.
10. Tahapan Pemeriksaan Seluruh Kondisi Tubuh
Perhatikan status reproduksi (hamil atau tidak). Demi efektivitas vaksin, sebaiknya vaksin tidak dilakukan pada saat hewan kucing berada dalam kondisi hamil. Selain itu, vaksin sebaiknya telah dilakukan sebelum hewan kucing dikawinkan, tujuannya agar anak anak hewan kucing yang dihasilkan kelak akan mewarisi kekebalan yang telah dimiliki oleh induknya melalui antibodi sang induk.
Tahapan terakhir sebelum vaksin ialah memastikan hewan kucing harus bebas parasit (cacing, kutu, pinjal, tungau). Keberadaan parasit dalam tubuh hewan kucing akan menggerogoti nutrisi yang dibutuhkan oleh hewan kucing untuk proses pembentukan kekebalan. Dengan demikian, sangat penting untuk melakukan pemberantasan parasit sebelum dilakukan vaksin.
Nah sobat, itulah tahapan vaksin pada kucing, semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.