12 Cara Ternak Kambing Gibas Sukses

Kambing gibas merupakan jenis kambing yang memiliki ciri khas berbulu tebal dan gimbal sehingga seringkali disebut dengan kambing gimbal.

Biasanya, kambing ini memiliki warna putih dengan bulu yang panjang serta ukuran tubuh yang cukup besar.

Di Indonesia, kambing gibas banyak dibudidayakan karena menjadi jenis ternak kambing yang menguntungkan dibandingkan jenis kambing biasa.

Kambing gibas bisa beradaptasi dengan baik terhadap perubahan iklim dan bisa berkembang biak di sepanjang tahun tanpa mengenal musim.

Jika dilihat dari jenis ekornya, kambing gibas bisa dibedakan menjadi dua jenis yakni kambing gibas berekor tipis yang merupakan kambing asli Indonesia khususnya Jawa Tengah dan Jawa Barat serta kambing gibas ekor gemuk yang memiliki ekor dengan jumlah ruas tulang ekor sampai 14.

Untuk anda yang berminat memulai bisnis ini, berikut akan kami berikan beberapa cara ternak kambing gibas sukses yang bisa digunakan sebagai panduan.

  1. Pembuatan Kandang

Tips memulai ternak kambing pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan kandang untuk merawat kambing gibas agar bisa tumbuh dan berkembang biak dengan optimal.

Kambing gibas merupakan jenis kambing yang hidup secara bergerombol sehingga pemilihan kandang paling tepat adalah yang tidak terlalu besar.

Anda bisa menyiapkan kandang berukuran 3 x 1.5 yang sudah bisa menampung 10 ekor kambing dan menjadi ukuran kandang ideal jenis kambing yang senang hidup bergerombol.

Sedangkan untuk model kandang kambing gibas yang baik adalah kandang panggung sehingga posisi kambing akan berada di atas dan bukan di lantai.

Selain itu posisi ketika makan juga sangat berpengaruh dengan pencernaan kambing sehingga kandang harus selalu dipastikan bersih dari kotoran sehingga pemilihan kandang panggung adalah jenis kandang yang paling sesuai.

Kotoran juga harus selalu dibersihkan setiap hari sehingga pembuangan kotoran khusus juga harus dipersiapkan agar nantinya bisa dijadikan pupuk organik.

  1. Memilih Bibit Kambing Gibas

Semua budidaya atau teknik dasar ternak kambing juga harus mempersiapkan bibit awal yang juga harus dilakukan dalam ternak kambing gibas. Bibit menjadi modal awal yang harus dilakukan dengan baik untuk mendukung keberhasilan ternak kambing gibas yang dijalani. Secara khusus, pemilihan bibit kambing gibas terletak pada bentuk ekornya seperti berikut ini.

  • Kambing gibas dengan ekor berbentuk cambuk dan gemuk merupakan karakter yang susah dalam perkembangan pembentukan daging.
  • Kambing gibas dengan bentuk ekor yang gemuk memiliki karakter mudah dalam perkembangan pembentukan daging yang dalam waktu sekitar 3 bulan sudah bisa digemukkan dengan optimal.

Untuk jenis kambing gibas yang paling baik dijadikan bibit adalah kambing yang berumur 6 bulan sebab sudah bisa mulai mengembangkan daging dalam tubuhnya sehingga lebih mudah digemukkan. 

Jika kambing gibas masih berusia dibawah 6 bulan, maka masih berada dalam masa perkembangan dan pertumbuhan tubuh sehingga butuh waktu yang lebih lama jika ingin digemukkan sehingga biaya perawatan yang dibutuhkan juga semakin banyak.

  1. Pemilihan Bibit Berdasarkan Kelamin

Pemilihan bibit juga harus disesuaikan berdasarkan jenis kelamin agar bisa sukses seperti pada budidaya kambing biri biri. Untuk itu, ciri ciri bibit kambing gibas jantan dan betina juga harus diperhatikan dengan baik, seperti:

Pejantan:

  • Berada dalam kondisi yang sehat.
  • Bisa tumbuh dengan cepat sesuai umur.
  • Mempunyai bulu bersih dan tebal.
  • Ukuran tubuh panjang, kaki yang lurus dan tidak memiliki cacat fisik.
  • Penampilan tubuh terlihat gagah.
  • Terlihat aktif dan lincah.
  • Memiliki nafsu makan dan kawin yang baik, mudah ereksi dan buah zakar berukuran normal.

Betina:

  • Memiliki kondisi tubuh yang sehat.
  • Mempunyai bulu yang terlihat sangat bersih, mengkilap dan tebal.
  • Badan tidak terlalu gemuk.
  • Tidak memiliki cacat fisik.
  • Alat kelamin normal.
  • Susu dan ambing yang normal. 
  1. Masa Perkawinan

Untuk masa perkawinan kambing gibas dan juga cara ternak kambing jawa tanpa ngarit umumnya berumur 6 sampai 8 bulan yang ditandai dengan munculnya birahi. Biasanya, jumlah usia kambing bisa di cat atau bisa dilihat dari gigi.

Kambing betina yang siap kawin adalah usia 10 sampai 12 bulan, sedangkan untuk kambing jantan adalah pada usia lebih dari 1 tahun.

Ciri ciri kambing betina yang sudah ingin kawin adalah terlihat gelisah, pembengkakan yang terjadi pada alat kelamin seperti terlihat basah, hangat dan juga kemerahan, ekor akan sering digerakan, nafsu makan berkurang dan hanya akan diam ketika dinaiki oleh kambing jantan yang biasanya terjadi selama 30 jam dengan siklus kawin selama 17 hari.

Sedangkan untuk waktu mengawinkan yang terbaik adalah 12 hingga 18 jam sesudah ada beberapa tanda minta kawin tersebut.

Ini sangat penting dilakukan untuk mempermudah proses perkawinan dan memperkecil risiko gagal kawin. Sebaiknya, tempatkan kambing jantan dan betina yang akan dikawinkan dalam satu kandang serta perhatikan juga perkawinan sedarah yang bisa menyebabkan cacar dan produksi anakan yang semakin menurun sehingga harus dihindari.

  1. Masa Kelahiran Kambing

Kambing gibas yang sudah siap melahirkan akan menunjukkan beberapa tanda seperti terlihat gelisah, kaki yang menggaruk garuk tanah, pinggul kambing yang mengendur, sering mengembik, ukuran perut kambing yang terlihat semakin membesar dan apabila dipijat akan mengeluarkan cairan atau kolseterum, nafsu makan yang menurun serta pembengkakan pada alat kelamin sama seperti cara beternak kambing etawa.

  1. Perawatan Anakan Kambing Gibas

Sebagian kambing gibas yang baru melahirkan biasanya tidak langsung memperhatikan anaknya sehingga sebaiknya dekatkan anakan dengan indukan agar mau menyusui anaknya tersebut berbeda dengan cara ternak domba jantan.

Akan tetapi jika indukan tidak mau menyusui anaknya, maka sebaiknya berikan susu tambahan yang terbuat dari campuran susu putih, 1 sendok gula dan 1 butir telur ayam yang dicampur hingga rata. Berikan susu sebanyak dua kali sehari hingga indukan sudah mau menyusui anaknya sendiri.

  1. Memperkirakan Usia Kambing

Untuk memperkirakan usia kambing gibas, maka anda bisa melihatnya dari jumlah gigi kambing yang sudah tumbuh, seperti:

  • Semua gigi belum permanen berarti berusia kurang dari 1 tahun.
  • 1 pasang gigi permanen pertanda usia 1 sampai 2 tahun.
  • 2 pasang gigi permanen menandakan usia 3 hingga 4 tahun.
  • Semua gigi permanen sudah tumbuh menandakan usia 4 hingga 5 tahun.
  1. Pemberian Pakan Kambing

Jika dilihat secara umum, pakan kambing gibas terbagi menjadi dua jenis yakni pakan hijauan dan juga pakan konsentrat termasuk dalam cara ternak domba modern.

Pakan hijauan adalah pakan yang diambil dari alam seperti jenis rumput rumputan dan juga kacang kacangan. Sedangkan untuk jenis pakan konsentrat adalah pakan buatan seperti dedak padi atau ampas tahu serta jenis pakan buatan lainnya.

Rumput rumputan menjadi jenis pakan sumber energi bagi ternak kambing gibas. Sedangkan jenis rumput yang bisa diberikan bisa rumput alam atau rumput lapangan.

Sementara untuk jenis pakan yang dihasilkan dari limbah pertanian atau pakan kambing pengganti seperti dedak padi, daun pepaya, kulit dan daun singkong, jerami padi, daun jagung dan batang kangkung.

Sedangkan untuk pakan kambing gibas tinggi protein yang sangat tinggi bisa diberikan daun kacang panjang, daun gamal, daun kacang tanah, daun kedelai, daun lamtoro dan juga beberapa jenis daun daun lainnya.

  1. Pengendalian Penyakit

Pengendalian penyakit pada kambing gibas bisa dilakukan dengan memberikan vaksin yang dicampur bersama makanan dan minuman ternak kambing seperti pada budidaya sapi potong.

Vaksinasi ini sangat penting untuk menangkal serangan penyakit pada ternak sehingga bisa tumbuh dengan sehat yang juga penting untuk kesuksesan beternak kambing gibas agar tidak merugi.

  1. Memandikan Ternak Kambing

Kambing gibas yang memiliki bulu tebal dan panjang ini juga membutuhkan perawatan berupa mandi termasuk untuk cara ternak sapi skala rumahan.

Setidaknya, memandikan ternak kambing harus dimandikan setidak tidaknya 2 kali dalam satu tahun. Jika ternak kambing jarang dimandikan, maka bulu akan lebih mudah kotor, gimbal dan lembab. Memandikan ternak kambing juga akan membantu untuk membersihkan kuman penyakit, parasit dan juga jamur penyebab penyakit.

Selain itu, ternak kambing yang selalu dimandikan juga akan lebih menarik konsumen sehingga bisa laku terjual lebih cepat.

  1. Pemotongan Kuku Kambing

Pemotongan kuku ternak kambing gibas khususnya yang dikandangkan pada budidaya  semi intensif dan intensif harus dilakukan. Ternak kambing yang dikandangkan tersebut umumnya memiliki pertumbuhan kuku yang lebih cepat. Kuku kambing yang terlalu panjang dan tidak dipotong bisa menimbulkan beberapa masalah seperti:

  • Ternak jantan yang mengalami kesulitan ketika akan kawin.
  • Jalannya akan terganggu.
  • Kuku yang tidak dipotong bisa patah dan menyebabkan luka serta infeksi.
  • Pada bagian telapak kuku yang panjang juga bisa berongga dan penuh dengan kotoran sekaligus ditumbuhi dengan parasit serta jamur sehingga sangat berbahaya untuk kesehatan ternak.

Masalah ini bisa diatasi sama seperti cara mengatasi luka pada sapi, namun sebaiknya pemotongan kuku dilakukan untuk menghindari masalah tersebut.

  1. Tambahkan Dengan Pagar

Kambing gibas dan beberapa jenis kambing lainnya merupakan ternak yang sangat pintar untuk meloloskan diri dari lubang kecil pada pagar khususnya jika kambing tidak dipelihara dalam kandang yang bahkan kambing juga bisa melompati pagar tersebut.

Untuk itu, buat juga pagar setidaknya dengan ketinggian 1.52 meter sehingga cukup sulit dipanjat atau diterobos dibandingkan dengan model pagar kawat dengan pasak horizontal.

Jika memelihara indukan dan juga pejantan, maka kandang harus terbuat terpisah dan lebih kuat serta dengan pagar yang lebih tinggi. Pagar ini berguna untuk memisahkan pejantan dengan indukan supaya tidak terjadi perkawinan yang tidak direncanakan.

  • Kambing yang berbeda umur harus dipisahkan kecuali jika memang pasangan induk dengan anak.
  • Pejantan akan lebih agresif ketika musim kawin dan jika dipelihara berdampingan dengan induk. Ini mengartikan jika kandang terpisah sangat disarankan tidak hanya untuk membatasi perkawinan tidak direncanakan.