15 Cara Budidaya Kroto di Lahan Sempit dengan Mudah

Kroto atau disebut juga dengan telur kroto biasanya dipakai sebagai pakan burung karena kandungan gizi tinggi yang bisa mendukung pertumbuhan burung dan mendukung cara merawat burung agar rajin berkicau. Peluang bisnis budidaya kroto atau semut rangrang ini memang belum terlalu populer di masyarakat. Akan tetapi sebenarnya memiliki prospek bagus sebab pencinta burung di Indonesia sangat banyak namun penjual kroto masih terbilang sangat terbatas.

Untuk harga pasaran sendiri, kroto ini bisa mencapai 250 ribu per kilogram sehingga bisa dibayangkan keuntungan yang akan anda dapat saat memulai usaha ini. Untuk anda yang tertarik dengan cara budidaya kroto di lahan sempit bisa langsung melihat tata cara terbaik dan termudah yang kami berikan berikut ini.

  1. Pelajari Karakter Kroto

Hal pertama yang harus anda lakukan saat ingin membudidayakan kroto adalah memperhatikan beberapa karakter yang dimiliki kroto supaya tidak salah dalam perawatan.

  • Kroto ratu: Semut yang berfungsi menghasilkan telur dengan jumlah ribuan, berukuran 10 kali lipat dari semut biasa, warna hijau kemerahan dan sering diam pada sarang.
  • Kroto pejantan: Bertugas untuk kawin dengan kroto ratu agar bisa bertelur dengan ciri lebih kecil dari semut biasa, umur lebih pendek sebab akan langsung mati sesudah kawin.
  • Kroto pekerja: Kroto pekerja atau kroto koloni bertugas mengasuh kroto muda dan merupakan kroto betina yang mandul sehingga tidak bisa menjadi ratu dan ukuran sekitar 5 hingga 5 mm dari semut kroto lain.
  • Kroto prajurit: Bertugas untuk menjaga sarang dan melindungi koloni semut dan menjaga makanan yang sudah dikumpulkan dengan jumlah lebih banyak dibandingkan jenis semut lain, memiliki rahang dan kaki kuat serta sepasang antena pada kepala.
  1. Pilih Wadah Untuk Budidaya

Ada beberapa pilihan wadah yang bisa digunakan dalam cara penangkaran semut rangrang penghasil kroto pada lahan sempit seperti dalam toples atau besek. Namun masing masing wadah ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing sehingga harus dipilih sesuai dengan kebutuhan.

  • Ternak Dalam Toples

Cara budidaya kroto dalam toples ini umumnya dilakukan karena mudah, bisa dilakukan dalam lahan sempit sekaligus sudah bisa digunakan sebagai rumah semut rangrang dan kroto. Namun, ternak dalam toples ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah wadah lebih mudah didapat dan murah, proses panen mudah dilakukan, teknik penjualan lebih cepat, bisa mengamati perkembangan dan pertumbuhan kroto lebih mudah. Sedangkan kekurangannya adalah lebih cepat penuh karena lahan yang digunakan sangat terbatas.

  • Ternak Kroto Dalam Besek

Ternak kroto dalam besek juga menjadi pilihan tepat untuk lahan yang sempit. Kelebihan dari besek ini adalah bisa memberikan ruang yang cukup luas, terbuat dari bahan alami sehingga wet dan tidak mudah rusak serta temperatur bisa terjaga dengan baik untuk mendukung pertumbuhan kroto. Namun kekurangannya adalah harga yang terbilang mahal, susah untuk didapatkan dan tidak bisa mengamati perkembangan dari kroto.

  1. Budidaya Kroto Tanpa Ratu

Jika modal yang anda miliki untuk ternak kroto cukup terbatas, maka budidaya kroto ini bisa dilakukan tanpa bibit ratu mengingat ratu dan koloni dijual secara terpisah. Meskipun tidak memiliki ratu, namun budidaya kroto ini tetap bisa dijalankan seperti budidaya kroto dengan ratu. Secara otomatis, nantinya bibir kroto yang diternakan juga akan menghasilkan ratu seiring berjalannya waktu meskipun waktu yang dibutuhkan terbilang lebih lama dibandingkan dengan langsung membeli bibit ratu.

  1. Pilih Bibit Bermutu

Pilih bibit yang bermutu menjadi tahapan penting dalam budidaya kroto dalam berbagai media seperti cara ternak kroto dengan botol bekas. Jika ingin menggunakan semut kroto dari alam, maka jangan sampai sarangnya rusak atau mengganggu koloni. Agar lebih aman, anda bisa mengambil bibit dengan cara menebang ranting pohon.

Jika ingin lebih praktis, maka bisa membeli bibit dari peternak yang umumnya dijual dengan harga 40 ribu setiap toples. Sedangkan koloni semut harus memiliki ratu sehingga produktivitas bisa ditingkatkan. Namun biasanya ratu akan dijual secara terpisah dengan harga sekitar 20 ribu per ekor.

  1. Hindari Mencampur Koloni

Dalam budidaya kroto sebaiknya hindari kesalahan mencampur koloni yang lama dengan koloni yang baru. Jika ini dilakukan, maka semut akan berkelahi dan semua prajurit serta pekerja akan bertarung sehingga banyak semut yang akan mati dengan percuma. Apabila semut pekerja terlalu banyak yang mati, maka semut koloni tidak bisa bekerja secara maksimal sehingga tidak disarankan untuk mencampur dua koloni dalam satu wadah budidaya.

Saat ingin menambah koloni yang baru, maka pisahkan rak, jika rak yang digunakan hanya 1, maka bisa diakali dengan menggunakan rak bertingkat. Untuk koloni lama bisa diletakkan pada rak atas dan koloni baru bisa diletakkan pada rak bawah sehingga semut tidak akan naik atau turun ke tempat koloni yang lain.

  1. Kontrol Suhu dan Kelembaban

Semut tidak menyukai hawa panas dan cahaya yang terlalu banyak sehingga pastikan untuk tidak meletakkan rak dan wadah budidaya pada area yang terkena sinar matahari secara langsung termasuk dalam cara ternak kroto dengan media galon air minum. Gunakan alat pengukur suhu digital supaya suhu bisa tetap dijaga antara 30 hingga 33 derajat celcius. Sedangkan untuk kelembaban udara harus dijaga sekitar 60%. Apabila kelembaban udara menurun dan suhu meningkat, maka gunakan spray yang diisi dengan air untuk menyemprot ruangan tempat budidaya kroto sehingga suhu bisa diturunkan dan kelembaban bisa ditambahkan.

  1. Perhatikan Faktor Cahaya

Faktor cahaya menjadi salah satu hal penting yang harus dilakukan dalam budidaya kroto. Jika cahaya dalam ruangan terlalu terang, maka bisa menghambat produksi kroto.

Untuk itu, pengaturan cahaya penting untuk dilakukan yakni dengan menutup jendela pada ruangan memakai karton, kertas atau plastik tebal supaya cahaya yang masuk dari luar ruangan bisa dikurangi.

  1. Perhatikan Sirkulasi Udara

Selain cahaya, sirkulasi udara juga harus diperhatikan dalam budidaya kroto yang juga harus dilakukan dalam cara ternak ulat sutra. Sirkulasi udara bisa dilakukan dengan mengatur ventilasi serta jendela dalam ruangan supaya angin bisa keluar masuk dengan lancar dan suhu dalam ruangan juga terjaga dengan baik.

  1. Kandang Kroto

Untuk kandang kroto yang biasa digunakan dalam budidaya kroto adalah rak berbahan serat dan pilih rak sesuai bibit yang akan dibudidayakan. Karena ukuran lahan yang digunakan sempit, maka hindari menggunakan rak yang terlalu banyak sebab bisa mengganggu sikulasi udara.

  1. Pemilihan Lokasi Budidaya

Lokasi budidaya kroto juga penting dilakukan untuk mendukung produktivitas kroto yang juga penting dalam cara ternak jangkrik di musim hujan. Pastikan lokasi budidaya berada jauh dari keramaian sekitar 50 hingga 500 meter. Selain itu, pakai lokasi budidaya dengan ketinggian antara 1500 hingga 1800 meter di atas permukaan laut dan suhu sekitar 26 derajat celcius serta kelembaban udara yang ada diantara 60 hingga 70%.

  1. Jenis Pakan Kroto

Pakan tentunya juga merupakan hal terpenting dalam budidaya kroto sebab kualitas pakan yang digunakan akan berpengaruh terhadap produksi kroto dan kesehatan semut. Untuk beberapa jenis pakan yang bisa dipilih diantaranya adalah:

  • Ulat Hongkong

Ulat hongkong adalah salah satu jenis pakan kroto yang tinggi akan kandungan protein sehingga kualitas kroto bisa terjaga. Ulat hongkong tidak hanya mengandung protein yang tinggi, namun juga memiliki banyak kandungan lain seperti ekstrak non nitrogen, lemak kasar, abu dan juga air.

  • Ulat Pisang

Selain ulat hongkong, jenis ulat lain yang bisa digunakan untuk pakan kroto adalah ulat pisang. Dalam ulat pisang mengandung protein pembangun, enzim dan juga protein hormone yang juga mendukung pertumbuhan dari kroto. Selain penting untuk budidaya kroto, cara ternak ulat buat pakan burung ini bisa juga dibudidayakan sehingga bisa digunakan juga untuk pakan kroto.

  • Cacing Tanah

Supaya hasil budidaya bisa sehat dan gemuk, maka berikan cacing tanah sebagai pakan kroto. Dalam cacing tanah mengandung lemak tinggi, asam amino, protein dan juga karbohidrat untuk meningkatkan nafsu makan dan juga kadar air yang cukup.

  1. Pemberian Pakan Kroto

Untuk memberi pakan pada kroto bisa dilakukan dengan membuat media khusus sebagai tempat menampung makanan yang umumnya terbuat dari botol plastik yang dipotong dan diletakkan di dalam wadah. Penggunaan wadah plastik ini sangat penting untuk mencegah pakan keluar khususnya jika pakan yang digunakan berupa ulat atau cacing. Sementara jika pakan yang diberikan bisa lompat atau terbang seperti jangkrik atau belalang, maka bisa langsung dimasukkan dalam lubang kandang atau juga bisa dimatikan lebih dulu dan dimasukkan dalam wadah pakan.[AdSens3-C]

  1. Perawatan Kandang Kroto

Supaya perkembangan kroto bisa berjalan dengan baik, maka kebersihan kandang juga tetap harus dijaga dengan baik yang juga harus dilakukan dalam cara budidaya semut jepang. Perawatan kandang kroto sebenarnya sangat mudah untuk dilakukan seperti membersihkan kandang dengan teratur, memeriksa jika terjadi kebocoran kandang dan juga memastikan keamanan dan kenyamanan lokasi budidaya kroto tersebut.

  1. Pemilihan Media Sarang

Media sarang kroto juga penting diperhatikan sebab harus nyaman untuk pertumbuhan kroto. Gunakan selalu media yang masih bersih sehingga harus dicuci terlebih dahulu saat akan digunakan kembali. Media lain yang bisa digunakan adalah wadah bekas minyak atau wadah lain dengan bau yang menyengat namun tetap harus dalam keadaan yang bersih.

  1. Pemasaran Budidaya Kroto

Hasil dari budidaya kroto ini nantinya bisa dipasarkan dengan beberapa cara yakni dijual langsung pada customer untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar atau juga bisa dijual pada toko sendiri sehingga harga juga semakin mahal dan bisa memberikan keuntungan besar. Sedangkan cara pemasaran lainnya adalah lewat tangan ketiga seperti pengepul atau penjual lain yang memiliki kios atau toko pakan hewan.

Demikian ulasan yang bisa kami berikan tentang cara budidaya kroto di lahan sempit. Umumnya, kroto sudah bisa dipanen sesudah 15 hingga 20 hari dimana telur sudah banyak dihasilkan. Ide usaha lain yang bisa anda lakukan selain budidaya kroto adalah cara cepat ternak ulat kandang yang juga bisa dijadikan usaha sampingan. Akan tetapi dalam budidaya kroto, sebaiknya biarkan krotonya dulu hingga 6 bulan dan jangan langsung panen supaya koloni semut bisa bertambah.