Anak anjing merupakan salah satu binatang peliharaan yang banyak digemari karena parasnya yang lucu dan tingkahnya yang menggemaskan. Akan tetapi, kadang kala anak anjing dapat tiba-tiba bersikap agresif.
Tanda-tanda ketika anak anjing bersikap agresif yaitu dengan menggeram dan menyalak, tubuh yang kaku dan ekor bergoyang cepat, menjilat bibir atau menguap, bulu terangkat. Atau meringkuk dan menyelipkan ekor. Ketika anak anjing menunjukkan perilaku-perilaku tersebut, menandakan ada suatu hal yang salah, entah pada diri si anak anjing atau pada lingkungan yang tengah ditempati.
Apabila hal ini terus diabaikan, anak anjing dapat sangat merepotkan pemiliknya, maka penting untuk mengatasi perilaku agresif ini sesegera mungkin. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi perilaku agresif pada anak anjing:
- Cari Penyebab Anak Anjing Menjadi Agresif
Memahami penyebab anak anjing menjadi agresif adalah kunci utama, cara membuat anjing tidak agresif. Anjing dapat bersifat agresif dikarenakan berbagai hal, contohnya yaitu apabila ada orang baru yang berkunjung atau apabila ada orang yang melewati wilayah teritorinya.
Ketika ada penghuni baru baik manusia atau binatang peliharaan yang memasuki wilayah teritori anak anjing, sebaiknya diperkenalkan secara perlahan-lahan terlebih dahulu. Pengenalan ini dapat membuat anak anjing bersikap lebih tenang dan beradaptasi dengan pengunjung baru tersebut.
Perilaku agresif pada anak anjing juga dapat dipicu karena kurangnya proses sosialisasi pada lingkungan tempat tinggalnya. Meskipun sudah dirawat dengan baik, apabila kurang diberikan sosialisasi pada lingkungan anak anjing dapat berperilaku agresif bahkan hingga melukai anjing lain.
Dengan mengetahui penyebab anak anjing menjadi agresif, pemilik anjing dapat menghindarkannya dari pemicu-pemicu tersebut atau mulai melatih anjing untuk bersikap baik ketika menghadapi hal-hal yang membuatnya merasa tidak aman dan membuatnya agresif.
- Beri Pelatihan
Terdapat beberpa cara melatih anjing agar tidak galak yang dapat dilakukan. Untuk mengatasi anak anjing yang agresif, jenis pelatihan yang dapat dilakukan yaitu pelatihan desensitisasi yang bertujuan untuk menunjukkan hal-hal yang ditakuti oleh anak anjing dengan cara yang tidak intens atau membuat anak anjing semakin takut.
Teknik desensitisasi merupakan pelatihan yang memaan waktu cukup lama, namun akan menunjukkan hasil yang signifikan. Pada awalnya anak anjing akan merasa takut, gelisah, dan frustasi, namun lama kelamaan, seiring denga berjalannya roses pealtihnanak anjing akan mulai terbiasa dan berani menghadapi hal yang ditakuti dengan sikap yang lebih baik.
Hal yang tidak boleh terlewatkan ketika pelatihan desensitisasi yaitu untuk memberikan hadiah pada anak anjing setiap mereka menunjukkan progres atau peningkatan pada pelatihannya.
- Hindari Tindakan Menghukum
Tindakan kasar atau memberikan hukuman pada anak anjing tidak akan membuatnya menjadi kembali tenang, hal ini hanya akan semakin membuat anak anjing menjadi semakin berperilaku agresif. Anak anjing yang tengah berperilaku agresif yang apabila dihadapkan dengan bentakan, teriakan, atau pukulan akan merasa perlu mempertahankan dirinya sehingga bisa saja anak anjing malah balas menggigit. Perlu diingat bahwa perilaku atau pelatihan buruk membentuk perilaku yang buruk pula bagi anjing.
- Tempatkan pada Lingkungan Tenang
Lingkungan yang tenang dapat membantu anak anjing menjadi lebih tenang dan tidak agresif. Ketika anak anjing sedang agresif, meletakkannya di tempat yang tenang dan nyaman dapat membuat anak anjing merasa lebih aman.
Mengajak anak anjing berjalan-jalan di lingkungan yang sepi dan tenang juga dapat diterapkan untuk mengurangi tingkah agresifnya.
Namun ketika anak anjing menjadi agresif ketika berpapasan dengan anjing lain, sebaiknya juga segera memisahkan atau menghindarkannya dengan meletakkannya pada area yang lebih sepi dan menghindari pertemuan dengan anjing lain untuk sementara waktu hingga anak anjing terbiasa dan dapat bersikap tenang.
- Konsultasi pada Dokter Hewan
Terdapat kemungkinan anakan anjing berperilaku agresif karena terdapat luka atau hal yang tidak beres dengan tubuhnya. Oleh sebab itu, melakukan konsultasi dengan dokter hewan juga penting untuk dilakukan untuk menghadapi anaka anjing yang agresif.
Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan menyeluruh pada anak anjing dan mendiagnosa ada atau tidaknya masalah pada tubuh anak anjing yang membuatnya berperilaku agresif.
Penyakit yang seringkali menyebabkan anak anjing menjadi agresif yaitu hipotiroidisme, cedera fisik, dan masalah neurologis, seperti epilepsi, ensifilitis, atau tumor otak, penyakit-peyakait ini juga dapat menjadi penyebab anjing mati mendadak.
Selain itu, dengan mengunjungi dokter hewan para pemilik anak anjing juga dapat berkonsultasi dan meminta tips dan trik untuk mengenali pemicu keagresifan anak anjing. Misalnya yaitu tips memahami psikis anak anjing dengan melihat bahasa tubuh atau gerak gerik tubuh anak anjing.
Apabila perilaku agresif anak anjing sudah terlalu parah hingga menyakiti pemilik atau binatang peliharaan lain, dokter hewan kemungkinan akan memberikannya obat. Obat dan camian yang diberikan memungkikan anak anjing untuk menjadi lebih responsif dan penurut terhadap pelatihan yang diberikan sehingga anak anjing dapat berperilaku lebih baik.
- Libatkan Profesional
Apabila sikap agresif terus berlanjut atau ketika pemilik anak anjing tidak sanggup untuk melatih perilakunya, maka melibatkan profesional dapat dilakukan untuk membantu memberikan pelatihan pada anak anjing.
Menggunakan bantuan profesional merupakan cara membuat anjing patuh pada majikannya yang efektif, profesional juga dapat membantu untuk mencari tahu penyebab pasti anak anjing berperilaku agresif dan mencari solusi untuk mengatasinya.
Bantuan dari profesional juga merupakan cara menjinakkan anak anjing bagi pemula yang paling mudah dan baik. Pastikan untuk memilih pelatih anjing yang tidak memperlakukan anjing dengan kasar atau memberikan hukuman pada anak anjing.