13 Cara Ternak Ayam Pejantan Sukses

Bisnis ternak ayam pejantan sudah tidak asing bagi para peternak ayam.

Jika dibandingkan dengan ternak ayam lainnya, ternak ayam pejantan memiliki nilai lebih yakni tekstur daging yang lebih padat sehingga harganya juga lebih mahal dibandingkan dengan cara memelihara ayam petelur atau ayam pedaging.

Berikut ulasan kami selengkapnya tentang cara ternak ayam pejantan sukses yang bisa anda jadikan pedoman untuk memulai bisnis ternak ini.

Apakah Ayam Pejantan?

Ayam pejantan adalah jenis ayam petelur atau bisa disebut dengan jenis ayam afkir dari produksi jenis ayam petelur. Awalnya, jenis ayam pejantan adalah hasil dari telur jenis ayam petelur yang ditetaskan dan dijadikan DOC atau Day Old Chicken yang baru berumur 1 hari.

Anakan yang baru menetas nantinya akan dipisahkan dalam dua jenis yakni ayam petelur atau betina dan juga ayam bukan petelur atau ayam pejantan sehingga dijadikan ayam pedaging karena tidak bisa menghasilkan telur.

  1. Persiapan Kandang

Cara pertama yang harus dilakukan dalam ternak ayam pejantan adalah mempersiapkan kandangnya sama seperti cara merawat ayam aduan muda.

Untuk kandang ayam DOC biasanya berbeda dengan kandang ayam dewasa sehingga harus dibuat dengan tepat sebab DOC butuh kandang yang lebih nyaman.

Ukuran kandang juga harus disesuaikan dengan DOC yang dibeli agar tidak terlalu berdesakan. Jika sudah tumbuh dan berkembang, maka baru bisa dipindahkan pada kandang khusus dewasa.

Kandang juga harus dikapur dengan ketebalan antara 5 hingga 7 cm. Sementara untuk kandang panggung bisa dilapisi dengan terpal hingga semua bagian lantai tertutup lalu ditaburi dengan sekam dengan ketebalan sama dengan kandang postal lalu diratakan.

Sebelum di kapur, kandang juga harus dilakukan disifenksi agar kandang bisa steril dari kuman. Kandang juga tidak boleh terlalu terbuka karena bisa membuat suhu kandang menurun. Suhu kandang harus tetap dijaga antara 25 sampai 30 derajat celcius.

  1. Pencucian Peralatan dan Kandang

Pencucian peralatan sebaiknya dilakukan dengan bertahap  yang dimulai ketika alat baru saja digunakan agar cara mengobati ayam sakit tidak sampai dibutuhkan.

Feed tray atau tempat pakan ayam harus segera dicuci sesudah digunakan dan secara bertahap diganti dengan tempat pakan gantung berbentuk tabung atau hanging feeder kurang lebih ketika ayam berumur 10 hingga 14 hari.

Selain itu, pemanas, chick guardan berbagai alat yang lain juga harus dibersihkan dan disimpan dalam gudang jika memang tidak digunakan lagi.

  1. Disinfeksi

Disinfeksi bertujuan untuk membunuh kuman yang ada di dalam kandang sehingga bisa steril dari kuman ketika DOC dimasukkan untuk periode berikutnya terutama untuk ternak ayam di musim hujan. Disinfeksi juga harus dilakukan secara berlapis untuk tindakan berjaga jaga jika masih ada kuman yang tertinggal sesudah disinfeksi dilakukan.

Disinfeksi bisa dilakukan dengan cara pengapuran, menyemprot kandang dengan larutan disinfektan seperti iodin, formalin atau foging dengan antiseptik atau disinfektan tertentu sehingga bisa menjangkau seluruh bagian kandang.

  1. Istirahatkan Kandang

Istirahat atau kosong kandang merupakan masa tidak ada aktivitas di dalam kandang sesudah kandang dibersihkan dan disterilkan dari kuman sama seperti cara ternak ayam kalkun.

Untuk kandang ayam pejantan, periode istirahat minimal 7 hari dan maksimal 14 hari dihitung dari mulai kandang dibersihkan sebab masa pemeliharaan ayam pejantan biasanya lebih lama.

Kosong kandang juga bisa diselingi dengan kegiatan disinfektan beberapa kali yang berbeda dari jenis sebelumnya untuk antisipasi kuman yang kebal terhadap jenis disinfektan tertentu.

  1. Pembuatan Brooding

Pembuatan brooding atau induk buatan sebaiknya dilakukan sesudah kandang dibersihkan dan dicuci dari kotoran sama seperti budidaya ayam pedaging. Sedangkan untuk tahap membuat brooding adalah sebagai berikut:

  • Kandang postal: Taburi seluruh lantai kandang yang sudah di kapur dengan tebal sekitar 5 hingga 7 cm lalu diratakan. Sementara untuk kandang panggung, lantai slat dilapisi dengan terpal hingga semua lantai tertutup lalu baru di kapur dan ditaburi sekam dengan tebal yang sama.
  • Sekat kandang: Sekitar 3/4 bagian atau disesuaikan dengan jumlah DOC. Lanjutkan dengan memasang tirai dan plafon bisa plastik atau terpal pada atap kandang untuk menjaga kestabilan suhu dan mengurangi suhu yang terbuang.
  • Di dalam brooding: Pasang chick guard berisi 1500 ekor dengan 1 pemanas gasolek atau 1 cinawar besar untuk memudahkan mengontrol suhu, mempermudah pengawasan, mengurangi saingan makanan serta membatasi pergerakan ayam sehingga pertumbuhannya lebih seragam.
  • Pasang pemanas: Pemanas dipasang di tengah lingkaran dengan ketinggian brooder dari litter sekitar 120 cm untuk gasolek dan 75 cm untuk cinawar.
  1. Periode Brooding

Masa brooding merupakan masa paling menentukan dari kegiatan pembesaran ayam pejantan berbeda dengan cara memelihara ayam petelur di rumah.

Keberhasilan periode brooding akan berpengaruh pada mortalitas rendah, sistem kekebalan yang terbentuk dengan baik, ayam lebih seragam dan juga pertumbuhan bobot bisa berlangsung dengan optimal.

Jika brooding gagal, maka bisa berakibat mortalitas awal yang tinggi, pertumbuhan terlambat, pertumbuhan ayam yang tidak seragam dan juga sistem imun tidak kuat menahan serangan penyakit.

Brooding akan merasa nyaman yang akan dipengaruhi dengan suhu, sirkulasi udara, kepadatan, cahaya dan juga kondisi dari alas kandang serta cara pemberian pakan dan minum yang tepat. Semua hal ini harus bisa terpenuhi sehingga harus dikelola dengan manajemen yang juga baik.

  1. Pemberian Pakan

Pemberian pakan pada ayam pejantan dilakukan secara ad libitum sama seperti ternak ayam broiler dan perbedaannya hanya pada cara pemberian pakan saja tidak seperti cara merawat ayam petelur di musim hujan.

Untuk ternak ayam pejantan meski pakan diberikan secara ad libitum, akan tetapi pakan harus diatur tidak terlalu banyak tercecer sebab ayam jantan lebih agresif dibandingkan dengan ayam broiler yang lebih tenang.

Ayam pejantan harus diberikan pakan sesudah masuk brooding bersamaan dengan pemberian minum. Pakan diberikan dengan sistem ad libitum khususnya pada tujuh hari pertama pakan harus tersedia dalam tempat pakan.

Sedangkan untuk pemberian pakan dengan cara ini bisa tercapai karena ayam pejantan bisa makan kapan saja sehingga kebutuhan nutrisinya akan terpenuhi untuk membentuk kekebalan tubuh dan ayam bisa tumbuh dengan seragam.

  1. Pemberian Minum

Sama seperti pemberian pakan, pemberian minum sangat berpengaruh pada kondisi ayam pejantan. Air minum juga harus selalu tersedia dan mudah dijangkau. Jika ayam kekurangan air, maka bisa berakibat dehidrasi dan berujung pada kematian.

  1. Pengaturan Tirai Kandang

Tirai kandang ayam pejantan terdiri dari dua jenis yakni tirai luar dan juga tirai dalam berbeda dengan cara budidaya ayam negeri petelur.

Tirai luar berguna untuk mengatur sirkulasi udara. Udara bersih nantinya akan membawa oksigen dari luar kandang yang sangat dibutuhkan untuk mendorong dan mengeluarkan amoniak dari dalam kandang.

Oksigen juga dibutuhkan ayam di dalam darahnya. Kandungan oksigen yang terbatas nantinya bisa membuat darah ayam akan dipenuhi dengan co2 sehingga ayam bisa keracunan. Tirai hanya akan dipakai ketika periode brooding untuk mempertahankan suhu supaya suhu bisa tetap stabil.

  1. Penanganan Litter

Bahan litter bisa dibuat dari jerami padi, sekam padi, serbuk gergaji atau serutan kayu sama seperti cara ternak ayam jawa super.

Sesudah lepas brooding, maka litter berguna untuk menyerap air dari feses ayam atau tumpahan dari air minum. Dengan begitu, maka litter ini berguna untuk menjaga kelembaban dan juga mengurangi kadar gas yang berbahaya seperti H2S dan juga amoniak.

Jika kondisi litter tidak diperhatikan, maka bisa menyebabkan masalah pada kesehatan ayam sebab penyakit biasanya terjadi karena penyakit sering terjadi akibat kondisi litter yang tidak baik.

Bahkan dari hasil penelitian dibuktikan jika bahan litter yang paling baik adalah serutan kayu sebab bisa menyerap air dengan maksimal dan tidak berdebu.

  1. Mengendalikan Kanibalisme

Kanibalisme menjadi sifat alami ayam pejantan karena agresif. Sifat kanibal ayam pejantan ini bisa terjadi jika dipicu sesuatu seperti kandang terlalu padat, ukuran ayam yang tidak seragam dan pakan yang kurang sehingga cara menjinakkan ayam galak sebaiknya dilakukan.

Sebetulnya, kematian akibat kanibalisme tidaklah terlalu banyak. Tetapi jika tidak segera diatasi dengan serius, maka bisa menyebabkan ayam saling menyerang sehingga konsumsi pakan menurun kemudian mengganggu pertumbuhan ayam pejantan.

  1. Mengatasi Sifat Nervous Ayam

Kejadian ayam dengan istilah numpuk bisa menyebabkan kematian hingga 10% ayam. Kondisi ini adalah dimana ayam akan berkumpul secara serentak di sudut kandang yang sering digunakan istilahnya sering digunakan para peternak ayam. Meski terlihat sepele, namun hal ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian pada ayam pejantan sehingga harus dihindari.

  1. Vaksinasi Teratur

Seperti cara ternak entok di belakang rumah dan jenis ternak ayam lainnya, ternak ayam pejantan juga harus divaksin dengan teratur agar kondisi ayam bisa selalu sehat dan terhindar dari virus serta penyakit mematikan.

Ayam pejantan biasanya harus divaksin seminggu sekali. Dengan memberikan vaksinasi, maka ayam pejantan nantinya bisa lebih kebal dan tubuh dengan sehat. Pemberian vaksin sendiri bisa dilakukan dengan beberapa cara dari mulai dicampur dengan air minum hingga obat tetes mata yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan ayam.