Burung murai merupakan salah satu jenis unggas kecil yang tumbuh secara liar akan tetapi juga bisa diternakkan dalam kandang pada halaman belakang rumah sehingga cocok untuk ternak pada lahan yang sempit. Berbeda dengan ayam, umumnya peraturan kota tidak melarang untuk cara memelihara burung murai di rumah sebab ini merupakan hewan yang tenang,
kecil dan bisa menguasai diri dengan baik dan menghasilkan telur antara 5 hingga 6 butir telur setiap minggu. Meski begitu, sobat juga harus memperhatikan beberapa aturan khusus ketika ingin beternak burung murai. Cara ternak burung murai di lahan sempit yang akan kami berikan kali ini bisa sobat gunakan sebagai panduan untuk memulai bisnis meski hanya memiliki lahan yang terbatas.
1. Pikirkan Dengan Baik
Burung murai memang merupakan hewan yang kecil dan mudah dalam urusan perawatan. Namun selama pemeliharaan, sobat harus punyai banyak waktu untuk memberikan makan, periksa kesehatan sekaligus mengumpulkan telur. Sobat juga kemungkinan akan menghadapi masalah ketika baru memulai ternak burung murai untuk pertama kalinya. Untuk itulah sebaiknya semuanya sobat pikirkan terlebih dahulu sebelum peternakan burung murai sobat mulai.
2. Tentukan Lokasi
Sobat bisa memanfaatkan lokasi lapang di halaman atau balkon dimana sobat bisa menggantung kandang burung murai dalam cara beternak burung murai petelur untuk pemula. Bersihkan dan kosongkan permukaan ruang lapang tersebut dan sobat harus meletakkan jertami untuk mengumpulkan dan membuang kotoran burung murai.
3. Pemilihan Kandang
Untuk pemilihan kandang burung murai, pilih kandang yang kurus memanjang dan gantung kandang tersebut pada halaman rumah, garasi atau balkon selain juga harus mempelajari tentang cara membuat pakan burung murai pola hcs. Pilih lokasi dengan pencahayaan yang baik namun tetap terlindungi dari hembusan angin kencang. Umumnya kandang burung murai terbuat dari jala kawat terbuka sebab burung murai butuh tempat perlindungan serta udara yang banyak. Burung murai harus tinggal pada tempat yang jauh dari predator.
Untuk membuat kandang burung murai, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yakni temperatur udara dalam kandang harus tabil sekitar 20 hingga 25 derajat celcius, tingkat kelembaban antara 30 hingga 80% dan pencahayaan antara 25 hingga 40 watt untuk siang hari dan 40 hingga 60 watt untuk malam hari. Kandang burung murai terdiri dari 2 jenia yakni litter dan batere. Kandang litter adalah kandang dengan lantai sekam dan bater merupakan sistem sangkar.
Ukuran kandang burung murai juga bisa disesuaikan yakni 1 meter persegi untuk 90 sampai 100 ekor anakan burung murai dan akan disusutkan menjadi 60 ekor per meter persegi ketika burung murai sudah berumur 10 hari.
4. Persiapan Bibit Beternak Burung murai
Sebelum sobat mulai cara memelihara burung murai, ada 3 hal yang harus diperhatikan yakni persiapan bibit, pemberian pakan atau ransum dan manajemen usaha peternakan. Untuk memilih bibit burung murai sendiri memiliki 3 tujuan, yakni:
- Produksi telur konsumsi: Pilih bibit burung murai jenis ketam betina dengan kondisi tubuh sehat dan tidak pernah kena penyakit.
- Produksi daging burung murai: Pilih indukan sudah afkir.
- Produksi telur tetas: Pilih bibit burung murai yang tinggi produksi telur dan jantan berbadan sehat serta siap kawin.
5.Gantung Lampu di Sekitar Kandang
Tambahkan juga dengan lampu di sekitar kandang yang berguna untuk meningkatkan produksi telur burung murai khususnya pada musim hujan atau dingin. Burung murai membutuhkan cahaya selama 15 jam per hari agar bisa memproduksi telur. Hal ini menjadi bagian penting juga pada cara ternak burung murai di lahan sempit.
6. Waktu Mengawinkan
Sobat juga harus menentukan kapan ingin mengawinkan burung murai atau menetaskan telur pada cara budidaya burung murai skala kecil. Seekor burung murai bisa sobat beli dengan harga sekitar 65 tibu atau sobat juga dapat membeli 50 telur burung murai dengan harga sekitar 260 ribu Rupiah untuk ditetaskan sendiri.
7. Tentukan Jumlah Burung murai
Tentukan jumlah burung murai yang sobat butuhkan berdasarkan angka konsumsi telur sebagai dasar cara sukses ternak burung murai petelur. Hitung angka konsumsi telur dimana lima telur burung murai sama dengan satu telur ayam. Rencanakan untuk memelihara satu ekor burung murai betina lewat penetasan telur atau perkawinan untuk setiap telur yang dihasilkan. Telur burung murai bisa dikonsumsi seperti telur ayam namun tentunya membutuhkan lebih banyak burung murai agar bisa menghasilkan telur dalam jumlah yang sama seperti telur ayam.
8. Cari Ras Burung murai Petelur
Ras coturnix merupakan ras burung murai yang paling disarankan sebab tidak hanya bisa menghasilkan telur dalam jumlah yang banyak, namun juga mudah dalam urusan perawatan dan dagingnya juga bisa dikonsumsi. Akan tetapi jika sobat mencari ras burung murai yang bisa menghasilkan ukuran telur besar, maka pilih ras coturnix jumbo.
Burung murai coturnix juga dikenal dengan sebutan burung murai jepang. Sobat juga bisa memperoleh burung murai coturnix dengan warna berbeda seperti burung murai tuxedo yang berwarna putih dan coklat. Burung murai coturnix umumnya bisa mulai bertelur antara 6 sampai 8 minggu sesudah dewasa.
Setelah itu, burung murai akan menghasilkan 1 butir telur setiap harinya. Apabila sobat ragu memelihara burung murai coturnix, maka sobat juga bisa membeli ras burung lainnya seperti burung murai scaled, gambel atau bobwhite meski burung murai coturnix adalah ras yang paling disarankan.
8. Beli Burung murai Betina Lebih Banyak
Belilah setidaknya dua ekor burung murai betina untuk setiap 1 ekor burung murai jantan dan pisahkan setiap burung murai jantan. Produksi telur bisa banyak jika sobat memiliki banyak burung murai betina dalam kawanan burung ternak anda.
Pada saat yang bersamaan, sobat mungkin hanya bisa memelihara satu ekor burung murai jantan di setiap kandang untuk menghindari kendala dalam beternak burung murai. Jika sobat memelihara dua ekor atau lebih burung murai dalam kandang sama, pejantan yang lebih dominan akan coba untuk membunuh pejantan lain supaya bisa kawin dengan betina lainnya.
10. Jaga Kelembaban
Pastikan sobat menjaga kelembaban antara 45 hingga 50% dalam proses inkubasoi dan 65 hingga 70% pada hari penetasan ke-23. Letakkan pelembab ruangan dan juga penurun kelembaban ruangan di sekitar inkubator untuk mengatur kelembaban sebagai cara menghindari macam penyakit pada burung murai. Kelembaban ini sangatbpenting untuk mencegah hilangkan kelembaban dalam telur yang tidak boleh terjadi.
11. Pemeliharaan Sesudah Penetasan
Sesudah penetasan telur, pelihara burung murai dalam ruang kecil. Sesuaikan suhu dari 37.7 derajat celcius menjadi suhu ruangan dengan cara menurunkan sebanyak tiga derajat setiap hari. Anak burung murai yang kedinginan bisa saling menimpa satu sama lain sehingga harus dihindari.
12. Pemeliharaan Anak Burung murai
Pelihara anak burung murai sebanyak 100 ekor pada area seluas 60×90 cm untuk 10 hari pertama. Kemudian tambahkan ruang yang lebih luas untuk anak anak burung murai tersebut. Berikan juga makanan yang sesuai untuk anak burung murai hingga berusia antara 6 sampai 8 minggu.
Makanan yang diberikan harus mengandung gizi lebih tinggi sehingga cara membuat pakan burung murai fermentasi juga penting untuk diketahui. Sesudah berusia lebih dari 8 minggu, maka makanan tersebut tidak lagi dibutuhkan.
Selain itu, pastikan juga setiap anak burung murai bisa memperoleh lahan sekitar 1 meter dan sediakan air minum bersih untuk burung murai setiap hari. Ganti juga kerami pada bagian bawah kandang setiap hari dan sobat bisa menggunakan jerami bekas tersebut untuk membuat kompos. Kotoran burung murai mengandung amonia tinggi sehingga jerami harus diganti dengan teratur.
13. Sesuaikan Makanan Burung murai
Ketika burung murai sudah berumur 5 hingga 6 minggu, maka mulailah untuk menyesuaikan kondisi dan ganti makanan menjadi campuran makanan unggas. Makanan campuran khusus bisa sobat beli dengan mudah di toko pakan ternak. Tanyakan apakah makanan yang sobat beli tersebut baik untuk burung murai betina yang akan bertelur atau tidak sebelum sobat membelinya. Sobat juga bisa menambahkan sayuran segar, biji bijian dan juga serangga kecil sebagai pakan burung murai.
14. Pemeliharaan Rutin
Seperti jenis ternak lainnya, ternak burung murai juga membutuhkan pemeliharaan yang harus dilakukan dengan teratur, yang harus dilakukan juga pada cara ternak burung murai di lahan sempit. Beberapa pemeliharaan tersebut diantaranya adalah:
- Sanitasi dan tindakan pencegahan: Untuk mencegah serangan penyakit pada ternak burung murai, kebersihan lingkungan harus dijaga termasuk juga memberikan vaksin pada bibit burung murai khususnya pada cara merawat anak burung murai umur 1 hari.
- Mengontrol penyakit: Untuk mengontrol penyakit bisa dilakukan setiap saat ketika melihat tsobat tsobat ternak sakit sehingga lakukan pengobatan yang dianjurkan dinas peternakan atau dokter hewan.
- Pemberian pakan: Pakan yang diberikan bisa berupa pelet, tepung dan remah tepung. Pemberian pakan dilakukan pada pagi dan sore hari. Sedangkan untuk usia dewasa diberikan ransum setiap pagi hari saja.
- Pemberian vaksin dan obat: Beternak burung murai harus memperhatikan dalam pemberian vaksin agar tidak terjadi kesalahan. Pada umur 4 hingga 7 hari, vaksin bisa dilakukan dengan tetes mata atau dicampur dengan air minum. Jika ada ternak yang sudah terlanjur terkena penyakit, maka bisa langsung diberikan pertolongan dengan petunjuk PPL atau dokter hewan setempat.
Itulah 14 cara ternak burung murai di lahan sempit yang perlu diperhatikan. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa di artikel berikutnya.