Memanfaatkan kembali sumber pakan yang ada di sekitar merupakan solusi yang bisa digunakan untuk menciptakan jenis pakan terbaik untuk ternak ruminansia. Sumber pakan ini terkadang belum terlalu banyak dimanfaatkan dan banyak terbuang serta secara ekonomis belum memiliki nilai yang tinggi seperti salah satunya dari limbah pertanian. Sebenarnya, berbagai limbah pertanian yang ada di sekitar memiliki potensi yang cukup baik untuk digunakan kembali menjadi pakan ternak.
Dengan memakai limbah pertanian sebagai bahan pakan ternak, maka tentu bisa menghemat pengeluaran dalam urusan pakan. Ini disebabkan karena limbah pertanian jumlahnya cukup banyak dan melimpah serta mudah didapatkan. Limbah pertanian memiliki karakteristik yang tinggi kandungan serat kasar serta rendah nitrogen, kalsium dan fosfor. Ini menyebabkan limbah memiliki daya cerna yang rendah serta konsumsi menjadi terbatas. Namun potensial untuk dijadikan sumber energinya sangat besar. Berikut akan kami berikan contoh beberapa bahan pakan ternak dari limbah pertanian yang mungkin belum anda ketahui.
1. Jerami Padi
Jenis jerami padi sudah sangat banyak digunakan sebagai bahan pakan ternak ruminansia. Limbah pertanian ini digunakan sebagai pakan ternak sebanyak 30%. Akan tetapi untuk sekarang, pengaplikasian cara fermentasi jerami untuk pakan sapi lebih banyak dipakai untuk kebutuhan industri serta dipakai sebagai bahan dasar untuk membuat pupuk organik.
2. Jerami Tanaman Kacang Kacangan
Jenis jerami kacang-kacangan juga menjadi limbah pertanian yang banyak dipakai dan sudah terkenal untuk kalangan peternak ruminansia. Pada tanaman kacang-kacangan, yang paling banyak dipakai untuk ternak adalah jerami kacang hijau, jerami kedelai dan jerami kacang tanah.
3. Gaplek atau Onggok
Jenis olahan pertanian gaplek atau onggok sudah cukup banyak dipakai sebagai bahan pakan ternak ruminansia seperti pada cara ternak sapi sukses. Gaplek atau onggok ini memiliki keunggulan yakni mudah menghasilkan energi yang besar bahkan hampir setara dengan jagung. Namun, sumber protein dari gaplek atau onggok ini terbilang rendah dan kandungan sianida cukup tinggi sehingga ketika ingin diberikan sebagai pakan ternak harus memperhatikan cara pengolahannya lebih dulu.
4. Jerami Jagung
Jerami jagung bisa anda manfaatkan kembali untuk bahan pakan ternak ruminansia seperti untuk cara ternak domba ekor gemuk. Jerami jagung memiliki kandungan gizi yang bisa dikatakan rendah jika dibandingkan dengan jerami dari tanaman kacang kacangan. Meski begitu, jerami jagung masih lebih bagus dibandingkan dengan jerami padi. Kandungan nutrisi dalam jerami jagung diantaranya adalah protein sebesar 5% dan juga TDN sebesar 50%. Selain jerami jagung, masih ada beberapa jenis limbah tanaman jagung lain yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan tambahan.
5. Ampas Kelapa
Limbah pertanian dari ampas kelapa merupakan bungkil kelapa dan juga daging kelapa yang biasanya hanya dibuang tanpa dimanfaatkan kembali sebagai pakan pada cara ternak sapi skala rumahan. Namun ternyata, ada cukup banyak kandungan dalam ampas kelapa yang dibutuhkan oleh hewan ternak, seperti protein kasar sebesar 18%, serat sebesar 12% dan juga lemak sebesar 8%.
6. Ampas Tahu
Ampas tahu dihasilkan dari pembuatan tahu. Jenis pakan ini sangat mudah didapat karena yang memanfaatkan ampas tahu untuk bahan pakan ternak dari limbah pertanian juga masih sangat sedikit. Sedangkan untuk kandungan dari ampas tahu diantaranya adalah lemak sebesar 4%, abu sebesar 1%, protein sebesar 18% dan juga air sebesar 52%.
7. Limbah Kelapa Sawit
Limbah pertanian dari kebun kelapa sawit bisa digunakan kembali sebagai pakan ternak seperti budidaya sapi potong baik daun dan juga pelepah sawit. Untuk mengolah pelepah sawit bisa dilakukan dengan cara fermentasi sama seperti silase. Banyak perusahaan kelapa sawit yang mendukung pakang ternak dari hasil sampingan industri kelapa sawit berupa lumpur sawit atau solid decanter, bungkil inti sawit atau palm kernel cake dan juga bagian pelepah sawit.
Untuk pelepah, setiap pohon akan menghasilkan 22 pelepah setiap tahun yang bisa menghasilkan 9 ton pelepah segar setiap tahunnya atau setara dengan 0.66 ton bahan kering per tahun. Sedangkan untuk satu ekor sapi dewasa dengan bobot hidup 250 kg butuh pakan kering sebanyak 8.75 kg per hari.
Untuk lumpur sawit yang sangat digemari hewan ternak khususnya sapi diberikan dalam bentuk segar atau fermentasi bersama dengan bahan lainnya. Sementara untuk bungkil inti sawit adalah bahan baku pakan yang potensial sebagai sumber protein kasar sekitar 18 sampai 22%. Seperti pakan dari limbah lainnya, limbah kelapa sawit ini juga memiliki kekurangan karena kandungan seratnya yang tinggi dibandingkan dengan pakan sumber protein.
8. Limbah Kulit Kopi
Semakin berkembangnya pengolahan kopi baik skala kecil atau skala industri, maka hasil sampingan dari proses pengolahan yakni limbah kulit kopi juga semakin banyak. Dari pengolahan kopi tersebut akan menghasilkan sekitar 65% biji kopi dan 35% limbah kulit kopi yang bisa dimanfaatkan kembali menjadi pakan ternak seperti untuk cara penggemukan sapi limosin.
Limbah kopi akan difermentasikan untuk meningkatkan kandungan nutrisinya. Fermentasi kulit kopi umumnya memakai larutan aspergilus niger yang kemudian diletakkan pada tempat teduh dan didiamkan selama 5 hingga 6 hari untuk proses fermentasi. Nantinya, hasil fermentasi akan dikeringkan lalu digiling sesuai dengan kebutuhan dan limbah kulit kopi yang sudah difermentasikan sudah siap dipakai sebagai pakan ternak.
9. Limbah Tebu
Limbah utama dari tanaman tebu juga bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak yakni pucuk tebu, ampas tebu, mosales dan juga empulur. Dari total tebu bisa diperoleh limbah tanaman tebu sebanyak 1.8 juta ton per tahun. Pucuk tebu adalah limbah tanaman yang potensial digunakan sebagai pakan ternak. Pucuk tebu mempunyai daya cerna 60 sampai 62% yang lebih baik dari jerami padi dan bisa dipakai sebagai bahan pakan ternak dari limbah pertanian untuk pengganti rumput gajah untuk menggemukan sapi.
Sedangkan mosales merupakan tetes tebu yang biasanya dipakai untuk sumber energi. Mosales bisa memberikan sampai 80% energi untuk sapi potong dan juga menambah berat badan harian antara 0.7 sampai 0.9 per kilogram per hari ketika persediaan rumput terbatas.
10. Limbah Tanaman Kakao
Tanaman coklat adalah tanaman yang bisa tumbuh dengan baik di daerah tropis termasuk Indonesia. kulit buah coklat umumnya hanya menjadi limbah utama dari tanaman coklat yang sebetulnya bisa digunakan kembali sebagai pakan ternak seperti untuk cara menggemukan sapi. Kulit buah kakao mengandung kadar protein kasar sebanyak 6 hingga 12% yang sedikit lebih tinggi dari jerami padi namun hampir setara dengan rumput gajah.
Kandungan serat kasar dalam kulit buah kakao mempunyai kadar selulosa sebanyak 27 sampai 31% dan hemiselulosa sebanyak 10 hingga 13% yang lebih rendah dibandingkan dengan jerami padi. Sedangkan kadar lignin yang terkandung antara 12 sampai 19% lebih tinggi 3 kali lipat dibandingkan dengan jerami padi. Secara umum, tingkat kecernaan kulit coklat lebih rendah jika dibandingkan dengan jerami padi. Meski limbah tanaman coklat lain seperti kulit biji dan lumpur kakao mengandung kadar protein kasar dan TDN yang lebih tinggi, akan tetapi produk samping ini belum dimanfaatkan dengan maksimal sebagai pakan ternak sebab jumlah yang dihasilkan terbilang rendah.
11. Ampas Teh
Ampas teh merupakan sisa dari rebusan teh yang biasanya menjadi sisa dari minuman yang dikonsumsi manusia sehari hari. Ampas teh ini dijual dengan harga sekitar 100 Rupiah per kilogram dengan kadar air antara 35 sampai 40%. Dari kandungan gizinya, ampas teh baik digunakan sebagai sumber protein dan serat untuk pakan kelinci.
12. Ampas Bir
Ampas bir merupakan sisa dari perebusan gandum yang cairannya dipakai untuk industri bir. Ampas bir bisa dibeli dengan harga sekitar 250 Rupiah per kilogram atau setara dengan Rp. 1250 per kilogram ampas kering untuk diberikan sebagai cara merawat kambing agar cepat gemuk. Pemakaian antara 10 hingga 30% ampas bir kering untuk ransum bisa menurunkan biaya pakan hewan ternak. Namun sayangnya, hingga saat ini masih belum diketahui tentang dampak negatif dan positif dari ampas bir tersebut pada hewan ternak.
13. Tongkol Jagung
Tongkol jagung biasanya digunakan oleh peternak sapi sebagai pakan karena kandungan serat dan protein tinggi sesudah dilakukan proses fermentasi. Sedangkan tangkai jagung kering, daun serta kulit yang sudah kering bisa juga dijadikan pakan sapi atau ternak ruminansia sesudah melewati proses fermentasi juga.
14. Rumput Kering
Rumput kering atau rumput yang sudah tua baik rumput gajah atau rumput lapangan yang sudah tua memang bisa digunakan sebagai pakan sapi dan juga cara ternak kambing jawa tanpa ngarit, namun tidak terlalu disukai sapi sehingga sering dibuang oleh para petani. Akan tetapi sebenarnya, jika rumput kering dan tua tersebut difermentasikan dan disimpan, maka saat musim paceklik para peternak tidak ada kesulitan mendapatkan pakan ternak.
15. Jerami Kangkung
Limbah dari tanaman kangkung sudah sangat lazim digunakan sebagai pakan ternak alternatif yang sering disebut dengan rendeng kangkung. Jerami kangkung nantinya akan diolah sedemikian rupa baik dikeringkan atau dilayukan sangat baik dijadikan sebagai pakan ternak yang berpotensi.
Begitulah 15 bahan pakan ternak dari limbah pertanian yang bisa dimanfaatkan oleh para peternak, semoga bermanfaat.