14 Cara Membuat Pakan Fermentasi Untuk Sapi

Memiliki usaha peternakan sapi memang menjadi usaha yang sangat menggiurkan mengingat banyak peluang bagus yang bisa dihasilkan khususnya ternak sapi modern atau limosin.

Tidak hanya bisa menghasilkan dari penjualan daging, namun ternak sapi juga bisa menghasilkan dari penjualan susu dan juga pupuk.

Akan tetapi kesuksesan dalam ternak sapi ini sangat dipengaruhi dengan tiga faktor yakni bibit sapi atau breeding, pakan atau feeding dan juga manajemen yang baik. Bibit sapi berkualitas nantinya bisa tumbuh dengan cepat sekaligus bisa menghasilkan produk maksimal.

Namun meskipun ketiga hal ini sudah terpenuhi, tanpa pemberian pakan terbaik maka hasilnya juga kurang maksimal sebab pakan juga menjadi bagian penting dalam budidaya sapi sehingga juga harus diperhatikan karena berpengaruh pada pertambahan bobot sapi untuk hidup, produksi daging dan juga reproduksi.

Sebagai tambahan informasi, berikut akan kami berikan beberapa cara membuat pakan fermentasi untuk sapi yang bisa anda praktekkan dalam usaha ternak sapi anda.

  1. Kulit Kacang Tanah

Umumnya, kulit kacang tanah tidak berguna dan akan akan dibuang sebagai limbah. Namun sebenarnya, kulit kacang tanah ini bisa digunakan kembali sebagai pakan untuk cara menggemukan sapi.

Dalam kulit kacang tanah mengandung nutrisi tinggi seperti protein sebanyak 5.77% dan juga total digestible nutrient hingga mencapai 31.70% sehingga cocok dijadikan pakan sapi fermentasi.

  • Campur kulit kacang tanah dengan tongkol jagung kering yang sudah dipotong potong.
  • Campur dengan air gula merah, garam dapur dan probiotik kemudian aduk rata.
  • Masukkan dalam karung goni dan peram selama 2 hari.
  • Buka dan keringkan dengan cara dijemur dan bisa diberikan untuk ternak sapi.
  1. Tepung Kembang Kol

Dari hasil analisa memperlihatkan jika tepung daun kembang kol memiliki kandungan protein hingga mencapai 25.18 g/100 g dan juga kandungan energi metabolis sebanyak 3523 kcal/kg yang sangat baik untuk pakan ternak seperti sapi, kambing dan sebagainya.

  1. Kedebog Pisang

Gedebog pisang juga memiliki nutrisi yang sangat banyak sehingga bisa digunakan sebagai pakan ternak khususnya cara penggemukan sapi limosin.

Nutrisi dalam gedebog pisang diantaranya adalah bahan kering sebanyak 87.7%, abu sebesar 25.12%, lemak kasar sebanyak 14.3%, serat kasar 29.40%, asam amino, pati, gula, vitamin B, karbohidrat, asam nukleat, amine nitrat dan juga glikosida yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan sapi.

  • Potong potong gedebog pisang atau cacah kecil dan tambahkan dengan gula dan SOC bersama 1 liter air.
  • Campurkan cacahan gedebog pisang, ampas tahu dan katul dalam wadah dan tambahkan larutan SOC dalam pakan.
  • Taburi dengan garam dan aduk hingga tercampur rata.
  • Masukkan pakan dalam drum plastik dan tutup rapat sekitar 1 hari dan siap diberikan saat pagi dan sore hari.
  1. Kulit Kakao

Kulit kakao juga sangat cocok digunakan sebagai pakan ternak karena mengandung banyak nutrisi seperti protein sebesar 10%, hara mineral K dan N, sejumlah asam organik, serat dan juga lemak.

Kulit kakao ini bisa digunakan sebagai pakan ternak fermentasi sebanyak 15% serta bisa meningkatkan berat badan sapi hingga mencapai 0.9 kg per hari khususnya dalam budidaya sapi potong.

  • Potong potong kulit buah kakao lalu campur dengan EM4 dan masukan ke dalam ember.
  • Tutup dengan plastik dan biarkan selama 3 hingga 5 hari.
  • Sesudah tercium bau harum seperti tape, maka jemur dan tumbuk menjadi halus dan bisa diberikan sebagai pakan berupa dedak.
  1. Kulit Kopi

Kulit kopi mengandung nutrisi seperti protein sebesar 8.49% yang setara dengan kandungan protein dalam rumput yang baik diberikan untuk cara ternak sapi skala rumahan.

Sebelum akan difermentasikan, kulit kopi ini juga mengandung serat kasar tinggi sehingga akan sulit dicerna. Namun sesudah difermentasikan, kandungan energi dan protein dalam kulit kopi akan meningkat sekaligus menurunkan kandungan serat kasar sehingga tidak menyulitkan pencernaan sapi.

  • Siapkan 100 kg kulit kopi lalu campur dengan 10 kg kotoran ulat hongkong, molases sebanyak 1 kg, dedak sebanyak 10 kg, 1 kg garam dan 1 kg pupuk urea.
  • Siram kulit kopi dengan campuran cairan tersebut, dedak dan juga kotoran ulat hongkong.
  • Masukkan dalam tong plastol dan tutup hingga rapat lalu simpan selama 3 minggu dan siap digunakan.
  1. Tongkol Jagung

Alternatif pakan sapi fermentasi lain yang bisa digunakan adalah tongkol jagung sebab juga mengandung protein tinggi yakni sebesar 2.94%, lignin 5.2% dan juga selulosa 30%.

Dengan fermentasi ini, maka tongkol jagung yang pada awalnya mengandung senyawa beracun dan juga nutrisi yang rendah bisa diatasi dengan baik. Cara membuat pakan ternak sapi fermentasi ini bisa dilihat dalam ulasan berikut ini.

  • Potong potong tongkol jagung kemudian campur dengan tepung gaplek sebanyak 4% dari berat tongkol jagung dan tetes tebu atau molases sebanyak 2% dari berat tongkol jagung.
  • Aduk semua bahan menjadi 1 lalu masukkan dalam tong plastik dan tutup hingga rapat.
  • Diamkan selama 23 hari dan pakan fermentasi siap untuk digunakan.
  1. Jerami atau Tangkai Padi

Jerami adalah limbah dari pertanian yang juga bisa dijadikan sebagai pakan alternatif pakan sapi fermentasi. Dengan melewati teknologi fermentasi, jerami padi nantinya bisa meningkatkan mutu gizi sehingga sapi bisa tumbuh dengan baik dan berkualitas.

  1. Ampas Singkong

Ampas singkong atau sering disebut dengan onggok merupakan salah satu jenis pakan sapi fermentasi yang memiliki nilai nutrisi tinggi sekaligus menekan biaya produksi khususnya pakan yang juga cocok digunakan dalam cara beternak kambing etawa.

  • Setiap 1 kg onggok sampi nantinya akan dicampur dengan 40 g urea, 5 g MgSO4, 72 g ZA, 1.5 g NaH2PO4 dan juga 0.75 g FeSO4.
  • Onggok yang sudah dicampur dengan mineral tersebut kemudian ditambahkan dengan serbuk spora sebanyak 1 sendok makan atau sekitar 6 hingg 8 gram.
  • Tambahkan dengan air panas untuk mendapatkan kadar akhir adonan sebanyak 60% yang selanjutnya akan dimasukkan dalam wadah atau baki plastik dan proses fermentasi akan dilakukan selama 3 hingga 5 hari.
  1. Aspergilus Niger

Aspergilus niger merupakan fungi yang bisa digunakan dalam proses fermentasi pakan sapi agar pakan nantinya bisa meningkatkan penyerapan fosfor, meningkatkan kecernaan protein sekaligus penyerapan unsur Ca, Fe dan juga Zn yang juga bisa digunakan dalam teknik dasar ternak kambing.

Selain itu, bahan ini juga bisa menurunkan kadar serat kasar dalam limbah industri seperti kleci, ampas singkong dan sebagainya.

  • Siapkan 40 kg jagung, 15 kg onggok, 30 kg menir kedelai, 15 kh kleci, 1 kg urea, 100 gram aspergilus niger dan 8 liter air hangat.
  • Campur semua bahan menjadi satu dan aduk hingga rata dan pindahkan ke ember.
  • Tambahkan air hangat dan aduk hingga rata selama beberapa menit.
  • Sesudah dingin, tambahkan aspergillus niger dan urea kemudian aduk rata dan tutup rapat.
  • Simpan pada tempat teduh selama 3 hari dan siap diberikan untuk ternak sapi.
  1. Ampas Tahu

Ampas tahu juga bisa dibuat menjadi pakan fermentasi untuk sapi karena mengandung kadar protein yang sangat tinggi sekaligus bisa dijadikan alternatif pakan hijauan untuk menekan biaya produksi yang juga bisa digunakan dalam budidaya kambing biri biri.

Selain itu, pakan dari ampas tahu ini juga bisa mengoptimalkan pertumbuhan sapi sekaligus proses pemeliharaan yang lebih cepat.

  • Siapkan 120 kg ampas tahu, 175 kg katul, 4 liter air yang dicampur dengan 1 liter probiotika cair.
  • Campur semua bahan menjadi 1 dan cek kadar air bahan dengan cara mengambil segenggam adonan yang digenggam erat kemudian dibuka.
  • Apabila telapak tangan tidak berair, berarti menandakan takaran air sudah tepat dan bisa dilanjutkan ke tahap fermentasi.
  • Masukkan dalam karung kemudian lapisi plastik tebal dan tutup rapat.
  • Simpan selama 4 minggu dan pakan bisa digunakan yang awet disimpan hingga 24 jam.
  1. Ampas Bir

Pakan fermentasi untuk sapi lain yang bisa dibuat sendiri adalah ampas bir yang juga memiliki nutrisi tinggi untuk meningkatkan pertumbuhan sapi dan menekan biaya produksi yang juga cocok diberikan dalam cara ternak kambing jawa tanpa ngarit.

  • Siapkan ampas bir sebanyak 145 kg, 150 kg katul dan campuran 4 liter air serta probiotika sebanyak 1 liter hingga totalnya menjadi 5 liter.
  • Campur kedua bahan tersebut dengan larutan probiotika sebanyak 5 liter.
  • Sesudah rata, pindahkan dalam drum plastik dan bungkus rapat memakai plastik.
  • Diamkan selama 4 minggu dan angin anginkan terlebih dulu sebelum diberikan untuk pakan sapi.
  1. Fermentasi Jerami

Untuk membuat pakan fermentasi dari jerami sebetulnya sama dengan cara membuat tape sebab dalam pembuatan pakan ini menggunakan ragi atau rumen agar bisa lebih baik dicerna oleh sapi yang juga baik digunakan dalam budidaya kambing dengan pakan fermentasi.

  • Tebar jerami pada lantai tanah kemudian padatkan hingga ketinggian 20 cm.
  • Siram jerami hingga basah dan tabur starbio diatas tumpukan jerami pada yang sudah basah.
  • Tambahkan kembali dengan jerami dan taburi kembali dengan starbio begitu pun seterusnya hingga jerami habis.
  • Diamkan selama 3 minggu kemudian angin anginkan sebelum diberikan sebagai pakan sapi.
  1. Jerami dan Urea

Cara membuat pakan fermentasi sapi ini terbilang sangat efektif untuk meningkatkan kualitas pakan. Amoniak nantinya akan digunakan untuk meningkatkan bakteri pencernaan sekaligus membantu proses penguraian makanan dalam perut ternak sehingga serat kasar dan protein dalam jerami padi bisa dicerna dengan baik oleh sapi.

  • Siapkan 100 kg jerami padi, 100 liter air dan 6 kg pupuk urea.
  • Potong potong jerami dengan mesin dan masukkan dalam drum plastik hingga ketinggian 20 cm.
  • Siram jerami hingga basah dan taburi urea hingga merata.
  • Tambahkan kembali dengan jerami dan siram kembali dengan air serta taburi urea yang dilakukan hingga jerami habis.
  • Bungkus rapat dan diamkan selama 2minggu lalu bongkar dan angin anginkan serta sudah siap diberikan untuk pakan sapi.
  1. Rumput Gajah

Kandung gizi dalam rumput gajah juga sangat baik diberikan untuk ternak sapi. Namun karena ketersediaan rumput gajah ini sangat terbatas khususnya di musim panas, maka proses fermentasi ini sangat penting dilakukan agar rumput gajah bisa lebih awet sekaligus lebih mudah dicerna oleh sapi yang juga bisa diberikan dalam cara merawat kambing agar cepat gemuk.

  • Potong potong rumput gajah sekitar 5 cm lalu campur dengan dedak padi atau tepung gaplek sebanyak 4% dari berat rumput gajah.
  • Tambahkan juga dengan tetes tebu atau molases sebanyak 2% dari berat bahan rumput gajah lalu aduk hingga rata.
  • Masukkan dalam plastik dan simpan selama 3 minggu dan siap diberikan sebagai pakan sapi.