13 Cara Budidaya Ikan Sapu Sapu Hias Bagi Pemula

Ikan sapu sapu atau ikan bandaraya merupakan salah satu jenis jenis ikan hias air tawar berasal dari Amerika bagian tropis.

Ikan sapu sapu yang dikenal sebagai ikan pemakan alga ini sudah biasa digunakan untuk ikan pembersih akuarium yang dalam perdagangan internasional dikenal dengan sebutan ikan pleco atau plecos.

Ikan sapu sapu ini bisa hidup dalam akuarium bersama dengan hampir semua jenis ikan lainnya baik ikan berukuran kecil atau besar. Namun, saat ikan ini sudah semakin besar hingga mencapai sekitar 60 cm, maka tidak akan terlalu aktif.

Selain menjadi ikan pembersih akuarium, ikan ini juga sering dipelihara sebagai ikan hias sehingga budidaya ikan jenis ini bisa dijadikan prospek yang bagus untuk berbisnis.

Tidak hanya itu, namun di beberapa daerah, ikan sapu sapu juga menjadi salah satu jenis ikan yang sering dikonsumsi sehingga semakin meluaskan pasar penjualannya. Bagi anda yang tertarik, berikut ini akan kami berikan beberapa cara budidaya ikan sapu sapu hias yang bisa anda gunakan sebagai referensi sebelum memulai budidaya jenis ikan ini.

  1. Mengenal Sistem Reproduksi

Ikan sapu sapu hias ini akan mencapai usia matang gonad saat sudah berumur 3 tahun dengan ukuran setidaknya 8 cm. Ikan ini nantinya akan berkembangbias memakai sistem koloni dimana dalam setiap koloninya akan berjumlah beberapa ekor jantan dan jumlah betina yang 2 hingga 4 kali lebih banyak dari jumlah sapu sapu jantan.

Untuk koloni terkecil memiliki jumlah 1 ekor jantan dan 2 ekor betina yang dalam satu kali bertelur bisa menghasilkan antara 7 hingga 15 butir telur. Nantinya sapu sapu jantan akan mengerami telur sampai menetas dan menjaga anaknya hingga bisa berenang dan mencari makan sendiri. Sedangkan untuk proses berkembangbiak dari mulai telur hingga berukuran 5 cm, membutuhkan waktu setidaknya selama 6 bulan seperti cara budidaya ikan kornet.

  1. Memilih Induk

Pemilihan induk dalam budidaya ikan air tawar sapu sapu hias ini sangatlah penting sebab akan menjadi penentu berhasil atau tidaknya pemijahan. Untuk itu, pilih induk yang sudah matang gonad. Sedangkan untuk membedakan induk jantan dan betina tidaklah terlalu sulit. Untuk sapu sapu hias jantan memiliki banyak detail di bagian kepala.

Sedangkan untuk kepala sapu sapu betina berbentuk bulat serta detail yang tidak sebanyak jantan. Sesudah itu, anda bisa melakukan pengolonian yakni 1 koloni pleco yang terdiri dari 1 ekor sapu sapu jantan dengan 2 hingga 5 ekor betina. Sesudah pasangan induk didapat, maka proses selanjutnya yakni pemijahan bisa dilakukan.

  1. Memilih Tempat Budidaya

Untuk tempat budidaya ikan sapu sapu hias, pilih akuarium yang tepat dan bisa disesuaikan dengan ukuran ikan sapu sapu namun pastikan cukup luas dan memiliki area untuk tempat persembunyian. Selain itu, akuarium harus memiliki filtrasi atau penyaringan dan juga aerasi sehingga dengan menambahkan saluran udara atau oksigen dalam air dan udara dengan cara menyemprotkan udara dengan baik akan memastikan ikan bisa tumbuh dengan sehat.

  1. Pengisian Air Akuarium

Air yang sudah dimasukkan dalam akuarium harus dibiarkan lebih dulu selama semalam agar kaporit bisa mengendap pada bagian dasar akuarium berbeda dengan cara merawat ikan hias dalam toples. Pastikan juga air dalam akuarium memiliki pH sekitar 6 hingga 7 dan temperatur antara 24 hingga 28 derajat celcius. Kemudian, masukkan air dalam akuarium secara perlahan hingga memenuhi 3/4 bagian dari akuarium.

  1. Pembuatan Air Diklorinasi

Umumnya, air keran mengandung banyak klorin yang bisa berbahaya untuk ikan sapu sapu hias yang juga harus dilakukan dalam budidaya ikan cupang koi. Selain bisa dibeli, anda juga bisa membuat sendiri dechlorinator. Hal ini penting untuk dilakukan sebab klorin bisa membuat ikan sapu sapu hias mengalami luka bakar, stres atau amonia berlebihan. Menambahkan dechlorinator adalah cara terbaik agar air yang akan digunakan dalam akuarium aman untuk menghilangkan berbagai bahan berbahaya dalam air.

  1. Pemijahan

Untuk pemijahan sapu sapu hias bisa dilakukan dalam akuariun yang bagian dalamnya sudah disediakan substrat sesuai dengan jenis sapu sapu hias. Pastikan untuk menjaga kondisi air agar selalu bersih dan jernih yang bisa diganti setiap satu kali seminggu.

Umumnya, ikan sapu sapu ini akan memijah di minggu pertama yang kemudian akan dipindahkan dalam akuarium pemijahan. Jika pemijahan tidak terjadi, maka untuk proses memilih induk serta pemijahan bisa dilakukan kembali 1 bulan berikutnya.

  1. Pembesaran Sapu Sapu Hias

Untuk pembesaran ikan sapu sapu hias dan juga cara budidaya ikan kornet, umumnya akan dilakukan pada jenis kolam tanah. Pembudidaya ikan ini biasanya akan memberikan pakan alami seperti plankton yang terdapat dalam kolam yang sebelumnya sudah diberikan pupuk pada bagian dasar. Apabila pembesaran ikan sapu sapu hias ini dilakukan dalam akuarium, maka makanan yang bisa diberikan pada benih bisa berupa cacing sutera yang dihaluskan dengan blender. Apabila sudah 2 minggu, maka ikan sapu sapu hias bisa diberikan pakan berupa cacing sutera utuh.

  1. Pemberian Pakan

Ikan sapu sapu hias adalah jenis ikan omnivora dan sangat bersahabat dengan ikan lain kecuali untuk jenis common pleco Untuk pakan non hidup bisa diberikan sisa pakan ikan, lumut, mentimun, ikan mati, kutu air, pelet, cacing sutera, daging udang yang dicacah dan juga infusoria. Namun, hindari memberikan cacing sutera ini apabila anda membudidayakan zebra pleco, maka hal ini bisa menyebabkan perut ikan kembung sehingga harus dikurangi.

Selain itu, berikan juga buah dan sayuran dengan teratur seperti zucchini, kacang polong mentimun dan juga melon. Selain itu, anda juga bisa memberi brokoli, kacang dan jenis sayur lainnya namun hindari memberikan sayur dan buah yang memiliki rasa asam seperti tomat, jeruk dan sebagainya.

  1. Atur Pola Makan

Supaya proses pemijahan bisa berhasil, maka sebaiknya pijahkan induk dengan pola makan atau diet yang tepat dan teratur seperti cara memelihara ikan arwana. Diet ini berguna agar kebutuhan nutrisi ikan sapu sapu seperti vitamin. Diet ikan sapu sapu ini bisa dilakukan dengan cara mengkombinasikan pakan dasar dari segala jenis sayuran. Sementara untuk ikan sapu sapu hias yang limnivora dan juga herbivora, maka diet ini tidak bisa diberikan sebab berbeda dengan ikan sapu sapu, maka jenis diet yang diterapkan juga akan berbeda tergantung dari jenisnya.

Untuk ikan sapu sapu hias omnivora, maka tidak membutuhkan terlalu banyak protein dan diet. Untuk itu, diet paling cocok untuk diberikan diet 20% protein. Sedangkan untuk ikan sapu sapu karnivora, maka diet yang diberikan bisa berupa pakan beku serta pakan hidup yang diberikan bersama dengan pelet atau yang mengandung spirulina.

  1. Menentukan Substrat

Memilih substrat ikan sapu sapu hias ini juga tergantung dari jenis ikan sapu sapu yang dipijahkan berbeda dengan budidaya ikan kutuk. Akan tetapi jika dilihat secara umum biasanya meliputi tiga jenis substrat dalam pemijahan yakni:

  • Substrat pertama: Berupa sebuah goa dengan ketinggian yang sama dengan ikan sapu sapu hias jantan. Untuk panjang 1.5 kali lebih panjang dari ikan sapu sapu jantan dan lebar antara 0.5 hingga 1 kali lebih lebar dibandingkan sirip dada. Untuk jenis substrat ini, sangat tepat digunakan untuk ikan sapu sapu yang tidak menyukai cahaya.
  • Substrat kedua: Hampir serupa dengan substrat jenis pertama namun ukurannya lebih luas.
  • Substrat ketiga: Ini merupakan substrat yang dibuat oleh ikan sapu sapu hias.
  1. Membersihkan Akuarium

Ikan sapu sapu hias ini memiliki ciri khas yakni senang membersihkan atau menyapu permukaan dan juga bagian dasar akuarium. Namun, agar ikan sapu sapu hias bisa tumbuh dengan baik, maka pastikan juga untuk membersihkan akuarium setidaknya 1 kali dalam sebulan. Namun hindari membersihkan akuarium seluruhnya, akan tetapi hanya mengurangi jumlah kotoran dalam akuarium saja.

  1. Mengatasi Penyakit

Ada dua jenis penyakit yang paling sering menyerang ikan sapu sapu hias yakni white spot yang bisa terlihat dari munculnya bercak putih di bagian tubuh ikan seperti yang sering terjadi dalam cara memelihara ikan koi. untuk mengatasi white spot ini, anda bisa menjaga kualitas air, gunakan air yang sudah bisa dipastikan kebersihannya dan pakai methlyn biru dengan sesuai takaran.

Sementara penyakit kedua adalah infeksi bakteri yang bisa terlihat dari bentuk mata ikan yang terlihat tidak wajar dan ikan terlihat tidak terlalu aktif. Untuk mengatasi infeksi bakteri pada ikan sapu sapu hias, maka anda bisa memakai tetracyline sesuai dengan dosis yang disarankan.

  1. Sistem Panen

Pasca panen yakni ketika ikan sapu sapu hias berumur 1 bulan, maka sudah bisa dilakukan panen yang juga sekaligus bisa diseleksi seperti budidaya ikan cupang aduan. Ikan yang memiliki kualitas baik bisa dipisahkan dalam tempat tersendiri agar bisa berkembangbiak dengan baik. Sesudah berumur 1.5 hingga 2 bulan, maka ikan sapu sapu hias sudah bisa dipasarkan.

Cara Budidaya Lainnya

Selain beberapa cara untuk budidaya ikan sapu sapu hias yang sudah kami berikan diatas, ada beberapa hal lagi yang harus dilengkapi untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan ikan sapu sapu hias. Beberapa diantaranya adalah:

  • Tambahkan filter: Untuk menyaring berbagai zat berbahaya dan juga kotoran dalam akuarium.
  • Tambahkan cahaya: Tambahkan juga dengan pencahayaan yang baik untuk membantu pertumbuhan makanan berupa tumbuhan dalam akuarium. Namun batasi pencahayaan hanya 7 hingga 10 jam per hari untuk menghindari tumbuhnya bakteri dalam akuarium