15 Cara Ternak Udang Hias Dalam Aquarium Bagi Pemula

Udang hias merupakan jenis udang yang mempunyai karakter dan juga daya tarik tersendiri sehingga sangat cocok dipelihara dalam aquarium yang tidak jauh berbeda dengan budidaya lobster air tawar.

Udang hias tidak hanya cantik namun juga bisa membasmi algae dalam aquarium.

Habitat asli udang hias adalah air tawar seperti sungai dan memiliki keistimewaan.

Keistimewaan itu antara lain seperti daya tahan tubuhnya yang kuat pada suhu dan pH air sehingga tepat jika dipelihara dalam aquarium.

Untuk memulai usaha ini, ada beberapa cara ternak udang hias dalam aquarium yang harus dilakukan seperti yang akan kami berikan berikut ini.

  1. Pilih Aquarium Tepat

Saat membeli aquarium sebaiknya jangan pilih ukuran yang terlalu kecil atau pas dengan ukuran minimal 18.9 liter. Secara umum, udang hias bukanlah jenis udang yang susah dalam urusan aquarium, namun saat sudah mulai dewasa, udang hias cenderung agresif satu sama lain sehingga sebaiknya pilih ukuran aquarium yang cukup besar.

  1. Tambahkan Filter

Meskipun udang hias merupakan jenis udang yang bisa membersihkan diri sendiri, namun filter tetap harus ditambahkan supaya keadaan aquarium bisa terjaga kesehatannya yang juga harus ditambahkan dalam budidaya lobster air tawar di aquarium. Filter yang bisa dipilih terdiri dari 2 jenis yakni filter eksternal yang bisa mengubah air dan menyaring segala kotoran dan juga filter spon internal yang juga berguna sebagai sumber makanan bagi udang hias. Filter ini juga dibutuhkan untuk mengeluarkan air dari tangki sebelum menyaring jika memang ukuran tangki sangat besar.

  1. Perhatikan Kondisi Air

Udang hias air tawar umumnya hidup dalam tingkat keasaman atau pH air antara 6.8 hingga 8 pH. Jika pH lebih rendah dari itu, maka udang hias bisa stres. Sedangkan untuk tingkat kesadahan air harus berkisar antara 3 dkh hingga 15 dkh dan untuk suhu antara 14 derajat celcius hingga 30 derajat celcius.

  1. Mengisi Alas Aquarium

Berbeda dalam budidaya udang galah, untuk mengisi alas aquarium udang hias bisa menggunakan pasir yang halus dan hindari menggunakan kerikil berukuran besar. Selain itu, tambahkan juga dengan kayu serta batu karang sebagai tempat bermain udang hias. Pompa udara juga harus dilengkapi dalam ternak udang hias untuk mengoksidasi air. Namun jika aquarium sudah dilengkapi dengan filter gantung, maka pompa udara bisa tidak digunakan. Menambahkan kerikil dan juga pasir juga sangat penting untuk menampung makanan yang berasal dari atas sehingga udang lebih mudah mendapatkan makanan tersebut.

Pilih pasir dan kerikil yang berwarna natural seperti putih, coklat atau hitam yang bisa didapatkan dengan mudah di toko aquarium. Pasir ini sangat baik digunakan untuk memelihara udang hias karena udang sangat gemar menggali lubang. Hal yang harus dilakukan secara teratur adalah mengaduk pasir dalam aquarium untuk mencegah terbentuknya dead spot yang bisa menyebabkan aquarium cepat rusak.

  1. Memadukan Karakter dan Ukuran Udang

Untuk satu aquarium bisa digunakan untuk ternak beberapa jenis udang hias dengan ukuran sama. Sedangkan untuk jumlah idealnya adalah 10 hingga 20 ekor udang sejenis untuk aquarium berukuran 2.5 galon. Namun jika ingin mengkombinasikan dengan beberapa jenis udang, maka karakter udang harus diperhatikan dengan baik seperti hindari menggabungkan jenis udang hias berlengan panjang karena termasuk udang yang gala dan bisa memangsa spesies lebih kecil lainnya.

  1. Setting Aquarium

Untuk setting ternak udang hias dan juga budidaya udang air tawar di aquarium, usahakan untuk menggunakan jenis aquarium yang baik agar udang bisa sehat dan tidak stres tinggal dalam aquarium tersebut. Buatlah setting aquarium mendekati dengan habitat asli udang hias dengan cara menambahkan tanaman air berwarna hijau, pasir serta bebatuan untuk menambah kenyamanan udang.

  1. Beri Makan Dengan Teratur

Untuk pakan udang hias harus diberikan pelet yang tenggelam sebagai makanan utama udang hias sebab menjadi makanan paling sempurna untuk udang hias. Udang hias juga gemar mengkonsumsi sayur dan makanan lain seperti serpihan makanan ikan. Untuk jenis sayuran yang bisa diberikan pada ternak udang hias diantaranya adalah kol, timun jepang atau kacang polong tanpa kulit.

Sedangkan untuk makanan lain yang bisa diberikan untuk udang hias diantaranya adalah ulat sutra, udang berukuran sangat kecil seperti udang renik, alga, spirulina tablet, cacing rambut, serpihan ikan dan ayam yang sudah dimasak. Sedangkan untuk pemberian makan bisa dilakukan 2 kali sehari dengan jumlah sebanyak yang bisa dihabiskan dalam waktu 1 hingga 3 menit.

  1. Awasi Proses Pergantian Kulit

Seperti jenis udang lainnya, udang hias juga akan berganti kulit atau cangkang dari waktu ke waktu seiring dengan semakin bertambahnya ukuran tubuh udang. Pada saat berganti kulit, kondisi udang akan lebih ringkih atau lemah sehingga membutuhkan perhatian khusus.

Jangan buang cangkang sesudah udang berganti kulit sebab udang akan memakan seluruh atau sebagian cangkang tersebut untuk menguatkan cangkang yang baru tumbuh yang juga wajib dilakukan dalam cara budidaya lobster air laut.

Hindari juga memberi makan udang yang sedang berganti kulit sebab sebenarnya udang hanya makan cangkan miliknya sendiri. Akan lebih baik jika memisahkan udang yang sedang berganti kulit tersebut agar lebih aman dari udang lainnya.

  1. Jaga Udang Agar Tidak Lari

Udang merupakan hewan yang senang eksplorasi dan cukup handal dalam melarikan diri sehingga pastikan anda melindungi bukaan filter dan jaga penutup aquarium supaya tetap kuat. Anda bisa memakai kertas timah dan juga karet gelang serta selotip untuk menyegel bukaan filter dari bagian luar. Jika masih ada udang yang keluar dari aquarium, maka jangan langsung dikembalikan dalam aquarium sebab insang kecil udang harus membiasakan diri dengan air kembali.

Sebaiknya letakkan udang dalam ember berukuran tinggi dengan air secukupnya hanya untuk merendam udang dan tambahkan batu karang untuk mengurangi keringkihan udang. Sesudah 1 hari penuh, maka udang yang baru melarikan diri tersebut baru letakkan dalam aquarium dengan posisi terbalik di permukaan air.

  1. Letakkan Aquarium Pada Tempat Yang Tepat

Memilih tempat untuk meletakkan aquarium juga merupakan hal penting untuk memastikan kesehatan udang. Letakkan aquarium pada bidang yang memiliki temperatur konsisten dan jumlah cahaya tidak terlalu berlebihan. Berikan jarak sekitar 13 cm dari tembok dan aquarium sebagai tempat meletakkan filter. Hindari area yang terlalu banyak sinar matahari sebab alga akan tumbuh subur sehingga aquarium cepat kotor sama seperti cara budidaya lobster air tawar di kolam terpal.

Hindari juga meletakkan aquarium di bawah ventilasi sebab debu yang tertiup angin bisa langsung masuk ke dalam tangki dan lebih sulit untuk menjaga konsistensi air yang sangat penting pada semua jenis udang. Pastikan juga lantai bisa menahan beban aquarium dengan baik serta pilih lokasi yang dekat dengan saluran listrik dan dekat dengan tempat air pada saat mengganti air dalam aquarium.

  1. Tambahkan Dechlorinator

Air ledeng memiliki kandungan klorin dan juga zat kimia lain yang bisa membunuh udang sehingga perlu ditambahkan zat untuk menetralkan air kecuali jika air yang digunakan adalah air sulingan. Tambahkan dechlorinator sesuai dengan instruksi pemakaian dalam kemasan. Selain itu, tambahkan juga safestart pada dosis awal yang berguna untuk mempercepat pertumbuhan bakteri baik dalam air. Lepaskan karbon aktif pada filter aquarium selama bahan kimia tersebut bersirkulasi supaya filter tidak menyerap air tersebut.

  1. Pengembangbiakkan Udang Hias

Untuk mengembangbiakkan udang hias membutuhkan ketelitian ekstra dalam membedakan jenis kelamin udang hias karena memang sedikit sulit tidak seperti budidaya udang vaname air tawar. Untuk dari segi warna, jantan dan betina memiliki corak warna yang serupa sehingga banyak peternak yang mencampurkan sekitar 50 ekor udang hias dalam satu aquarium secara acak.

Sesudah berjalan 1 minggu, maka akan tampak butiran telur yang melekat pada betina sebelum akhirnya menetas dan barulah bisa diketahui jenis kelamin dari udang hias. Supaya telur udang bisa menetas dengan baik, maka tambahkan aerator yang berguna untuk mengurangi angka kematian udang hias dan juga menjaga sirkulasi udara tetap baik di dalam air.

Sesudah 15 hari dari proses bertelur, maka induk bisa dikawinkan kembali dengan menempatkan udang pada wadah yang sama dan lakukan perhitungan dan selama 2 bulan maka udang hias sudah bisa dipanen dan dijual dengan harga yang tinggi.

  1. Memilih Mitra Hidup Udang Hias

Untuk memilih mitra hidup udang hias atau matetank juga terbilang cukup sulit. Jika dalam aquarium terdapat ikan yang berukuran lebih besar, maka udang hias akan lebih sering bersembunyi karena takut dan terancam. Sedangkan untuk jenis ikan yang bisa digabungkan bersama udang hias diantaranya adalah ikan plati, ikan tetra dan ikan tabr yang memiliki ukuran tubuh sama dengan udang hias. Sementara untuk jenis ikan yang harus dihindari adalah ikan cupang, ikan cichild dan juga catfish karena bisa membunuh udang hias dalam aquarium.

  1. Perhatikan Penggunaan Zat Adiktif

Memperhatikan penggunaan zat adiktif juga sangat penting dalam cara budidaya udang hias. Zat adiktif menjadi sangat penting karena bisa meningkatkan pertumbuhan udang namun sebaliknya juga bisa membuat udang stres dan mati jika zat adiktif yang digunakan terlalu berlebihan. Pastikan untuk menggunakan zat adiktif dengan ukuran yang tepat sesuai dengan instruksi pemakaian.

  1. Tambahkan Tanaman Hias

Tanaman hias dalam aquarium tidak hanya berfungsi untuk mempercantik penampilan aquarium namun memiliki kegunaan untuk menambah kenyamanan udang hias sekaligus digunakan sebagai tempat bersembunyi khususnya saat sedang berganti kulit. Pastikan untuk menggunakan tanaman air asli yang halus. Tambahkan juga dengan elemen lain seperti pipa PVC dan karang sebagai tempat berlindung saat berganti kulit.

Cara ternak udang hias dalam aquarium sebenarnya cukup mudah dilakukan karena tidak membutuhkan lahan besar dan juga udang hias yang tergolong jenis udang kuat dan bisa bertahan dalam pH dan kondisi air berbeda sehingga bisa dipelihara dalam aquarium. Namun agar ternak bisa sukses tetap harus memperhatikan beberapa hal penting seperti yang sudah kami berikan diatas.

Demikian yang dapat disampaikan, semoga bisa bermanfaat.