Ular, dari namanya sudah sudah tidak asing dikenal sebagai hewan mengerikan dan berbahaya untuk siapa saja. Bahkan jangankan untuk manusia, untuk binatang yang lainnya pun ular ditakuti. Misalnya adalah kucing, tikus, ayam, dan masih banyak lagi. Berbeda halnya dengan kucing yang bisa dipelihara dirumah dan menjadi mamalia jinak, ular tidak demikian. Semua ular terkenal dengan bisanya atau disebut racun, dan yang sudah disampaikan adalah jenis-jenis ular berbisa di dunia. Tidak masalah jika anda berkeinginan untuk memelihara ular, namun pikirkan matang-matang dan konsultasikan pada yang sudah profesional. Adapun tips untuk memelihara ular sudah disampaikan sebelumnya yakni tentang cara memelihara ular kobra, setidaknya langkah-langkahnya sama untuk secara umum.
Lalu seperti apa saja ciri-ciri gigitan ular berbisa dan tidak berbisa? Hal itu pun juga akan disampaikan dibawah. Simak kembali cara mengenali ular yang tidak berbisa dan ciri-ciri ular berbisa, sehingga anda mengerti karakteristiknya. Secara umum, ular adalah kelompok reptilia yang tidak berkaki alias sebenarnya kakinya sangat kecil dan tidak terlihat oleh mata manusia serta bertubuh panjang yang tersebar luas di dunia.
Sedangkan untuk secara ilmiah, semua jenis ular dikelompokkan dalam satu subordo, yaitu Serpentes dan juga merupakan anggota dari ordo Squamata atau (reptilia bersisik), bersama-sama dengan kadal. Namun ular (Serpentes) sendiri diklasifikasikan pada cabang (klade) Ophidia, yakni segolongan reptilia-reptilia dengan atau tanpa kaki, bertubuh panjang, dan memiliki fisiologis yang sangat berbeda dengan kadal.
Ular juga telah diperkirakan mengalami revolusi dari kadal tanah sejak pertengahan zaman Jurassic (174,1-163,5 juta tahun yang lalu). Sedangkan fosil ular tertua yang diketahui, yakni Eophis underwoodi, adalah ular kecil yang hidup di daratan Inggris selatan sekitar 167 juta tahun yang lalu. Dari semua jenis ular yang ada di dunia, beberapa sering disampaikan adalah kobra. Sebelumnya disampaikan tentang jenis ular kobra yang perlu diketahui.
Beberapa jenis ular memang membawa organ khusus untuk mengidentifikasi temperatur lingkungannya. Alat ini disebut dengan Termoreseptor, dan berguna bagi ular untuk mengetahui dan melacak keberadaan hewan berdarah panas seperti burung dan mamalia lainnya. Organ ini dapat berupa sepasang lubang yang terletak di antara mata dan lubang hidung seperti misalnya pada ular-ular Crotalidae, atau berupa lapisan yang terletak di sela-sela sisik bibir atas yakni seperti pada jenis-jenis Boidae dan Pythonidae. Berikut ini ciri-ciri gigitan ular berbisa dan tidak berbisa:
Ciri-Ciri Gigitan Ular Berbisa
- Dua luka tusukan di kulit
- Bengkak dan kemerahan di area luka tusukan tersebut
- Rasa sakit di bagian gigitan ular dan nyeri
- Kesulitan bernapas atau sesak
- Terjadi peningkatan detak jantung
- Mengalami muntah dan mual
- Penglihatan mulai remang-remang atau kabur
- Berkeringat serta terus mengeluarkan air liur
- Terjadi mati rasa di wajah dan bagian badan lainnya
Saat gigitan ular berbisa tersebut telah terjadi, maka segera cari pertolongan, terutama dari pihak medis yang memahami cara menangani luka gigitan ular berbisa. Langkah awalnya ikat dengan kain untuk atas dan bawah gigitan supaya racun tidak menyebar kebagian yang lain dengan cepat. Hal yang perlu anda ketahui, jika dibiarkan terlalu lama, efeknya bisa berakibat fatal.
Sembari menanti pertolongan dari pihak medis, ada sejumlah langkah pertolongan pertama lainnya yang bisa dilakukan. Diantaranya adalah dengan mengingat ciri-ciri ular yang menggigit Karena ketika anda menjadi korban gigitan ular, mungkin anda bisa memotretnya misalnya. Mengetahui ciri-ciri ular tersebut bukan hal yang salah atau tidak penting, namun langkah penting.
Sebab, ketika datang ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan kebanyakan dokter akan menanyakan ciri-ciri ular yang menggigit, dan hal ini untuk mencari obat penawar racun yang tepat. Ketahui juga terkait sederet hewan terganas di hutan Amazon yang harus diwaspadai.
Ciri-Ciri Gigitan Ular Tidak Berbisa
- Terjadi luka tusukan dua bagian sebagaimana gigi ular
- Merasakan sakit dan nyeri
- Memar atau kemerahan
- Bengkak
- Berdarah pada area yang terluka
- Sakit untuk berjalan
Ciri-cirinya memang tidak jauh berbeda dengan ular berbisa, namun semuanya tetap harus diwaspadai dan segera mendapat pertolongan. Memang untuk jenis gigitan ular berbisa lebih mudah dan cepat terjadi fatal (mematikan), namun gigitan ular yang tidak berbisa pun jika dibiarkan juga bisa mematikan namun dalam jangka yang sedikit lambat.
Sehingga waktu untuk mendapatkan penanganan tidak seburu-buru ular berbisa. Adapun langkah yang harus anda lakukan saat mendapat gigitan ular tak berbisa yakni tetap mengikat bagian atas dan bawah luka, sembari membawa ke dokter. Selain tidak berbisa, berikut beberapa alasan ular jagung layak jadi peliharaan yang lain.
Jadi itulah ciri-ciri gigitan ular berbisa dan tidak berbisa, apapun jenisnya anda harus tetap waspada dan berhati-hati. Ketika memang Anda menjadi salah satu pemelihara ular, bisa perhatikan informasi terkait cara membuat kandang ular yang baik, makanan untuk anakan ular pelangi, hingga mengenali penyebab ular malas makan. Walaupun sebenarnya untuk ular ini menjadi salah satu binatang paling berbahaya, akan tetapi ini juga makhluk hidup yang perlu di rawat dengan baik kalau memutuskan untuk memeliharanya. Semoga artikel ini bermanfaat, dan selamat membaca.