Kucing merupakan hewan yang terkadang akan bertarung dengan kucing lain untuk menunjukkan dominasinya. Ketika kucing berkelahi, mereka akan menggunakan gigi mereka yang dapat menyebabkan luka gigitan. Ketika seekor kucing menggigit kucing lainnya, gigi kucing yang merupakan sumber bakteri dapat menginfeksi luka yang terjadi. Luka gigitan ini dapat mongering dengan cepat tetapi menyebabkan bakteri menjadi terperangkap di bawah kulit. Dan hal ini dapat menyebabkan infeksi dan bengkak atau abses.
Oleh karena itu, jika kucing anda mengalami luka, adalah lebih baik jika anda segera membawanya ke dokter hewan terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Dan berikut ini kami akan menyampaikan 10 cara mengobati luka pada kucing sebagai pertolongan pertama terhadap luka yang dialami oleh kucing anda.
Baca juga: Penyebab Kucing Tidak Mau Makan
1. Mencari Luka Jika Anda Menyaksikan atau Mendengarkan Perkelahian Kucing
Jika anda mendengar kucing anda berkelahi atau anda melihat kucing anda berjalan pincang, segera lakukan pengecekan terhadap tanda-tanda trauma. Tanda yang dapat dilihat adalah adanya gumpalan bulu. Periksa daerah di mana bulu menggumpal dengan menyibakkan bulu tersebut sehingga dapat melihat kulit di bawahnya dengan lebih jelas.
Selain itu anda juga dapat melihat adanya area yang botak karena terkadang kucing yang berkelahi dapat menarik bulu kucing lainnya. Area ini dapat mengalami luka atau anda dapat melihat daerah yang bengkak atau berdarah.
2. Melakukan Pemeriksaan Terhadap Luka
Jika kucing berkelahi, terkadang kita tidak menyadarinya. Karena itu terkadang luka pada kucing telah tertutup padahal di dalam jaringan masih terdapat bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Untuk itu kita dapat memeriksan tubuh kucing seperti di bagian kepala, tungkai depan, dan di ujung ekor. Lihat jika terdapat bengkak, maka kemungkinan besar itu adalah bekas luka.
Selain itu kita dapat memeriksa keseluruhan tubuh kucing dan merasakan jika terdapat area yang lembek, kemungkinan area tersebut dapat menyebabkan rasa nyeri. Tanda lain yang dapat diperhatikan adalah suhu tubuh. Jika kucing mengalami demam maka itu adalah tanda kucing mengalami infeksi. Terkadang kucing juga tampak berjalan pincang dan menjilati area tertentu yang merupakan area luka terjadi.
Lihat juga: Cara Mengobati Kucing Sakit Lemas
3. Memperhatikan Tanda-tanda Lain Pada Kucing
Sebagai pemilik kucing, sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui perilaku normal dari kucing kira. Hal ini dapat membantu kita untuk mengetahui jika terdapat hal yang aneh. Perhatikan perubahan perilaku seperti perubahan pola makan, bentuk pergerakan, dan interaksi dengan sekeliling dari kucing kita. Jika hal ini terjadi, bisa saja kucing tersebut sedang menunjukkan tanda-tanda penyakit termasuk trauma fisik. Dan jika kucing anda menunjukkan perubahan perilaku secara drastis tetapi tidak dapat ditentukan sebabnya, segera bawa dia ke dokter hewan terdekat. Tanda-tanda ini dapat merupakan sebuah problem medik lainnya.
Baca juga: Cara Menghilangkan Kutu Kucing
4. Memilih Cairan Pembersih Luka
Cairan pembersih luka yang mudah ditemukan adalah Saline. Dengan menyiram luka dengan cairan Saline steril, kita dapat menghilangkan bakteri dan sisa kotoran. Saline merupakan cairan dengan pH yang sama dengan jaringan tubuh sehingga dapat meminimalkan kerusakan jaringan. Untuk luka yang tampak sangat kotor akibat tanah atau lumpur, kita dapat mendidihkan air dan menggunakannya sebagai pembersih luka saat dalam keadaan dingin. Selain itu kita dapat juga menggunakan air garam sebagai pembersih luka karena secara alami garam memiliki sifat disinfektan. Air garam dapat dibuat dengan mendidihkan segelas air lalu ditambahkan setengah sendok the garam.
Baca juga: Ciri – ciri Kucing Rabies
5. Membersihkan Luka Menggunakan Jarum Suntik
Untuk membersihkan luka pada kucing kita dapat meminta bantuan pada orang lain untuk memegangi kucing karena kucing dapat memberontak karena merasa kesakitan. Selimuti tubuh kucing dengan handuk dan biarkan area luka saja yang terbuka. Selanjutnya kita dapat membersihkan luka pada kucing dengan menggunakan jarum suntik.
Ambil cairan pembersih luka menggunakan jarum suntik, lalu semburkan secara pelan ke area luka. Ulangi terus hingga luka terlihat bersih. Dengan membersihkan luka kita dapat mengurangi kontaminasi pada luka yang dapat meningkatkan resiko infeksi pada kucing. (Baca: Ciri – ciri Kucing Akan Melahirkan
6. Membersihkan Luka Menggunakan Kapas
Cara kedua untuk membersihkan luka pada kucing jika kita tidak memiliki jarum suntik adalah dengan menggunakan kapas. Celupkan kapas kedalam cairan pembersih luka dan peras kapas tersebut di area luka sehingga luka dapat terbasuh dengan baik. Jika kotoran tampak tidak dapat hilang, maka usapkan kapas di daerah luka dengan arah pergerakan ke bawah. Usahakan arah usapan adalah searah agar luka tidak terkontaminasi kembali dengan kotoran yang telah dibersihkan.
Jika luka tampak bernanah, tekan luka tersebut dengan kapas secara perlahan agar nanah dapat keluar. Keluarkan nanah sebanyak mungkin sebelum dilakukan penanganan lebih lanjut oleh dokter hewan.
Baca: Cara Mengatasi Bulu Kucing Rontok
7. Memutuskan Untuk Menutup Luka atau Tidak
Yang perlu diingat adalah sebagian besar luka akan lebih cepat sembuh jika dibiarkan terbuka. Jadi jangan pernah menutup luka dengan kain kasa atau plester untuk luka yang berukuran kecil. Tetapi jika kucing anda suka untuk menjilati lukanya, maka anda perlu untuk menutup luka tersebut. Lidah kucing bertekstur kasar sehingga bersifat abrasive pada luka dan akan melukai jaringan sehingga proses penyembuhan berlangsung lebih lama.
8. Melakukan Pertolongan Pertama
Jika kucing anda terluka dan setelah beberapa jam kemudian anda tidak dapat membawanya ke dokter hewan terdekat, maka anda harus melakukan pertolongan pertama terhadap kucing. Lakukan pengecekan terhadap keseluruhan tubuh kucing untuk menentukan seberapa parah luka tersebut. Jika terdapat bul yang kusut, jepit itu sehingga anda dapat melihat luka dengan jelas.
Anda dapat mengompres area luka dengan kompres hangat. Tetap tahan kain hangat pada area luka selama beberapa menit untuk meluruskan bulu dan membersihkan darah. Berhati-hatilah untuk tidak digigit oleh kucing. Kucing anda akan menjadi sensitive saat terluka karena dia sedang menahan rasa sakit. (Baca juga: Cara Melebatkan Bulu Kucing)
9. Membawa Kucing ke Dokter Hewan
Setelah kita membersihkan luka, periksa keadaan luka secara seksama untuk menentukan apakah kucing perlu dibawa ke dokter hewan atau tidak. Jika luka yang timbul adalah luka di permukaan kulit maka luka tersebut dapat sembuh sendiri selama beberapa hari. Tetapi jika luka yang terjadi sangat dalam, mengalami perdarahan, terjadi di daerah leher atau mata, maka kita harus membawa kucing tersebut ke dokter hewan dengan segera. Jika kucing berperilaku dengan normal, mau makan secara normal, maka dapat dikatakan luka yang dialami tidaklah serius dapat kita tidak perlu segera membawanya ke dokter hewan. (Baca: Cara Menggemukan Kucing Kampung)
10. Memeriksa Kucing Terhadap Luka Secara Rutin
Kita mungkin tidak dapat selalu menyaksikan kucing kita bertengkar atau menyadari tanda-tanda luka di kucing kita. Untuk itu perlu diingat untuk secara rutin selalu memeriksa kucing anda terhadap luka yang mungkin anda lewatkan. Kegiatan ini penting dilakukan terutama jika kucing anda adalah kucing yang tinggal di luar sehingga rentan untuk bertengkar dengan kucing lainnya.
Waktu yang tepat adalah saat kita mengelus-elus kucing kita. Pastikan kucing tetap tenang dan usap seluruh badan kucing anda secara lembut sambil melihat kondisi kulit di bawahnya. Untuk luka yang telah lama, kita dapat melihat beberapa tanda seperti bengkak, keropeng, bulu rontok atau adanya nanah.
Demikianlah penjelasan kami mengenai 10 cara mengobati luka pada kucing secara efektif. Cara-cara ini dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi dan masalah kesehatan lain pada kucing anda. Selamat mencoba.
Baca juga: